Keesokan harinya, akhirnya Ragini, Laks dan Samar sampai di Mumbai. Sekarang mereka sudah diluar bandara. Supir Laks datang ke sana untuk menjemput Laks. Laks menawarkan agar mereka berdua ikut bersamanya karena dia tak mungkin meninggalkan Samar dan Ragini disana.
"Ibu aku ingin pulang sekarang dan aku ingin pulang bersama Paman Laks," kata Samar.
"Tidak Samar. Paman Sanskar akan menjemput kita dan dia akan datang sebentar lagi," kata Ragini.
"Ibu tinggal bilang sama Paman Sanakar kalau Ibu dan aku pulang bersama Paman Laks," kata Samar.
"Ragini, Samar benar. Apakah kau akan membuat Samar menunggu sampai Sanskar datang? Ini sudah 30 menit kita disini tapi dia belum datang juga. Tapi aku akan tetap bersama kalian sampai Sanskar datang kemari," kata Laks.
"Kenapa Kakak belum membalas pesanku? Apa Kak Sanskar sedang sibuk? Itu artinya aku harus ikut bersama Samar karena aku tak mungkin membuatnya menunggu lebih lama lagi disini,"batin Ragini.
"Ibu bagaimana keputusan Ibu sekarang?"tanya Samar.
"Baiklah kita akan pulang bersama Paman Laks," kata Ragini membuat Laks dan Samar senang.
Laks mengambil koper Ragini lalu memasukan koper itu ke dalam bagasi. Sedangkan koper Laks sudah dimasukkan ke dalam bagasi oleh supir tadi.
"Ragini kau duduk bersama dengan Samar dibelakang dan aku akan duduk didepan bersama supirku," kata Laks dan Ragini mengangguk. Mereka lalu masuk ke dalam mobil. Supir lalu melajukan mobilnya ke rumah Ragini.
"Paman kenapa kau lebih memilih duduk di depan daripada bersamaku dan Ibu?" tanya Samar.
"Samar, Paman hanya tidak ingin Ibumu terusik gara-gara Paman duduk bersama kalian. Karena Paman yakin Ibumu tak menyukai kehadiran Paman. Paman sudah bahagia karena Ibumu dan kau mau pulang bersama Paman," kata Laks.
"Aku paham Paman," kata Samar.
"Kenapa aku rasa Samar ingin membuatku dekat dengan Laks? Apa Laks sudah memberitahu Samar kalau dia adalah mantan suamiku? Jika itu benar berarti Samar ingin membuat aku kembali lagi pada Laks. Aku bisa berbohong tentang siapa Ayah Samar. Tapi ikatan Ayah dan anak begitu kuat sampai Laks dan Samar bisa begitu akrab walaupun baru kenal. Walaupun begitu rasanya sulit bagiku untuk kembali padamu Laks setelah apa yang kau lakukan karena aku sudah terlanjur kecewa padamu. Tak bisa ku pungkiri kalau sebenarnya aku masih mempunyai perasaan padamu," batin Ragini.
Mereka akhirnya sampai di depan gerbang rumah Ragini karena Ragini tak mau sampai kedua orang tuanya dan Kakaknya tau kalau Ragini pulang diantar oleh Laks. Ragini, Samar dan Laks turun dari mobil. Laks segera mengambil koper Ragini dari bagasi lalu memberikan koper itu pada Ragini.
"Terima kasih Paman karena telah mengantar kami sampai di rumah," kata Samar.
"Sama-sama Samar," kata Laks.
"Ibu kenapa diam saja? Ibu juga harus mengucapkan terima kasih pada Paman Laks," kata Samar.
"Terima kasih," kata Ragini.
"Sama-sama Ragini. Yaudah aku pergi dulu," kata Laks lalu akan masuk ke dalam mobil.
"Tunggu Paman," kata Samar membuat Laks tak jadi masuk ke dalam mobil. Laks lalu menghampiri Samar dan sekarang dia didepan Samar. Laks lalu membuat dirinya setinggi Samar.
"Ada apa Samar?"tanya Laks. Samar tidak menjawab tapi dia langsung memeluk Laks dengan erat dan Laks membalas pelukan Samar. Laks dan Samar merasa sangat nyaman saat mereka berpelukan.
"Paman aku akan merindukanmu," kata Samar.
"Paman juga akan merindukanmu Samar," kata Laks melepaskan pelukannya lalu dia menatap Samar. Saat menatap Samar dia merasa kalau Samar itu mirip dengannya. Tapi dengan cepat Laks menyangkal hal itu karena dia mengira kalau itu hanya perasaannya saja.
"Samar ayo kita masuk," kata Ragini.
"Samar sekarang kau turuti perkataan Ibumu dan Paman akan pergi. Ragini aku pergi dulu," kata Laks lalu berdiri.
"Paman jangan lupa datang kesini untuk bermain denganku," kata Samar.
"Tentu saja Samar tapi jika Ibumu mengizinkannya," kata Laks lalu masuk ke dalam mobil. Supir melajukan mobilnya dan sekarang mobil Laks mulai menjauh.
Tak lama setelah itu sebuah mobil keluar dari rumah Ragini. Tapi saat pengendara itu melihat Ragini dan Samar, dia segera menghentikan laju mobilnya. Pengendara itu tak lain adalah Sanskar. Sanskar segera turun dari mobil lalu memeluk adiknya dengan erat.
"Ragini Kakak sangat merindukanmu," kata Sanskar.
"Aku juga sangat merindukanmu Kak," kata Ragini meneteskan air mata tapi dengan segera dia menghapusnya lalu dia melepaskan pelukannya.
Sanskar lalu memeluk Samar dan mencium pipinya. Sanskar kemudian melepaskan pelukannya. Sanskar mulai menyadari ada yang kurang.
"Dimana Shivin Ragini?"tanya Sanskar.
"Aku akan menjelaskan pada Kakak nanti," kata Ragini.
"Baiklah. Oh iya, Kakak minta maaf karena Kakak baru saja membaca pesanmu tadi jadi Kakak terlambat menjemputmu dan Samar," kata Sanskar.
"Tidak papa Kak," kata Ragini.
"Untung saja tadi ada Paman Laks yang mengantar kami pulang," kata Samar membuat Sanskar sangat terkejut.
"Bagaimana kau bisa bertemu dengannya Ragini?"tanya Ragini.
"Aku akan menceritakan semuanya nanti Kak. Sekarang kita masuk dulu," kata Ragini.
"Baiklah," kata Sanskar.
Sanskar menyuruh Satpam untuk memasukkan mobilnya. Setelah itu Sanskar membawa koper Ragini dan mereka masuk ke dalam rumah. Semua sangat bahagia melihat Ragini pulang setelah sekian lama. Ragini memeluk Ibu dan Ayahnya bergantian. Setelah itu dia memeluk Swara. Tak lupa Ragini memeluk Srishti dan menciumnya. Srishti adalah putri Swara dan Sanskar. Sedangkan Janki dan Shekar memeluk Samar secara bergantian. Samar lalu menghampiri Ragini.
"Ibu dia siapa?"tanya Samar yang belum pernah melihat Srishti.
"Perkenalkan namaku Srishti. Kau Samar kan?" kata Srishti.
"Bagaimana kau tau namaku tapi aku rasa aku tak pernah melihatmu," kata Samar bingung.
"Samar, Nenek dan Kakek yang memberitahuku tentang dirimu. Samar ayo kita bermain di kamarku," kata Srishti.
"Ibu apa aku boleh bermain dengan Srishti?"tanya Samar.
"Iya Samar," kata Ragini. Samar dan Srishti lalu pergi dari sana. Sedangkan Ragini, Sanskar, Janki, Shekar dan Swara duduk.
"Ragini bagaimana kau bisa pulang ke rumah tanpa Shivin dan bagaimana kau bisa bertemu dengan Laks?"tanya Sanskar. Ragini lalu menceritakan semuanya pada mereka. Ragini yang tidak bisa menahan kesedihannya dia menangis saat menceritakan semuanya. Mereka terkejut mendengarkan apa yang sebenarnya telah terjadi. Tapi keluarga Ragini belum tau kalau Ayah Samar itu Laks bukan Shivin karena Ragini masih merahasiakan itu dari mereka.
"Kami semua akan mendukung keputusanmu Ragini untuk bercerai dengan Shivin," kata Janki memeluk Ragini untuk menenangkan nya.
"Berani-beraninya dia mengkhianati adikku. Aku tak akan memaafkan perbuatannya padamu. Aku akan memberikannya pelajaran. Katakan padaku Ragini dimana dia sekarang," kata Sanskar.
"Dia masih ada di Delhi Kak. Tapi aku mohon jangan sakiti Shivin," kata Ragini.
"Aku ada disini. Kenapa kau masih saja peduli padaku Ragini? Setelah apa yang aku lakukan padamu," kata Shivin sedih melihat bagaimana orang yang dia cinta menangis karena dirinya. Tapi dia masih sangat peduli pada dirinya. Semua orang menoleh ke arah Shivin setelah mendengar suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tum Ho Mera Pyaar [ TAMAT ]
FanficRagini dan Laks terpaksa menikah karena dipaksa orang tua mereka. Ragini dan Laks sama-sama sudah mempunyai kekasih, orang tua mereka pun sudah tau. Tapi entah alasan apa yang membuat orang tua mereka memaksa mereka menikah.Pada awalnya Laks pura-pu...