PARK JIHOON X YOU
Hari ini kamu sedang melaksanakan hukuman, membersihkan toilet guru. Tadi kamu datang terlambat kesekolah. Sebenarnya bukan salahmu datang terlambat, ini gara-gara teman dekatmu yang meminta mu menjemputnya untuk pergi kesekolah bersama. Kamu yang sudah siap dan mendapatkan pesan dari temanmu langsung bergegas pergi kerumahnya. Tapi saat kamu sampai, ternyata dia sudah pergi dengan pacarnya.
Kamu tidak masalah tentang itu, yang membuatnya menjadi masalah adalah ia membiarkan kamu menunggu didepan rumahnya tanpa memberitahumu bahwa ia sudah pergi. Untung kamu bertemu dengan ibunya yang baru saja pulang belanja tadi. Jika tidak, mungkin kamu tidak akan berangkat kesekolah dan malah menunggunya sampai pulang sekolah nanti.
Heyy! Bukankah itu berlebihan?
"kak? Udah bersihin toiletnya?" tanya seseorang dengan lembut yang kamu yakini adalah perempuan, anggota osis yang bertugas mengawasimu
Kamu yang tadi sedang melamun terkejut oleh kedatangannya "udah, ini dikit lagi selesai kok" jawabmu dengan masih membersihkan lantai toilet.
"yaudah kak nanti kalau udah selesai langsung kekelas aja ya!" lanjutnya sopan mengingatkan
Kamu hanya mengangguk mengerti. Setelah itu, anggota osis yang bertanya padamu tadi pergi, mungkin dia juga mau mengawasi yang lain. Tapi setelah dia pergi, bukanya Kembali membersihkan toilet, kamu malah keluar toilet dan memperhatikan si anggota osis tadi.
Dalam hatimu "cantik bangett yah adeknya jihoon"
Iya, anggota osis tadi adalah Park jina adik perempuan nya Park jihoon si ketua osis disekolahmu. Kamu sebenarnya menyukai jihoon. Mangkanya kenapa kamu sangat tertarik kepada jina. Kamu ingin berteman dengan jina, yah walaupun jina adalah adik kelasmu tapi kamu ingin dekat dengannya. Alasannya sih supaya kamu bisa lebih dekat dengan jihoon, wkwkwkwk klasik banget kan? Tapi tidak papa, walaupun seperti itu kamu tetap ingin.
"haaa! Beres juga akhirnya" kamu yang ternyata sudah selesai membersihkan toilet guru pun menghela napas lelah. Tadi selesai kamu memperhatikan jina kamu Kembali masuk ke toilet dan membersihkannya. Dan tidak terasa tugasmu sekarang sudah selesai. Tanpa banyak berpikir lagi kamu mengambil tasmu dan pergi ke kelasmu.
<^^>
Sekarang Jam sudah menunjukan Istirahat. kamu yang biasanya ke kantin, hari ini kamu tidak pergi kekantin. Tapi kamu malah pergi ke lapangan basket. Untuk apa? Tentu saja untuk melihat adik kelasmu jina yang kebetulan hari ini adalah jadwal kelasnya olahraga. Bingung bukan? Yang kamu suka adalah jihoon tapi yang kamu perhatikan malah adiknya. Yahh begitulah caramu. Menurutmu, pepet dulu adiknya baru gas kakaknya. Tapi sayang kamu tidak bisa melihatnya olahraga. Ingat! Ini jam istirahat dan mereka pun sudah selesai olahraga. Kamu kecewa? Hmm.... sedikit. Tapi tidak apa, kamu akan tetap disini untuk menenangkan sedikit pikiranmu. Karna lapangan basket tempat kamu sekolah ini indoor jadi sangat cocok untuk merefreshingkan diri, menurutmu.
"hahhhh!" menghela napas kasar, sambil duduk ditribun lapangan. kamu memejamkan matamu, membayangkan seorang park jihoon yang sedang tersenyum kearahmu, kamu juga jadi ikut tersenyum Ketika senyuman jihoon berhasil masuk kedalam bayanganmu. "jihoon manis banget sih, hehehe" ucapmu malu-malu sambil tetap memejamkan matamu
Sungguh kamu tidak malu. Walaupun kamu yakin masih ada orang dilapangan ini kamu tidak peduli. Kamu yakin mereka akan pergi secepatnya.
Dan saat kamu tengah asik dalam aktivitasmu, kamu tiba-tiba mendengar suara seperti seseorang terjatuh. Saat kamu memeriksa sekeliling lapangan ternyata sudah tidak ada orang lagi disana selain kamu. Oh!tidak, kamu salah. Ternyata masih ada dua orang perempuan yang terlihat baru saja keluar dari ruang penyimpanan bola. Dilapangan basket ini memang ada satu ruangan untuk menyimpan barang olahraga. Sambil cekikikan kedua orang itu terlihat sangat bahagia seolah mereka sudah mendapatkan apa yang mereka mau.
Kamu yang melihat mereka seperti itu memiringkan kepala mu bingung, pikirmu 'ni orang dua kesambet apa gimana? Cekakak cekikikan begitu... gila?
Sambil terus cekikikan, kedua orang itu pergi keluar lapangan basket, meninggalkan kamu yang sedang kebingungan. Kamu yang masih penasaran mencoba melihat, memasuki ruang penyimpanan barang olahraga. Dan Ketika kamu sampai disana bertapa terkejutnya kamu melihat ada seorang perempuan yang tergeletak dilantai dengan keadaan baju yang basah. "ya ampun! Itu siapa?" kamu yang panik langsung menghampiri perempuan itu. Dan untuk kedua kalinya kamu terkejut. Bagaimana tidak? Ternyata orang itu adalah jina adik kelas yang mau kamu lihat tadi.
"ya allah jina... bangun na" menggoyang-goyangkan tubuh jina, kamu berusaha membangunkannya.
"ck pasti ini ulah anak-anak tadi" katamu mencurigai dua perempuan yang cekikikan tadi. "haduh! Mana pingsan lagi" lanjutmu kebingungan.
kamu yang merasa bingung seperti itu tidak tau harus bagaimana, sambil memegang botol plastik yang diyakini untuk menyembor jina tadi, kamu dibuat terkejut oleh teriakan seseorang yang kamu tahu adalah jihoon kakaknya jina
"ASTAGA JINA!" teriak jihoon berlari menghampiri jina
Kamu yang melihat jihoon panik, gelagapan. kamu takut disalahkan atas kejadian ini. Dan benar saja dengan tatapan marah jihoon menuduhmu.
"LO APAIN ADEK GUE? LO MAU BUNUH ADEK GUE? LO PUNYA DENDAM SAMA ADEK GUE?" ucapnya marah, melontarkan pertanyaan bertubi-tubi kepada mu.
Kamu yang panik tidak bisa menjawab apa-apa, kamu hanya mengoyang-goyangkan tanganmu memberikan isyarat bahwa bukan kamu pelakunya. Tapi itu tidak membuat jihoon percaya, karena sekarang dia melihatmu memegang botol plastik yang menambah bukti bahwa kamu yang melakukannya. Kamu yang sadar pun membuang botol itu kesembarang arah dengan spontan dan Kembali mengoyangkan tanganmu berusaha meyakinkan jihoon bukan kamu pelakunya.
Jihoon tetap tidak percaya, dia mendekat kearahmu menatapmu dengan tajam. Kamu yang melihatnya merasa takut. Kamu tidak tau jika jihoon sudah marah akan semenyeramkan ini.
"gue gak percaya kalau bukan lo yang lakuin ini ke adek gue Y/N! Gue tunggu lo pulang sekolah diruang osis, kalau sampe adek gue kenapa-napa lo abis sama gue!" didepan wajahmu jihoon mengatakan itu. dengan tatapan arogannya membuat kamu hanya bisa mengagguk sebagai jawaban. setelah itu jihoon langsung pergi menggendong jina, meninggalkan kamu sendirian diruang penyimpanan barang.
Huhh bolehkah kamu bunuh diri sekarang?
VOTE&FOLLOW JUSEYO
GOMAWOO