F O U R

97.3K 8.9K 173
                                    

Happy Reading!

🦋🦋🦋

" Alex itu mantan pacar Cia, Cia pernah pacaran sama Alex, tapi gue sama abang lo gak pernah setuju karena dia itu-brengsek! " Ujar Selvia yang di akhiri senyum sinis.

Saat Selvia mendengar pertanyaan Cia tadi— tentang Alex, dia lekas memberi tahu informasi tentang cowok itu.

Kini mereka sedang berada di rumah Cia, tepat di ruang tengah. Sedangkan Farel dan Bima belum pulang ke rumah.

" Brengsek? Apa itu brengsek? "

Seketika Selvia menjawab dengan cepat,

" Brengsek itu—jelek! Ya artinya jelek! " Ujar Selvia sambil tersenyum canggung. Bisa mati dia jika membuat adik dua singa tak polos lagi.

" Jelek? Tapi aku liat, Alex ganteng kok, lebih ganteng dari kak Farel malah " Ujar Cia polos.

Selvia memutar bola matanya malas, ya semua cewek pun akan mengakui jika Alex itu memang mempunyai paras tak manusiawi, intinya Alex itu tampan.

" Ya ganteng tapi dia brengsek! Dia pacaran sama lo cuma karena permainan, dan dengan bodohnya, lo yang dulu malah jadi bucin! Untung lo amnesia, kalo gak—lo pasti bakal nempel sama dia kek perangko sekarang " Ucap Selvia dengan menggebu-gebu bahkan sampai mengubah tutur katanya pada Cia.

" Asal lo tau, waktu lo pacaran sama Alex, lo bahkan biarin si Alex gandeng cewek lain sana-sini padahal kalian tuh masih pacaran! Pokoknya gue kesel banget sama tuh anak! " Ujar Selvia dengan mata yang berapi-api.

" Ih, Via—gak boleh gitu, kata mama gak boleh gitu sama orang, " Nasihat Cia sepenuh hati.

" Dah lah terserah! Yang penting lo kudu tobat dari si Alex! Dia itu virus gak baik buat elo "

" Oooh—jadi kalo ketemu Alex, Cia harus sembunyi? Hem—Oke! " Ujar Cia diiringi senyuman manis.

🦋🦋🦋


" Grec—" Nada suara itu terdengar berat.

Baru saja kemarin Cia berjanji untuk bersembunyi dari Alex saat bertemu, malah sekarang bertemu dengan nya.

Tadinya saat istirahat, Cia tidak mau ke kantin dan lebih memilih memakan bekal buatan Bi Ani di taman belakang sekolah yang sepi karena para murid yang sedang sibuk di kantin.

Farel dan Bima tadi sebenarnya agak berat hati saat membiarkan adik mereka yang polos ke taman belakang seorang diri, tapi dengan jurus puppy eyes—semua itu terlewatkan dengan mudah. Tapi, sebelum Cia pergi tentu banyak kalimat-kalimat protective yang keluar dari bibir Bima dan Farel.

Dan sekarang saat dia sedang duduk di bangku taman belakang sekolah, Alex tiba-tiba saja datang tanpa peringatan dengan berdiri di hadapannya.

" Iya, kenapa kak Alex? "

" Gue belum makan—"

Cia mengerutkan dahinya tak mengerti, lalu setelah itu mengangguk mengerti.

" Ooh—kak Alex mau makan bareng Cia? " Tawar Cia sepenuh hati sambil menyodorkan bekal nya yang masih utuh itu.

Melihat itu, Alex mengangkat alis nya. Dalam hati bertanya-tanya apakah amnesia juga bisa mengubah karakter seseorang? Entah kenapa, dia lebih tertarik dengan Cia yang amnesia.

" Kak ? "

Alex mendekatkan wajahnya pada Cia, memperhatikan dengan intens mahkluk imut di hadapannya. Mulai dari alis Cia yang tertata rapi, lalu mata bulat itu yang memiliki netra hitam gelap persis dengan warna netra-nya, lalu kedua pipi tembam itu yang memiliki rona alami, turun lagi ke hidung cewek itu yang sangat cocok dengan fitur wajah cewek itu, lalu kemudian turun pada bibir itu, bibir ranum dengan warna segar itu, Alex segera mengalihkan pandangan nya ke arah lain, menelan ludah.

Sedangkan Cia yang sedari tadi di perhatikan secara intens oleh Alex dari jarak yang cukup dekat hanya memandang bingung dengan pipi yang memerah.

Alex kembali memajukan wajahnya, entah kenapa dia merasa senang melihat pipi yang merona itu.

" Gimana kalau gue, makan lo aja—hm? " Bisik Alex dengan nada rendah.

Mendengar itu sontak Cia membulatkan matanya terkejut.

" Kak Alex—kanibal ? " Ujar Cia bertanya dengan nada penasaran.

Alex mendengkus geli mendengar pertanyaan polos itu.

" Hm—gue kanibal, apalagi kalo liat bibir lo, rasanya pengen gigit—" Desis Alex sembari menatap bibir Cia.

Sontak Cia menutup bibir nya dengan kedua telapak tangan nya.

Setelah mengatakan itu, Alex segera berlalu pergi, datang tanpa peringatan dan pergi sesuka hati—itulah Alex.

Cia memandang punggung lebar Alex yang mulai menghilang lalu kembali menatap bekalnya.

" Cia makan di rumah aja deh " Ujar Cia sambil merapikan bekalnya yang belum di makannya itu, lagipula jam istirahat akan berakhir sebentar lagi jadi Cia memutuskan untuk membawa pulang bekalnya lalu dimakan di rumah.

🦋🦋🦋

Part nya dikit dulu ya...
Menurut author harusnya kalian pasti udah agak tahu kayak gimana karakter Alex✨

Goodbye🦋

-jaga kesehatan-

Transmigrasi Gadis Polos (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang