"ORANG YANG NGERASA PUNYA DOSA! SINI GAK LO?!" Kalila berteriak dari lantai bawah.
Gadis itu menutup matanya kesal. Karena tidak ada tanda-tanda orang yang menghampirinya.
"OKE! GUE ITUNG SAMPE 5 KALO BELUM ADA YANG TURUN, JATAH MAKAN LO GUE CABUT 3 HARI!"
Barulah setelah itu ada suara berisik dan orang yang turun dari lantai atas dengan terburu-buru.
"2.. 3.."
Sudah ada 2 orang yang berhasil turun.
"5!"
Orang terakhir turun dengan nafas yang terengah-engah.
Orang-orang itu, Jeno, Haechan dan Jisung. Pembuat onar di rumah ini.
"Heh, kalo ngitung yang bener! Masa mulainya dari 2?" Protes Haechan.
"Diem lo!"
"Kalian semua duduk yang bener di sana!" Kalila menunjuk lantai, ia sendiri duduk diatas sofa.
Ketiga lelaki itu menurut. Duduk dengan sopan, siap untuk mendengarkan ocehan Kalila.
"Siapa yang mau ngaku duluan, bakal gue kasih keringanan."
Ketiganya saling berpandangan.
Jisung menjadi orang pertama yang mengangkat tangannya setelah hening cukup lama, "Gue bakal ngaku, kak!"
"Semalem Brother Jen sama Brother Chan maksa ngajak gue buat minum."
Haechan dan Jeno melototi Jisung tidak terima.
"Terus karena gue anak baik, gue temenin mereka. Gue udah peringatin mereka buat gak minum terlalu banyak. Tapi mereka keburu mabok. Kak Haechan sama kak Jeno yang berantakin ini semua. Gue cuma mecahin beberapa piring. Hehe."
Iya, alasan Kalila sangat marah hari ini karena lantai 1 terlihat seperti kapal pecah. Sangat berantakan dan banyak sekali barang yang jatuh bahkan pecah.
Bagaimana mungkin Kalila tidak marah. Apalagi bukan sekali ini saja mereka membuat masalah seperti ini di rumah.
"Pembelaan!" Jeno mengangkat tangannya, "Yang diomongin Jisung emang bener, tapi gue juga di paksa sama Haechan. Lo tau kan, Haru gue gak suka minum. Tapi Haechan maksa gue. Terus gue gak berandil banyak sama kekacauan ini. Gue cuma mindah-mindahin sofa sama meja doang." Jeno menatap Kalila dengan tatapan memelas.
"Wah! Dasar pengkhianat lo berdua! Padahal lo berdua yang maksa gue buat beliin wine yang paling enak."
"Ada buktinya gak gue ngomong gitu?" Tanya Jisung.
"Tau nih, lo minum kebanyakan jadi masih ngelantur ya?"
"Jadi gini cara main kalian?" Haechan menatap keduanya tidak adil, "Sini lo, sini lo berdua!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Your Home (✓)
RomantizmApa arti rumah yang sebenarnya? Jeno tidak tahu. Dulu Jeno mempunyai 'rumah' yang begitu hangat yang hanya diisi oleh kebahagiaan dan tawa. Namun rumah itu hilang dalam sekejap. Menghancurkan hatinya bahkan dunianya kini tidak seindah dulu. Jeno keh...