Part 34

1.6K 204 41
                                    

Assalamualaikum 🤗

Jimin Alisa nongol lagi, maap ya lama hehehe

Jangan lupa vote dan komen, okayy...

Ohya, ternyata banyak yang suka next story Jimin Alisa make nama yg sama dan bahasa baku, oke. Paling ntar unsur² Korea nya aja yg aku ilangin. Kayak (Wae, appa, eomma, eonnie, mwo, oppa) gitu gitu.

BANYAK BACOT, SELAMAT MEMBACA 😍

VOTE VOTE VOTE KOMEN KOMEN KOMEN, FOLLOWW LOH YAA🤗🤗😍

🗝️
🗝️


Sudah pukul dua dini hari, kedua mata Alisa tidak juga bisa di pejamkan. Hati nya resah, pikiran nya mengawang. Mondar mandir mengelilingi kasur adalah cara Alisa menenangkan pikiran nya.

Tapi tetap, TIDAK BISA.

Keluar dari kamar dan menuju ke dapur, segelas air Alisa bawa di sebelah tangan nya. Tubuh ramping itu pun ia dudukkan di atas sofa.

Keadaan rumah sudah sepi, para maid dan Asisten Jung pastinya sudah mengarungi ruang mimpi. Tapi entahlah dengan para Ava yang berjaga di luar rumah.

Kembali berdiri, lalu membawa tungkai panjang itu melangkah keluar rumah, Alisa menatap beberapa bodyguard sedang bersantai di taman dan di gerbang.

Ada yg sedang memakan kacang sambil menyeruput kopi, ada yang main kartu, main domino, dan ada juga yang sibuk dengan ponselnya. Tidak ada dari mereka yang menyadari keberadaan Alisa di depan pintu sedang memandangi.

Menghela napas resah, Alisa pun mendekati meja mereka. Seketika para Ava langsung terlonjak sebab terkejut.

"Tidak, tidak. Santai saja!" cegah Alisa cepat sebelum seluruhnya berdiri tegap dan hendak membungkuk.

Salah seorang Ava lantas berjalan mendekati Alisa. "Ada apa nona? kenapa nona keluar kamar?"

"Aku tidak bisa tidur."

Seluruh Ava lantas serentak mengangguk seolah paham dengan kegelisahan istri bos mereka. "Lalu, apa yang bisa kami bantu?" tanya Ava tadi, lagi.

"Jimin Oppa tidak menjawab panggilan ku sejak tadi. Memangnya dia kemana? tolong hubungi siapapun agar aku bisa bicara!"

Terdengar sebuah perintah untuk pertama kalinya Alisa suarakan selama menjadi istri Jimin. Ava tadi pun langsung mengangguk dan membungkuk sebentar. Lalu ia menjauh sambil menghubungi seseorang--entahlah, mungkin rekan Ava yang ikut pergi bersama Jimin saat ini.

Tidak berselang lama, Ava tadi kembali dengan wajah datar.

"Ava sedang berada di apartement Tuan Taehyung, nona." beritahu Ava tadi. "Tapi tidak bersama Tuan."

Wajah datar Alisa tadi mendadak membelalak. "Loh, kemana?"

"Saya sudah bertanya, tapi Ava 01 hanya mengatakan kalau Tuan pergi tergesa-gesa dengan emosi setelah memeriksa ponsel nona Hyejin."

Alisa melangkah mendekat, memegangi pangkal lengan Ava tersebut sedikit mencengkram. "Ponsel Hyejin?"

"Iya, mungkin sebelum Tuan Taehyung membawa Hyejin pergi, ponsel itu tertinggal di kamar mandi."

"Kamar mandi?" beo Alisa lagi. Tapi setelah itu ia menggeleng cepat. "Aku ingin kesana."

"Tidak, nona." bantah Ava tadi. "Tuan akan marah kalau kami tidak bisa menjaga nona dirumah."

Meletakkan gelas yang sejak tadi Alisa bawa di tangan nya ke atas meja kecil di taman itu, Alisa memajukan langkahnya semakin mendekati Ava tersebut.

DESTINY IN MY LIFE  ||  [PJM]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang