03

547 64 5
                                    


Selamat membaca
Jangan lupa vote & komen juseyo >.<
Warning typo bertebaran hehe
Semoga suka...

💞💞💞

Jay memasuki rumah dengan sang mamah, di ruang tamu ia disuguhi oleh muka tengil sang adik, Park Jungwon.

"cie,,, cie yang nanti malem mau ketemu sama calon istri cihir" goda Jungwon sambil menaik turunkan alis nya

"apaan sih, kurang kerjaan banget" Jay menatap sang adik dengan sengit

Oh liatlah muka tengil nya itu... Ingin sekali Jay lempari dengan kaos kaki sang ayah yang tidak dicuci selama satu minggu. Euhh sungguh menjijikan.

"ahay asik punya kakak ipar, kak nanti buatin Jungwon peponakan yang lucu ya" minta sang adik. Sang Mama hanya bisa menggelengkan kepala melihat kakak beradik ini.

Sudah biasa juga rumah mereka akan ramai dengan ocehan kedua putranya tersebut. Nyonya Park lebih memilih pergi ke dapur untuk menyiapkan makan siang keluarganya.

Jay hanya diam ia tidak merespon permintaan adiknya. Jay harap ia akan bisa hidup bahagia dengan nya.

"kak...kak...KAKAK...!!!" jerit Jungwon

"apa sih dek jangan teriak teriak, nanti ayah marah, kakak juga kan yang kena"

"lagian kakak kenapa sih, harusnya kakak bahagia dong. Cinta kakak yang dulu hilang sekarang kembali kekak"

Jay jalan menghampiri adiknya yang sedang duduk di sofa. Ia mendudukkan dirinya di sebelah Jungwon. Jay tersenyum tipis.

"kakak ga yakin dek, kakak ga yakin kalau dia masih inget sama kakak, bahkan hati kakak sedikit ragu kalau dia mau nerima perjodohan ini" jelas Jay yang membuat Jungwon iba.

"kakak... Kakak percaya sama cinta sejati...? Kalo kakak percaya, Jungwon yakin sejauh apapun dia pergi, kalau garis takdir sama kakak, dia akan kembali ke kakak. Hati dia udah kekunci buat kakak. Jadi kakak berjuang ya" Jay menatap Jungwon.

Ia bahagia bahwa sang adik kini telah bertumbuh dewasa. Yang dulu Jay sering cium, sayang, bercanda kini telah menjadi sosok lelaki cantik dan juga pola pikiran yang luas.

Jay memeluk sang adik dengan kasih sayang, sedikit tidak rela bahwasanya ia akan meninggalkan sang adik.

Tidak ada lagi yang bisa Jay ganggu, teriakan kesal dari Jungwon.

"adik kakak udah besar rupanya" ucap Jay membuat mata Jungwon memanas. Jay melepas pelukannya.

"kalo kakak udah ga ada di sini, kamu jangan nakal ya, jaga diri baik baik, jangan ngerepotin mama sama papa, belajar yang rajin sampe mendapatkan julukan sarjana. Kakak bangga sama kamu" air mata Jungwon menetes.

Jay terkekeh melihat adiknya yang menangis, walaupun Jungwon sudah berumur 16 tahun, tapi ia masih cengeng, sama seperti dulu.

"haha udah ah jangan nangis, nanti kakak sering kok pulang, sekarang kita makan siang yuk, mama udah manggil tadi" Jay menghapus air mata Jungwon.

Mereka berdua menikmati makan siang dengan canda gurau, sungguh keluarga yang harmonis...

💞💞💞

Say You Love Me || JayHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang