Part 07

1.4K 80 1
                                    

Pagi pun tiba kini Aira sedang menyapu rumah dan membersihkannya. Sedangkan Ayas ia baru keluar kamar dengan rambut acak-acakan, ya sepertinya Ayas baru bangun. Aira bangun lebih awal daripada Ayas, tadi shubuh ia sudah mengetuk pintu kamar Ayas untuk membangunkannya tapi sama sekali tidak ada sautan dari dalam.

"Kamu baru bangun mas" tanya Aira.

"Hmm" jawab Ayas berdehem.

"Itu di meja ada bubur aku beli tadi, soalnya di rumah gak ada makanan buat di masak"

"Iya" jawab nya singkat.

Aira pun melanjutkan pekerjaannya lagi. Walaupun Ayas tidak menyuruhnya tapi ia tau apa yang dilakukan seorang istri ketika di pagi hari.

Ayas masih duduk dengan menyantap bubur nya. Sesekali ia juga memperhatikan Aira yang sedang menyapu. Tiba-tiba perhatiannya teralihkan kala mendengar suara notifikasi dari ponselnya pertanda ada pesan masuk dengan segera ia pun membuka ponselnya.

Renaa❤️

Pagi sayang😘

Pagi juga by😚

Hari ini masuk kantor nggak?

Nggak aku masih cuti

Hmm nanti gak ada yang nemenin
aku makan siang dong🥺

Maaf ya sayang

Emmm


Sebagai gantinya nanti malam
kita jalan deh

Yey oke, see you nanti malam😉

Ayas pun hanya melihatnya dan meletakan kembali ponsel nya. Ia melihat Aira yang sedang berjalan menghampirinya. Ya Aira sudah selesai dengan pekerjaannya dan ingin membuang wadah bekas bubur tadi karna Aira liat bubur yang di makan Ayas sudah habis jadi ia berniat membuangnya.

"Aku buang dulu ya" ucap Aira yang dibalas anggukan oleh Ayas.

Setelah membuangnya ke tempat sampah Aira pun berjalan kembali dan duduk di kursi samping Ayas.

"Kamu nggak kerja mas" tanya Aira.

"Ayah nyuruh gue buat cuti" jawabnya.

"Ohh berarti besok kerja lagi"

"Iya" jawabnya singkat yang di akhiri oleh anggukan Aira.

"Lo mandi sana terus siap-siap, nanti ikut gue" ucapnya lagi.

"Ikut kemana?" tanya Aira.

"Udah sana, nanti juga lo tau" jawabnya dengan beranjak dari tempat duduknya.

Aira pun hanya mengangguk paham, ia juga berdiri dan berjalan menuju kamarnya untuk mandi dan juga siap-siap.

Tidak butuh waktu lama Aira sudah siap dengan memakai baju yang warnanya senada dengan jilbabnya dan sedikit polesan mek-up di wajahnya dengan tas kecil putih yang menjadi pelengkapnya.

Kini Ayas juga sudah siap dengan memakai celana hitam panjang dan kemeja yang berwarna merah maroon dengan kaca mata hitam yang menambah aura keren pada dirinya.

"Udah siap" tanya Ayas.

"Udah"

"Yaudah ayo jalan" ajaknya dengan berjalan mendahului Aira.

Sesampainya di depan mereka pun memasuki mobilnya dan mobil pun melaju dengan kecepatan sedang.

Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan diantara mereka. Ayas yang fokus menyetir dan Aira yang terus melihat jalanan. Sampai akhirnya mereka sampai di sebuah gedung besar yang banyak sekali pengunjungnya. Ya Ayas membawa Aira ke mall.

"Ko kesini" tanya Aira.

"Udah turun aja lo" jawab Ayas dengan melepaskan sellbetnya.

Mereka pun turun dan memasuki mall tersebut.

"Kita mau beli apa mas" tanya Aira lagi.

"Bukannya di rumah gak ada apa-apa, sekarang kita belanja perlengkapan rumah, di rumah juga gak ada makanan nanti lo mau makan apa" jawab Ayas beruntutan.

Sedangkan Aira ia hanya ber'oh ria sambil mengikuti Ayas.

Mereka pun berjalan ke arah tempat perbelanjaan makanan dengan Ayas yang mendorong troli di belakang Aira.

Aira mulai membawa sayur-sayuran, makanan ringan, mie instan, perbuah-buahan, perbungbuan dan semua yang Aira butuhkan dia masukan ke troli, hingga Ayas menghentikannya.

"Ini ngapain di masukin banyak-banyak" ucap Ayas dengan menunjuk salah satu barang.

"Ya gapapa buat stok aja di rumah"

"Kebanyakan ini, udah 2 aja" ucapnya dengan meletakan kembali barang yang Aira masukan ke troli.

"Ihh nggakpapa mas" ucapnya dengan membawa barang itu kembali.

"Perut lo mau sakit gara-gara makan mie ini" ya barang yang dimaksud adalah mie samiyang pedas.

"Nggak bakalan mas, lagian aku makannya nggak bakal tiap hari ko"

"Terserah Lo deh, sakit juga lo bukan gue" ucap Ayas dengan mendorong troli mendahului Aira dan menuju kasir.

'kayanya mas ayas ngambek sama aku' batin Aira sambil berjalan mengikuti Ayas menuju kasir.

Hari ini kasir tidak begitu terlalu penuh jadi mereka tidak terlalu lama mengantri.

"Jadi semuanya sembilan ratus tujuh puluh lima ribu enam ratus mas" ucap mbak kasir.

Ayas pun mengeluarkan uang dari dompetnya dan memberikannya pada mbak kasir.

"Kembalian nya ambil saja mbak" ucap Ayas dengan menjinjing kantong belanjaannya.

"Baik terima kasih mas"

"Sama-sama" Ayas pun berlalu pergi dengan Aira yang mengikutinya.

"Sekarang mau beli apa lagi" tanya Ayas yang melirik Aira ke samping.

"Kamu nggak marah mas sama aku" bukannya menjawab Aira malah balik tanya.

"Udah lupain aja, udah kebayar juga barang nya"

"Oke" jawab nya dengan menyatukan ibu jari dan jari telunjuk membentuk huruf O dengan mata yang sedikit menyipit dan senyaman yang menampakan gigi nya.

Tanpa di sadari Ayas pun ikut tersenyum dengan batin nya mengatakan 'lucu'.

Setelahnya mereka jalan keluar untuk pulang karna mereka rasa belanjaan nya sudah cukup dan lengkap. Mereka sampai di tempat parkiran dan langsung masuk ke mobil dan Ayas pun mulai menyalakan mobilnya dan langsung melaju.

Keheningan kembali menyelimuti mereka, hingga Ayas memecahkan keheningan itu.

"Pemblokiran nomor telepon gue buka, ngartis banget so so an ngeblok nomor gue" ucap ayas dengan nada sinisnya.

"Ohh iyh lupa, bentar ya" Aira pun langsung membuka ponselnya.

"Nih udah ya" ucap nya lagi kala sudah membuka pemblokiran nya dan menunjukan layar ponselnya pada Ayas.

Ayas pun hanya mengangguk dan kembali fokus menyetirnya. Dan keheningan pun datang kembali.

Sebenarnya banyak sekali yang ingin Aira tanyakan tapi mungkin Aira masih canggung dengan Ayas apalagi Ayas adalah orang baru yang masuk ke dalam kehidupannya.
.
.
.
.
.
.
Typo bertebaran dimana-mana 🙏
Semoga suka dengan part ini🤗
Jangan lupa vote🤭 and see you ☺️

Lebih Dari Seorang UstadzahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang