Haii kawan, kalian bisa panggil aku fe
Semoga bisa menghibur ya..
Aku udah mikir ceritanya dari 2019 guys, cuman baru niat nulis sekarang hehe.
Aku juga nulis karena iseng ya guys, soalnya gabut, aku masih pemula hehe, jadi maaf kalau banyak salah.
Oh ya, di cerita ini anggep aja ga ada pandemi COVID-19 ya dan maaf bila ada kesamaan tempat, alur, tokoh, karakter, nama, atau kejadian lain.
Enjoy...❤️
***
22 Juli 2020
Brielle Eleanore Garcia, hari ini tepat seminggu ia duduk di bangku SMA. Gadis itu melihat sekelilingnya, ia sedang mencari seseorang di kantin SMA Garuda Emas yang terkenal dengan murid-murid yang pintar baik di bidang akademik maupun non-akademik. Dengan wajah yang nyaris sempurna, tapi jangan salah SPP di sini harganya selangit, kalian akan menemui anak-anak hedon bila bersekolah di sini.
"Elle, lo cari siapa sih. Lagi cari Kak Jayden ya?" ucap Jesslyn.
"Jayden siapa sih?" balas Melody.
Suasana kantin mendadak ramai dipenuhi teriakan anak perempuan.
"Jayden jadi pacarku dong.""Kak Marco nih makanan buat kakak."
"Sergio bisa dong lindungin aku."
"Kak Emil manis banget sih sayang udah ada pawangnya."
Brielle dan teman-temannya melihat ke arah keenam pria berjalan.
"Buset, emang gak salah alasan gue pindah kesini karena cowok-cowoknya banyak yang ganteng," ucap Jenica yang masih kagum melihat ketampanan mereka."Vibes bad boy banget ya," ucap Melody.
"Kok gue gak asing ya tapi sama muka mereka," ucap Jenica.
"Mereka kan terkenal karena kekayaan keluarganya yang ga abis-abis dan mereka anggota inti geng motor yang cukup terkenal dan besar di Jakarta, namanya Kingz. Mereka sering diliput kok, harusnya ortu kalian juga kenal mereka. Mereka juga ditakuti sama anak-anak di sini."
"Hah, masa sih? Coba lo sebutin siapa mereka."
"Yang lagi ketawa itu namanya Edgar Stanley Sanjaya anaknya fun banget. Kalau yang disebelahnya Edgar itu Arkana Julio Adiwijaya, pernah deket sama Kiara tapi nih cewek ngejauh," kata Jesslyn.
"Ki, lo masih waras kan? Orang seganteng itu lo tolak?" Kiara hanya menatapnya, "Lanjut Jess."
"Nah, yang lagi senyum ke arah sini tu Emilio Jordan Bagaskara, cowok gue ga usah direbut. Sebelah kirinya itu Sergio Roland, paling garang di Kingz, kalau ada yang macem-macem sama Kingz dia yang bakal hajar mereka habis-habisan. Tapi jangan salah, Sergio itu kalau udah digabung sama Arka dan Edgar bakal jadi trio kocak."
Jenica dan Melody memperhatikan penjelasan Jesslyn dengan seksama.
"Di sebelah kananya itu Marco Oliver Ramirez, gue gak tau banyak tentang dia karena dia baru masuk Garuda Emas waktu SMA, gak kayak yang lain dari SMP. Setau gue dia wakil ketua di Kingz, agak pendiem kayaknya. Terakhir, yang lagi megang jus, Jayden Deazel Alvarendra, ketuanya Kingz, dia ditaksir sama banyak cewek, termasuk Elle. Pewaris kekayaan keluarga Alvarendra, pasti tau lah kalian. Bahkan sekarang Jenica lagi pakai gelang dan sepatu dari perusahaannya dia. Dia juga kalau marah serem, banget. Apalagi kalau udah ganggu orang-orang terdekat dia, tapi dia sempurna cowok idaman banget lah pokoknya. Ganteng, jago berantem, pinter, kurang apa coba.""Oh, gue tau mereka. Pantes aja mukanya gak asing."
"Si Jayden gay kali, orang secantik Brielle yang menarik para pria ditolak," ucap Jenica tiba-tiba.
"Enak aja lo."
"Makannya gue tu uda bilang ke Elle, suruh dia move on yang suka sama dia tuh banyak, tapi anaknya ngenyel," imbuh Jesslyn sebal, Elle hanya tersenyum malu.
"Berarti lo dari SMP asupan lo udah anak- anak ganteng kayak mereka? Yang lain jomblo kan? Cuman Kak Emil aja yang ada pawangnya?" tanya Melody kepada Brielle, Kiara, dan Jesslyn.
"Iya."
*****
Keenam pria itu memasuki kantin dan duduk di meja favorit mereka.
"Susah ya emang jadi orang ganteng, tiap kali masuk kantin selalu pada heboh," ucap Edgar.
"Gak usah kepedean, mereka itu heboh bukan karena lo."
"Kalian ga mau cari kenalan anak kelas 10?"
kata Marco sambil melihat sekelilingnya."Kita sih udah puas,Mar. Kan kita juga se-SMP sama mereka."
"Kan pasti ada anak baru."
Marco masih terus memperhatikan sekitarnya sampai matanya bertemu dengan sosok gadis cantik nan manis di kantin yang mengingatkannya akan seseorang.
"Mil, yang duduk depan cewek lo siapa?"
"Udah gue duga nih, pasti tertariknya ke sana. Itu Brielle Eleanore Garcia, lo harusnya tau lah tentang keluarga Garcia. Papanya Arsitektur terkenal dan mamanya desainer terkenal. Tapi, saran gue ya. Lo cari yang lain aja, tu anak tertariknya cuman sama Jayden. Kita semua udah pernah coba deketin, tapi di friendzone doang."
Marco melihat ke arah Jayden, "Anak secantik itu lo gamau pacarin? Lo sehat kan? Apa perlu gue bawa ke dokter mata? Apa lo masih kebayang-bayang sama Anya?"
Jayden menatap Marco, kenapa dia harus menyebut nama itu di hadapannya, "Emang mata dia mirip sama Anya sih," balas Jayden. Emil, Sergio, Edgar, dan Arkana terkejut, jarang sekali kedua pria ini membahas tentang Anya. Terutama Jayden, ia tidak pernah membahasnya sama sekali, berbeda dengan Marco yang kadang membahasnya.
"Sorry, gue gak maksud bahas itu," balas Marco.
"It's okay."
"Gue ajak kenalan ah," Marco berdiri dan menghampiri meja Brielle bersama Emil.
"What should I call you? Brielle or Eleanore?"
Jayden hanya melihat Marco dari tempatnya, ada rasa panas di dalam hatinya melihat Marco berusaha mendekati gadis itu. Tapi kenapa ia tak berani untuk dekat dengan gadis itu? Apa karena gadis itu mirip dengan Anya?
*******
Gimana guys?
Semoga suka ya, kalau ada saran bisa tulis di comment ya. Jangan lupa buat vote dan tunggu part selanjutnya.Follow instagram :
@armfeliaa
@brielleleanore_
@jaydenalvarendraa
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Hearts
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] Jayden ingin sekali melindungi dan menyingkirkan segala mara bahaya yang ada di sekitar perempuan itu. Jayden tidak ingin melihatnya terluka. Sosoknya menyaratkan sebuah hal yang sangat berarti. Namun, apa yang harus ia lak...