BAB 15

7.5K 1.3K 254
                                    

Sagara terbangun dari tidurnya, melihat jam yang ternyata sudah pukul 8 malam. Sagara menatap Arsha yang berada dalam pelukannya yang masih tertidur nyenyak. Istirahat sseharian penuh membuahkan hasil, dirinya jauh merasa lebih sehat dan segar.

Sagara tersenyum tipis menatap wajah Arsha, dua hari ini ia banyak merepotkan gadis ini. Memang belakangan ini dirinya sibuk belajar hingga lupa waktu. Tapi Arsha merawatnya dengan baik meskipun dirinya meminta hal yang membuat gadis itu kaget.

"HOAMMMMM udah jam berapa ini?" Arsha bangun dari tidurnya, ia menekan tombol pada benda seperti gelang yang ada ditangannya dan terlihat layar transparang di kulit tangannya.

"Wih jam 8. Sudah ku duga" gumam Arsha melepaskan pelukan Sagara.

"Gue mau lanjut tidur di kamar gue ajalah, besok sekolah" ujar Arsha menatap Sagara.

"Eh besok minggu bukan sih? libur dong. Mantep nih gue suka hari libur" lanjut Arsha tersenyum manis.

"Btw berarti waktu gue dua minggu lagi dong ya jadi babu. Wah gak kerasa ya"

Arsha turun dari kasur king size milik Sagara. Sagara tidak merespon ucapan Arsha, pria itu hanya menatap gerak - gerik Arsha tanpa mengatakan apapun hingga Arsha keluarga dari kamarnya.

"Gue masih ngantuk, lanjut tidur ah" gumam Arsha membaringkan dirinya pada kasur yang ada di dalam kamarnya.

"Gue udah cari tahu semua tentang keluarga gue di tahun 2021, alamat rumah gue, semuanya gue udah cari tahu dan satu pun informasi gak ada yang dapat. tempat yang seharusnya tempat rumah gue malah jadi tempat mall. Sekolah gue juga gak ada. Aneh banget, gak mungkin kan keluarga gue menghilang dari peradaban" Arsha menatap langit- langit kamarnya.

Arsha sudah mencari tahu semuanya tentang dia dan keluarganya namun anehnya tidak ada satu pun informasi yang ia dapat. Ia mencari nama sekolahnya dan bahkan tidak ada tercatat nama sekolahnya. Seharusnya masih ada dan yang berbeda pertambahan usia tetapi ini sama sekali nihil tidak ada informasi apa pun.

"Pusing mikir dibawa santai ajalah, nanti otak cantik gue jadi meledak" gumam Arsha memejamkan matanya dan menarik selimutnya hingga menutupi semua bagian tubuhnya.

Arsha berjalan melewati ruang tv dan melihat Sagara yang sedang duduk di sofa. Berhubung sekarang hari minggu Arsha dan Lintang memiliki rencana untuk jalan - jalan bareng. Arsha dan Lintang semakin hari semakin dekat, meskipun keduanya selalu berdebat dan selalu menistakan satu sama lain. Lintang mengajak Arsha hangout bareng dan tentu saja di angguki oleh Arsha apalagi mendengar kata traktir.

"Eh Gara udah bangun, udah baikan kan?" tanya Arsha yang hanya di balas deheman oleh Sagara.

"Kemana?" Sagara menatap Arsha dari atas sampai bawah.

"Mau jalan - jalan sama Lintang" jawab Arsha.

Arsha mengenakan kaos oversize hitam di padu dengan celana hitam longgar selutut, Arsha orang yang anti ribet yang penting apa yang ia pakai nyaman. Sebenarnya ia ingin tampil fashionable seperti orang lain tapi ia tidak punya modal. Kesekolah uang jajannya hanya cukup untuk satu es teh dan satu porsi mie ayam. Tidak lebih malah lebih sering kurang.

"Gue pergi dulu ya. Jangan lupa minum obat" ujar Arsha melangkahkan kakinya meninggalkan Sagara.

"Gue ikut" Sagara berdiri dari yang tadinya duduk di sofa. Ucapan Sagara membuat Arsha menghentikan langkah kakinya dan berbalik menatap Sagara bingung.

"Ikut? lo masih sakit di rumah aja deh. Lagian ini khusus dua orang aja"

"Gue ikut pokoknya" Sagara mengambil hodie yang ia letakkan di sofa dan menghampiri Arsha.

ARSHA JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang