•| 06 ✓

1.7K 284 6
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT YAA!!

SELAMAT MEMBACA!!..

(••••)

Yeonjun, sekarang pria itu sedang asik dengan ponselnya. Lagi-lagi ia memilih bolos daripada belajar di dalam kelas.

Untungnya kali ini Yeonjun memilih untuk membolos sendirian, tidak dengan Beomgyu, Taehyun, Hueningkai atau pun Heeseung. Dia benar-benar sedang ingin sendiri sekarang.

"Pak harto, ada benda yang khusus buat cewek kalo lagi ada tamu bulanan nggak?"

Yeonjun menoleh menatap seorang pria yang baru saja datang dan ingin membeli benda tersebut dengan tatapan ngeri.

Dia orang mesum?

"Ada nak, buat siapa ya?" Tanya pak Harto setelah memberikan satu benda putih tersebut kepada anak itu.

"Oh ini pak, temen saya kebetulan mendadak datang bulan tadi. Dia lupa bawa, terus persediaan di kelas juga habis. Jadi mau nggak mau saya beliin buat dia, deh."

"Temen kamu yang cewek itu kan? yang rambutnya pendek, yang matanya sipit, yang pipinya tembem, yang suka main sama kamu?"

"Iyaa dong pak, kalo temen cowok saya serem banget dia bisa datang bulan. Bapak ini bercanda."

Setelah perbincangan pria bertubuh mungil itu dengan pak Harto selesai, Yeonjun langsung menahan tangan pria itu dengan cepat.

"Lo yang waktu itu bareng si cewek kaleng. Iya, 'kan?"

Yap, pria itu adalah Jungwon. "Cewek kaleng? E-eh iya kak, kenapa ya kak?"

Yeonjun jadi bingung sendiri sekarang, kenapa ia malah bertanya hal yang tidak berguna?

"Gapapa, cuman nanya aja."

Jungwon mengangguk kaku lalu membungkuk sedikit untuk segera pamit dari sana. "Kalau begitu saya permisi dulu ya kak, kasian temen saya udah sakit perut terus katanya."

Yeonjun mengangguk dan menatap punggung Jungwon yang semakin lama semakin menjauh dari pandangannya.

"Pak saya pergi dulu ya, ada yang harus saya kerjain soalnya." Pamit Yeonjun tiba-tiba kepada pak Harto.

"Iya nak, hati-hati di jalan ya!"

"Iyaa pak, Terimakasih."

Tentu, Yeonjun masih tau etika yang baik jika sedang berhadapan dengan orang yang lebih tua darinya.

Namun ayahnya adalah pengecualian.

↱•ᥣ᥆ડꫀᦔ•↲

"Gimana? Masih sakit?" Tanya Heeseung kepada Adela yang sedang berbaring di kasur tidurnya.

Adela mengangguk pelan lalu sedikit meremat perutnya yang terasa semakin sakit.

Heeseung berdecak sebal lalu bangkit dari duduknya, ia keluar dan turun ke lantai satu di mana nenek Adela sedang sibuk menggosok baju di ruang tamu.

"Nek." Panggil Heeseung.

Nenek Adela pun mendongak. "Ada apa nak Heeseung?"

[√] LOSER ; LEE HEESEUNG (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang