HAPPY READING
Sheren menatap jengkel Bu Beti yang sedari tadi tidak berhenti bicara. Berhubung mata pelajaran yang Bu Beti ajarkan adalah sejarah dan itu tentu membuat Bu Beti akan bicara lebih banyak tapi justru itu yang sangat dibenci Sheren.
"Ehh mau kemana Lo?" tanya Lia sambil menahan tangan Sheren.
"Ngantuk gue denger Bu Beti ngoceh mulu mending gue tidur di belakang." jawab Sheren lalu berjalan santai menuju meja yang berada di pojok belakang.
Sebelum mengambil posisi untuk tidur, Sheren menatap Bu Beti yang terus saja mengojeh dan setelah itu Sheren mulai memejamkan matanya dan menganggap ocehan Bu Beti sebagai dongeng pengantar tidur.
Tidak jauh beda dari Sheren, semua siswa juga sangat membenci mata pelajaran sejarah bahkan sebagian siswa bersusah payah menahan kantuk. Walaupun sebagian siswa sama seperti Sheren tapi mereka tidak berani untuk tidur di kelas.
Tiba-tiba saja Bu Beti berhenti bicara dan menatap pria tampan berpakaian sangat rapi yang berdiri tepat diambang pintu. Mata pria itu menatap satu persatu para siswa.
"Semuanya hadir?" tanya nya sambil menatap Bu Beti.
"Y..yaa tuan Albert, semuanya hadir." jawab Bu Beti karena tidak biasa nya Albert datang ke sekolah.
"Silahkan lanjutkan." suruh Albert.
Perlahan langkah kaki Albert berjalan menuju meja yang berada di pojok ruangan, Albert sudah melihat setiap wajah para siswi tapi tidak menemukan gadis manis yang ia jumpai di mall waktu itu. Jadi hanya wajah siswi yang duduk dipojok itu yang belum ia lihat.
Setelah mendaratkan bokong nya di kursi yang berada tepat disamping Sheren, Albert menatap Bu Beti yang diam dan tidak melakukan materi yang ia jelaskan tadi.
"Lanjutkan materi nya!" tegas Albert yang membuat Bu Beti melanjutkan materi tadi.
Selang lima menit dan merasa para siswa dan siswi tidak menatap nya, Albert perlahan mengelus pucuk kepala Sheren lalu tersenyum tipis.
"Sangking bosan nya, gadis manis ku memilih tidur dibandingkan mendengar materi pelajaran yang dijelaskan." ucap Albert pelan dan masih mengelus pucuk kepala Sheren.
>>> JODOHKU OM-OM<<<
Lia tidak hentinya menatap wajah tamban Albert yang masih setia duduk disamping Sheren. Jam istirahat sudah berbunyi sepuluh menit lalu dan yang ada dikelas hanya lah Albert, Lia dan Sheren yang masih nyaman dalam tidur nya.
Merasa diperhatikan, Albert menatap Lia dengan tatapan tajamnya. Dengan gerakan cepat, Lia langsung memalingkan pandangan nya.
Karena mulai kesal pada Sheren yang tidak kunjung bangun, Lia perlahan mendekati meja dan berniat ingin membangunkan sahabat nya itu.
"Kamu mau ngapain?" tanya Albert sambil menahan tangan Lia yang ingin membangun gadis manis nya itu.
"I..itu pak." ucap Lia gugup karena mendapat tatapan tajamnya dari Albert.
"Lebih baik kamu pergi!! Saya tidak mau ada seorang pun yang menggangu tidur Sheren." tegas Albert.
"Lahh bapak siapa?" dengan spontan Lia bertanya seperti itu dan membuat Albert menatap jengkel pada nya.
Tidak mau berurusan dengan Albert, Lia memilih untuk menuju kantin dan langsung duduk di meja yang sudah ada Gilang dan Dio.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU OM-OM
ContoKetika pria berusia 28 tahun jatuh cinta pada gadis SMA maka apa yang akan terjadi selanjutnya? Inilah kisah cinta Albert yang berusia 28 tahun dan Sheren yang masih berusia 17 tahun. Akankah kedua nya bisa hidup bersama-sama atau tidak? Entahlah, h...