MAS - 09

2.1K 602 138
                                    

Terima kasih dan selamat membaca 💕

***

HARUS gue akui bahwa ketika pagi ini gue berangkat sendiri, rasanya ada yang aneh. Nggak ada suara medok yang memanggil gue dari belakang. Sekarang, deru mesin kendaraan dan klakson bersahut-sahutan terdengar sangat memekakkan telinga. Ini kemacetan yang biasa, tapi capek yang gue rasakan luar biasa.

Kelas masih sepi waktu gue datang. Cuma ada dua cewek lagi ngobrol dan beberapa tas yang entah kemana pemiliknya. Gue sendiri langsung menuju meja, meletakkan ransel, dan mengeluarkan titipan Mama. PR Kimia dan surat keterangan sakit Sri yang disahkan oleh Papa sendiri. The perks of having a doctor as your parent.

" ... gue pindahan dari SMAN 1 Sekartaji, Kabupaten Malang. Salam kenal semuanya."

Suara barusan terdengar samar, tapi gue yakin itu Sri. Siapa lagi yang bisa semedok itu di sekolah ini.

Sambil membawa buku dan surat, gue menghampiri Echa dan Lani, dua cewek teman sekelas gue. Suara Sri barusan berasal dari video yang mereka saksikan bersama di ponsel.

"Eh, Mail." Echa menghentikan videonya.

"Apaan, Cha?" Gue nimbrung di tengah mereka.

"Adek lo. Belum lihat? Rame nih." Ponsel Lani disodorkan ke gue yang langsung menerima.

Itu adalah reels yang diunggah akun Instagram @dr43m.bastari dengan caption:

"Welcoming Srikandi Trisnasari from XI A1 as our new friend. Let's follow our dr34m together, Sri!"

Perkiraan gue adalah akun angkatan, mengingat angkatan gue juga punya. Isinya adalah sehari-hari Sri di sekolah, sesekali dia bicara seperti sedang diwawancarai. Gue masih merasa ini video penyambutan yang nggak berlebihan, sampai mata gue membaca kolom komentar. Gue bisa mengenali hampir semua username.

[that 'ghuwe' and 'elho' HAHAHA]

[njirrr mules aing dengernya]

[cakep sih, tapi medok. canda medoook]

[asli, gagal paham gw dimana bagusnya ni cewek sampai satu sekolah excited. b aja perasaan]

[alah sirik lo, kalo lo butuh attention juga bilang]

[komuk dan medoknya itu lawak parah]

[ho oh. nih anak qeqeyi versi lebih bening dan lebih lugu. canda qeqeyiii]

[komuk dan medoknya? plis lah don't make stupid people famous]

[somehow gw setuju. you guys are making stupid ppl famous. muak gue]

Gue mengernyit. What the hell is going on? Apa yang perlu dibesar-besarkan dari Sri sampai mereka menulis komentar seperti ini? Komuknya? Medoknya? Karena dia sedikit berbeda mereka pikir hal itu lucu dan boleh ditertawakan? Apa namanya ini kalau bukan bangsat?

"Mail, itu HP gue serapuh hati gue. Tolong jangan lo remes gitu." Ucapan Lani menyadarkan gue untuk segera mengembalikan ponselnya.

"Thanks, Lan."

Gue bergegas keluar kelas dengan muka sesak dan panas. Isi kepala gue bergemuruh selama kaki gue melangkah menuju XI A1.

***

Kelas XI A1 baru terisi setengah waktu gue masuk. Ya, gue masuk begitu saja ke tengah kelas dan mereka semua langsung diam menatap gue. Gue tahu ini nggak sopan.

"Ini PR Kimia dan surat keterangan sakit Sri." Gue mengangkat keduanya dengan satu tangan, menatap mereka satu-persatu.

"Sri sakit?" Seorang cewek bertanya.

My Adorable Sister (MAS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang