one

6 0 0
                                    

All zero sebutan terkenal untuk
Al Gino
Karna dia selalu mendapatkan nol
Di semua mata pelajaran

Al Gino ardiantara
.
.
.
.
Inha putri lilistria

Vote dan komen kalian
Berharga bagi saya
Jika anda ingin berguna
Bagi orang lain
Maka vote
Lopyu

Oya dan maafkan kalo ada typo
Oke cekidot

🌎🌎🌎

" Ayah aku berangkat dulu aku sudah buat sop di meja makan lah"
seru Gino balik pintu kamar ayahnya

"Ya hati² di jalan anakku" jawab ayahnya dengan suara seraknya.

Didengar dari suaranya ayah nya sudah berumur 50 an. Ya dia patutnya menjadi kakek nya Gino. tapi siapa yang tau

***
Gino pun keluar rumah dia menuju motor nya. Tau lah ya motornya laki itu gimana yang gede.

Setelah menempelkan bokong nya ke jok dan akan memasukkan kepalanya ke hlm

Ting

Suara notifikasi pesan dari handphone
Gino.

In the chat

"Gin ngerokok dulu y di angkringan nya Mak dian"

"Gak bisa gue piket hari ini"

"Y ampun Napa gak usah rajin². Nanti juga di piketin ciwi ciwi"
(Read)

Pesan tadi adalah dari Doni. Dia teman satu kelasnya Gino. Yang slalu ngajak maksiat tapi iman pada diri Gino sangat kuat jadi Gino tidak tergoda sama sekali.

Gino pun melaju ke sekolah nya.

Sesampainya di sekolah Banyak cewe² pada ngumpul buat nonton si cogan.
Walaupun pada suka sama Gino tapi nggak ada yang berani ngomong Ama dia.
Secara dia es batu yang telah di bekukan selama 1000 tahun lamanya.

Setelah menelusuri koridor sekolah akhirnya Gino sampai di kelasnya.

Belum banyak yang berangkat karna masih pagi. Tapi ada dua cewek yng lagi baca buku. Tapi anehnya para cewek itu gak tertarik dengan Gino si cogan di sekolah i

Ya tentunya mereka gak tertarik karna mereka itu Tasya dan juga Inha.

Si Tasya udah punya pacar jadi mau seganteng apapun si Gino dia gak mungkin berpaling dari pacarnya.

Dan si Inha dia anti cowok² kleb.
Tapi kalo menurut Tasya Inha hanya kurang memahami apa makna cinta.

Tanpa pikir lama Gino meletakkan tasnya di  bangkunya. Dan mengambil sapu lalu menyapu kelasnya.

Gino melihat jadwal piket yang tertempel di madin kelas dan melihat jadwal nya bareng dengan Inha.

"Inha kau sudah piket?" Tanya Gino sembari melihat Inha

Sang pemilik nama yang merasa terpanggil pun menoleh
"Belum" jawab Inha yang kelewat santai

Mendengar jawaban Inha yang tidak patut, Gino pun langsung mengambil sapu lain dan memberikan nya kepada Inha.

"Ambil ini dan sapu bagian kanan, aku akan menyapu bagian kiri"
tegas Gino sambil menyerahkan sapu kepada Inha

"Aku akan menyapu nanti setelah kau selasai menyapu" jawab Inha yang tidak mau menyapu bareng Gino

"Sapu saja sekarang agar menyingkat waktu"

"Aku tidak mau lagian bel masuk masih lama. Aku tidak akan kabur"

"Wah baru kali ini aku lihat laki laki lebih rajin dari perempuan" kata Tasya yang tiba² nyaut

"Baiklah berikan sapunya" jawab Inha dengan terpaksa

Tasya pun terkekeh setelah berhasil mengerjai sahabat nya

***

(Kantin)

Di tempat duduk yang sudah di cap sebagai tempat duduk Hasya(Tasya dan Inha)

Tasya sibuk mengomeli Inha yang tak lepas dari novelnya

"Inha cepat makan tu some mu nanti bakalan gak enak kalo dingin" omel Tasya yang sudah kesel dari tadi.

"Ini tu dah tertunda 3 part, jadi aku harus
Menuntaskannya." Gerutu Inha

"Ini semua gara² si all zero kampret itu"
Lanjut Inha yang kesal pada all zero alias Gino.

"Heh bodoh² kek dia itu banyak yang suka
Jangan salah kau"  ujar Tasya yang memuji 
Kegantengan All zero

"Oh brarti kau oleng y" ujar Jefan si pacar Tasya yang tiba tiba duduk di samping Tasya

"Bukan gitu beb kan semua orang pada muji dia jadi aku cuman ngikutin muji nggak lebih kok. Lagia. Semua cewek juga gitu" jawab Tasya membela diri

"Inha gak, dia gak muji All zero" jawab Jefan sambil menunjuk Inha

"Mmm" deheman Inha di sertai dengan anggukan mantap.

"Jan gitu dong" Tasya pun mempoutkan bibirny hingga membuatnya menjadi lucu

"Baiklah jan di ulangi lagi oke. Wajahnya Jan gitu doi ku diabetes aku nanti" gombal Jefan yang berhasil membuat pipi Tasya merah bak tomat

"Ihhh jijik gue. Pindah aja lah"
Inha pun melangkah kan kakinya pindah
Meja.
Yang membuat kedua sejoli itu tertawa
Seperti tak punya dosa

To be continued
.
.
.
.
....
Jan lupa bintang kecilnya
.
.
.
.
i lop yu

All ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang