Gadis cantik itu sedang berjalan-jalan di area sekitar mall bersama dengan kedua sahabatnya
Mencari barang unik yang menarik lalu memasukkannya kedalam keranjang belanjaan
Senang sekali rasanya bisa keluar rumah serta membeli sesuatu yang diinginkan
"Sya,gue sama Chaca ke sana dulu ya? Liat baju crop" ucap Renata menunjuk ke arah baju wanita
"Iya sana gih gue di sini aja"
Setelah mendapatkan persetujuan asya Renata dan Chaca pun pergi dari sana meninggalkan asya sendirian memilih baju lengan panjang
Memilih-milih yang paling bagus tak sengaja tangan asya menyentuh salah satu baju lengan panjang dengan bagian pedan yang lebih pendek
Tak memikirkan hal lain asya membawa baju itu ke ruang coba baju yang berada tepat pada belakangnya
Jarak tempat itu agak jauh memang dengan keberadaan Chaca serta Renata tapi Asya sudah jatuh hati deluan pada baju yang berada di tangannya
"Bentar aja kok"gumam Asya memberanikan diri agar masuk dalam bilik ganti tersebut
Asya lupa mengunci pintu ruangan itu, pikirnya tak akan ada yang masuk karena mall ini di lengkapi CCTV
Saat Asya mencoba baju itu di kaca dia melihat seseorang masuk ke dalam bilik lalu mengunci pintu itu dengan cepat
"Ma-u apa lo?!"tanya Asya memundurkan diri saat laki-laki itu mendekat
"Syutt... Diam ya"ucapnya semakin mendekat
Asya semakin mundur bertepatan dengan majunya langkah seorang pria tadi
Pria itu memegang wajah Asya lalu menghampit tubuh Asya dengan kedua tanyanya menciumi seluruh wajah Asya
Asya berteriak, memberontak bahkan menendang laki-laki brengsek yang ada di hadapannya
Tapi bukannya menyingkir laki-laki itu semakin gencar menciumi wajah Asya bahkan kini ciumannya sudah turun menuju ke arah leher jenjang milik Asya
"S-stop hiks... Jauh!"
"Aku bakal pelan-pelan"
Pria itu membuka celana serta dalamannya seharusnya Asya tak melihat hal yang bukan seharusnya ia liat
Tapi takdir berkata lain, tenggorokan Asya semakin sakit karena berteriak dengan kencang
Laki-laki itu dengan lancang membuka seragam sekolahnya sehingga terlihat dalaman kaos hitam tipis di dalamnya
"Akh!!! Lepas!!!" Asya berteriak memberontak saat pria itu mencium perutnya
Bibirnya saja sudah tak mau ia pegang menurut Asya tubuhnya sekarang telah kotor dengan jamaan yang di berikan pria brengsek ini
"AYAH!!!" Teriak gadis terbangun dari tidurnya
Bayangan yang selalu ia lupakan terus muncul sejak 2 tahun yang lalu
Kenangan yang menyiksa batin serta fisiknya membuat Asya harus bisa menelan kenyataan pahit bahwa dirinya mengalami trauma atas masa lalu yang kelam
Pelaku telah di hukum mati oleh arlan papa Asya tapi walaupun begitu kenangan serta lukanya masih membekas sangat dalam pada batin Asya
Mendengar suara putrinya Arlan berlari dari bangun tidurnya tak memikirkan bahwa nyawanya belum sepenuhnya kembali
"Sayang?"
"Yahh hiks.... Mimpi i-tu hiks..."
Asya memeluk Arlan dengan erat menyalurkan rasa takutnya yang kian membesar
Aqisya terbangun dari tidurnya mendapati kasur sebelah kosong yang menandakan bahwa Arlan telah pergi
"Ya ampun asya?!" Teriak panik aqisya menemukan anaknya yang kian menangis pada pelukan Arlan
Arlan memberi isyarat agar aqisya tenang agar Asya tak panik serta ketakutan
"Udah ya ada ayah sama bunda disini"ucap Arlan mengelus Surai panjang Asya dengan lembut
"Hiks... Tapi mimpi itu muncul lagi yah hiks..."
"Sya sini yuk bunda peluk"ucao Aqisya maju ingin memeluk putrinya yang rapuh
"Hiks... Bunda!" Asya memeluk Aqisya tak kalah eratnya
Melihat Asya yang rapuh serta selalu di hantui rasa takut membuat Arlan dan Aqisya sedih memikirkan bagaimana caranya agar Asya bisa keluar dari kenangan buruk ini
"Ada bunda Disni"
Aqisya memeluk putrinya memberikan kehangatan agar Asya tak menangis
Arlan mengambil satu pil obat penenang dan air putih di tangannya menghampiri Asya yang kian bergetar serta tangis yang tak mereda
"Minum dulu obatnya"ucao Arlan memberikan pil obat tersebut pada Asya
Arlan tau resikonya ketergantungan pada obat itu serta efek samping yang mengerikan saat di konsumsi dalam waktu panjang
Tapi tak ada pilihan lain jika asya tak meminum obat tersebut maka Asya akan selalu berteriak dan menangis tampa henti
"Hiks... Yah jangan tingglin asya!"
"Iya ga sayang minum dulu ya"
Asya menerima pil tersebut lalu meminumnya Arlan hanya bisa tersenyum menahan sakit pada hatinya saat Asya mengalami trauma seperti ini
Asya menghentikan tangisnya lalu tertidur dalam pelukan Aqisya dengan mata sebab serta hidung yabg memerah
"Mas,apa Asya harus kayak gini terus?" Tanya Aqisya tek bisa menahan air matanya
"Kita berdoa ya? Asya pasti sembuh percaya sama aku"Arlan membawa Aqisya serta Asya dalam pelukannya
Selama ini asya belum pernah keluar dari rumah,selalu mengunci dirinya dan merenung hal yang membuat dirinya selalu menangis dan panik
Menjalani home schooling selama 2 tahun tak membuat perubahan pada mental Asya
Semua yang membantu asya pasti perempuan jika laki-laki maka itu adalah Arlan, Mahendra serta Pasya sepupu dekatnya
Menghilangkan kenangan buruk tak semudah menjalani jalanan,trauma yang menghantui membuatnya tak bisa melakukan hal yang lebih lagi.
Aku sengaja buat cerita Asya dan Raka dengan alur pelecehan.
Ya mungkin di dunia luar pelecehan atau sex adalah hal yang biasa tapi bagi sebagian orang pelecehan adalah titik temu terburuk yang pernah mereka alami
Jika salah satu dari kalian ada yang mengalami aku cuman mau bilang:
kalian indah dengan sayap kalian sendiri tak memikirkan perkataan orang lain yang mencaci maki, kamu adalah kupu-kupu terindah yang pernah ada.
WARNING!!!
TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA
SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Rakasya {END}
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!!] (KARYA INI HANYA KARANGAN SEMATA.) Alsya crions harus bisa menerima semua kenangan pahit yang selalu menghantuinya selama 2 tahun belakangan ini Mengalami pelecehan di umur yang masih sangat muda membuat gadis cantik bern...