Holaa para readers! Ketemu lagi sama aku di cerita keduaku ini>< maaf kalo banyak yang salah, semoga suka dan enjoy bacanya!
Sebelumnya sorry bab 3, 26 sama 27 ga ngurut;v ga tau kenapa jadi gitu padahal ga aku apa-apain;v udh aku coba benerin tapi ga bisa, maaf ya🙏
...
Di sebuah bar, ada beberapa wanita yang sedang minum-minum dengan gembira. Meskipun mereka berisik bahkan menganggu tak ada satu orang pun yang menegur mereka.
Mereka adalah anggota geng Red Blood. Geng wanita yang ditakuti di kota San Fransisco."Stela, kenapa kau tidak minum?" Ucap Qila.
Orang yang dipanggil menoleh. Dia adalah Auristela Carlovy, atau biasa di panggil Stela, dia adalah pemimpin dari red blood.Wanita yang berparas cantik di usianya yang bisa dibilang sudah cukup matang.
"Kau saja yang minum, aku sedang tidak ingin" ucap Stela.
"Kau tidak seru!" Teriak Qila.
Stela tidak menggubris perkataan Qila. Dia keluar dari bar itu lalu bersandar di sebuah dinding dan mengeluarkan sebatang rokok.
Red Blood adalah geng yang di takuti di sana. Meskipun semua anggotanya adalah wanita tapi mereka bisa menandingi pria. Slogan mereka adalah DATANG, LAWAN, MENANG. Mereka tidak takut pada siapapun, bahkan pada pemerintah maupun aparat kepolisian.
Saat sedang merokok, tiba-tiba segerombolan pria mendekat kearahnya. Stela menatap jengah para pria itu, dia membuang rokoknya lalu memasukkan tangannya pada saku celananya.
"Hai cantik, sendirian aja. Kami temani ya?" Ucap salah satu pria itu.
"Tidak" ucap Stela datar.
Mereka semua tertawa. "Cantik-cantik judes amat" ucap pria itu.
Stela tidak menjawab. Lalu salah satu pria itu mendekatinya dan mencoba memegang payudara miliknya. Tapi Stela menangkap tangan itu lalu memelintirnya, pria itu kesakitan tapi dia tidak peduli.
"Pergilah bangsat, sebelum aku menghabisi kalian" ucap Stela dingin.
"Punya nyali juga kau. Aku tidak memukul perempuan, tapi setelah melihatmu aku akan memukul perempuan" ucap pria itu lalu mencoba menyerang Stela.
Dengan mudah mereka semua dikalahkan oleh Stela. Sebelum pergi dari sana, Stela berjongkok dihadapan pria yang mencoba memegang payudara miliknya. Stela menarik tangan itu lalu meletakkannya di tanah, dia mengambil pisau miliknya lalu memotong tangan pria itu.
"Hormatilah perempuan sialan, tanpa perempuan kau tidak mungkin ada di dunia ini" ucap Stela lalu pergi dari sana.
Dia masuk lagi kedalam bar dan melihat teman-temannya yang sudah mabuk berat bahkan ada beberapa yang sudah tidak sadarkan diri. Dia duduk di bangku yang kosong dan merokok lagi.
"Kau dari mana? Dan kenapa pakaianmu ada darah?" Ucap Lia, temannya yang masih sadar.
Stela mengangkat bahunya.
"Biasa, membereskan para tikus" ucap Stela.Lia hanya mengangguk, dia mengerti apa yang dimaksud Stela. Lia menyodorkan segelas wine padanya tapi Stela menolaknya.
"Siapa yang akan membawa mereka?" Ucap Lia yang bingung.
"Siapa saja, tapi yang jelas bukan aku" ucap Stela lalu pergi dari sana.
Lia menatap Stela kesal. Jika dia bukan bos mereka, pasti dia sudah menjitak kepalanya dengan keras sekarang. Tapi itu tidak mungkin, sebelum dia melakukan itu mungkin tangannya sudah patah.
Lia memanggil teman-temannya yang ada di markas mereka untuk membantunya memindahkan tubuh orang-orang mabuk ini.
Stela pergi bersama motor kesayangannya. Dia membelah keramaian kota dengan motor besar miliknya. Dia mampir ke toko buku untuk membeli sebuah buku gambar untuk tetangganya yang seorang anak kecil yang sudah kehilangan kedua orangtuanya. Anak kecil itu tinggal bersama neneknya, berdua. Stela sering memberi mereka makanan atau uang dan dia tidak keberatan dengan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & The Queen
RomanceGxG area~ Bagaimana jika seorang wanita pemimpin sebuah gangster terdampar di zaman kerajaan? dan bagaimana jika ratu pemimpin kerajaan yang notabenenya adalah seorang wanita sama sepertinya jatuh cinta padanya dan ingin menjadikannya sebagai permai...