HAIII BESTIES KETEMU LAGI DI CHAPTER THREE, HOPE U LIKE IT🥺❤️‍🔥

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SETIAP PART YA EHEE..

U CAN CALL ME CHOCHO🍪

HAPPY READING BESTIES ENJOY!!

____

0

2. RENCANA MENEMBAK JASMINE

Setelah di hukum Bu Ndut Shaka langsung berjalan menuju kantin karena sudah jam istirahat, jam pertama, kedua, dan ketiga Shaka habiskan dengan berjemur. Gapapa lah itung-itung bikin kulit Arshaka tambah eksotis.

Mata Arshaka tertuju pada gadis berambut panjang sebahu, dia terlihat sedang berbicara dengan teman satu gengnya.

Senyum manis merekah dibibir Shaka, tanpa pikir panjang Shaka langsung ke tempat gadis itu, bodo amatlah dengan Haidar yang sedari tadi teriak-teriak memanggil Shaka.

Shaka tiba-tiba datang ketempat gadis itu, dia langsung duduk di kursi samping gadis itu.

Mereka semua kaget dengan kedatangan Shaka yang datang secara tiba-tiba.

"Ngapain kesini?" Tanya gadis itu menatap Shaka dengan wajah juteknya.

"Biasalah, duduk disamping calon ibu dari anak-anak ku," ledek Shaka, membuat mereka disana ikut tertawa.

"Mau makan apa Jes? Biar Abang Shaka beliin?" Tanya Shaka lembut.

"Gak usah gue udah makan," tolak gadis itu ketus.

Dia Putri Jasmine, gadis yang Shaka perjuangkan selama kurang lebih dua tahun, tapi tak kunjung di terima oleh gadis itu, Shaka yang malang.

Jasmine pergi meninggalkan kantin dia malas dengan kedatangan Shaka yang terus menganggu nya.

"Sorry ya Ar, kayaknya si Jasmin lagi badmood deh, jangan nyerah ya perjuangin Jasmine, gue shippers Jasmin Shaka garis keras," ujar teman dari Jasmin yang bernama Lusi.

Arshaka hanya mengangguk, dan meninggalkan meja itu.

Arshaka menghampiri ketiga orang yang sudah beberapa kali memanggil Arshaka dari tadi.

"Kasian di tolak lagi," cibir Haidar.

Belum Shaka mendudukkan pantatnya dikursi kantin, Haidar sudah membuat mood makannya hilang saja.

Arshaka memutar bola matanya, "Lo tu kawan gue bukan sih dar? Bukannya ngedukung malah ngejek gua," kesal Shaka.

Mereka semua tergelak, kecuali satu orang yang duduk paling ujung yang tengah asyik dengan ponselnya.

"Tumben" batin Shaka.

"Menurut kalian, kalau gue tembak lagi si Jasmin kira-kira bakal diterima ga ya?" Tanya Shaka pada ketiga sahabatnya itu.

"Bisa mati anak orang Ar," ledek Haidar.

Demi apapun, Arshaka ingin sekali menonjok Haidar sekarang, dirinya tengah serius Haidar malah meledeknya.

"Bisa serius ga Dar, rencananya sih malam ini gue mau nembak Jasmin," ujar Shaka serius.

Haidar berdiri dari kursinya, Haidar bertepuk tangan, "gila, Lo benar-benar sahabat gue Ar, yang gak pernah pantang menyerah," ujar Haidar.

Shaka menepuk-nepuk dadanya, dia bangga sekali dengan dirinya.

"Gue ke kelas dulu." Dafin meninggalkan mereka yang tengah heran dengan tingkah Dafin, tumben bocah itu diam-diam saja.

ArshakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang