[note : hai saya up! Mau up book sebelah tapi males bangettt, btw habede ayank Kajez ♡]
Kini Mica duduk di depan Minimarket, setelah Nere bilang kalau dia tembus. Ah sangat memalukan!
Bagaimana bisa Mica tak sadar, dan untung yang melihat Nere—tapi tetap saja dia malu!
Nere meminjamkan hoodie untuk menutupi bagian belakang Mica, dan cowok itu tengah mengambil mobilnya yang tak jauh dari Minimarket. Sekarang apa Mica mampu melihat wajah Nere? Memikirkannya saja sudah membuat
Mica bergidik merinding.Tak selang beberapa lama mobil hitam memasuki parkiran Minimarket. Dan Nere keluar dari mobil itu, masih dengan jersey basket tanpa lengan berwarna hitam. Lihat! Betapa tampannya sosok Nere Yegara dengan jersey itu!
‘Sial! Ngapain gue mikirin itu sih!’ batin Mica merutuk dirinya.
“Maaf lama, lo pasti udah nggak nyaman,” kata Nere yang malah membuat Mica tambah malu. “Emang lo nggak sadar kalo lag—
Mica membekap mulut Nere dengan telapaknya. Hei kenapa cowok itu tidak bisa diam? Perkataan Nere malah membuat Mica makin malu!
Nere tersenyum, kemudian menurunkan bekapan tangan Mica. “Sorry deh sorry, yaudah ayo gue anter balik.” Nere memegang kedua bahu Mica dengan kedua tangan besarnya.
Nere membukakan pintu samping kemudi. “Sy pindah belakang dong, kasian nih Mica lagi period.” pitah Nere pada Chirsy yang duduk di depan. Baik Chrisy ataupun Mica sama-sama terkejut. Ini perdana mereka saling bertemu, setelah hanya dengar dari gosip saja.
“Pindah?” tanya Chrisy kaget.
“Iya. Mica periodnya tembus, dia mungkin bakal nggak nyaman kalo duduk di belakang. Sebentar doang,” ujar Nere. Sebenarnya nggak sepenuhnya karena Mica period sih, tapi sekalian modus dikit.
Chirsy tersenyum. “Oke. Silahkan ya Mica.” cewek blonde itu turun dan pindah ke belakang.
Mica tak tahu harus bagaimana, dia tak mau banyak omong. Nurut lebih baik karena tak mau menimbulkan keributan apapun. Toh bukan dia yang minta pulang diantar Nere.
“Nah lo duduk deh, biar gue anter balik.” Nere menutup pintu mobilnya, setelah itu pindah ke kursi kemudi.
Mobil Nere meninggalkan pekarangan parkiran Minimarket. Atmosfer di dalam mobil bagi Mica dan Chrisy benar-benar canggung dan entahlah, membingungkan. Mica hanya memilin ujung bajunya, dia bingung harus apa. Di satu sisi merasa senang diantar Nere dan disatu sisi merasa tak enak pada Chrisy.
Chrisy sendiri memilih diam. Cewek itu menatap keluar jendela, pikirannya malah mengawang ke beberapa tahun lalu.
“Aku Chrisy! Lo Nere kan?” gadis bersurai hitam panjang itu menunjuk cowok yang berdiri di depannya. Cowok itu hanya diam tak memberi ekspresi. “Nggak usah sok cool ya! Lo jelek!” ejek gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEREMICA [segera diterbitkan dimimpi sy]
Novela Juvenil[Bray follow dulu sebelum membaca okayii] 'Kita akan sempurna dimata orang yang tepat' Nere dan Mica. Dua orang yang sangat berkebalikan jauh. Bagi Mica, Nere adalah sosok sempurna yang dipahat apik oleh Tuhan. Ia berpikir bahwa memiliki Nere adalah...