2

35 5 0
                                    

Happy reading

"Assalamualaikum" ucapnya ketika memasuki rumah. Namun ia tidak mendapatkan siapapun 'sepi' itulah keadaan rumah yang ia dapati

Ia melangkahkan kakinya menaiki tangga lantai dua menyusuri ruang demi ruang. Langkahnya terhenti didepan pintu kamar  berwarna abu tua terdapat plang disana 'tuan putri Elara' senyuman tipis terukir dibibirnya tangannya terangkat hendak mengetuk pintu

Tiba-tiba seorang wanita berusia sekitar 45 tahun datang menghampirinya
"Non Hwara ya?" Tanya orang tersebut
Hwara hanya menanggapinya dengan senyum simpul

"Kata tuan dan nyonya non Hwara langsung istirahat sebelah kamar non Elara" jelas orang tersebut yang ternyata adalah asisten rumah tangga rumah ini

"Baik bi... sebentar saya mau ketemu El dulu" sela Hwara
"Kata non Elara ia tidak mau diganggu" jelasnya
Meski merasa heran Hwara tetap menuruti perkataan asisten rumah tangga tersebut

Setelah selesai bersih-bersih Hwara membaringkan tubuhnya dikasur yang beberapa saat lalu menjadi miliknya

Baru beberapa saat ia memejamkan matanya tiba-tiba sayup-sayup ia mendengar suara seseorang memanggilnya

"Hwaraa...ikut aku yu"  suara itu seakan menghipnotisnya. Ia beranjak dari tidurnya menghampiri sumber suara

"Hwara disinii" suara itu terdengar semakin jelas
Hwara terus mengikuti sumber suara sampai ia berada diruang gelap

Kini Hwara tersadar dari lamunannya ia bergegas pergi meninggalkan ruangan tersebut namun tiba-tiba pintu tertutup dengan begitu keras

Hwara merasa kelimpungan sendiri ia bingung harus bagaimana sekarang
"siapa kamu jangan main-main dengan saya" teriaknya memberanikan diri

"Tunjukan dirimu..apa yang kamu inginkan"

Tak kunjung mendapatlan jawaban Hwara menggedor-gedor pintu berharap ada seseorang yang menolongnya

Lalu tiba-tiba munculah sosok anak kecil dengan penampilan mengenaskan wajah yang penuh cakaran kepala yang retak dibagian atasnya. Leher yang menganga memperlihatkan organ dalam yang dipenuhi oleh belatung

" mau apa kamu ? " tanya Hwara menahan rasa takutnya

"Saya mau kamu hihihiii"  jawab hantu tersebut dengan suara menggema

Kini Hwara sudah tidak dapat menahan rasa takutnya  ia semakin kencang menggedor pintu. Namun tiba-tiba tubuhnya terhempas kedinding dengan keras

Rasa pusing merajalela di kepalanya hingga pandangannya gelap.

- - - - - - - -

Disebuah kamar bernuansa abu silver terdapat seorang gadis dengan gerakan lincahnya kesana kemari menyiapkan segala keperluan sekolahnya

Setelah dirasa penampilannya sudah siap ia turun kebawah untuk sarapan
Seorang asisten rumah tangga tengah sibuk menata meja makan
"Bi Hwara udah sarapan belum?" Tanya Elara pada asisten rumah tangganya

Bukan tanpa alasan ia menanyakan hal tersebut semalam saat Hwara berbincang dengan Bi Leni asisten rumah tangganya ia mendengar jelas percakapan antara mereka

sesungguhnya Elara merasa senang saat mendengar suara saudarinya, ia sangat merindukan sosok tersebut. Namun ia akan pura-pura marah sebentar karenanya Elara harus mondar mandir bandara mencarinya
Namun nihil ia tidak menemukan saudarinya dan memutuskan untuk pulang.

"Kalau gitu biarin dia istirahat aja bi.. kasian pasti dia cape" perintahnya pada bi Leni

"Baik non" jawab bi Leni

Hwara & ElaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang