"Kalian sudah sah menjadi suami istri." Ujar seorang pendeta setelah ciuman sepasang suami istri dilakukan dihadapan para tamu undangan dan keluarga.
Shit......!!! Umpat Caren dalam hati. Jika bukan karena papanya bangkrut dan membutuhkan uang, ia tidak akan menikah dengan pria ini.
Jika bukan karena keluarga pria ini memberi utang kepada keluarganya, maka papanya tidak akan terjebak perjanjian konyol dengan menikahkannya bersama Julian Jericho. Tapi Caren tidak ada pilihan, papanya sedang kesulitan. Dan ia hanya punya seorang ayah saat ini.
Caren menatap pria tampan yang ada dihadapannya. Pria yang barusaja mencuri ciuman pertamanya. Wajahnya sangat tampan, manis dan eksotis. Julian ada tipe pria brewok dengan rambut panjang sebahu, yang selalu di kuncir diatas kepala seperti pada serial dinasti china. Terlihat gagah dan macho sekali.
Senyumannya seperti menghipnotis orang untuk segera terpana. Membuat jantung siapa saja berhenti berdetak untuk beberapa saat. Well, Caren mengakui pria itu sangat menawan.
Tapi sayang dia gay. Caren dinikahkan dengan Julian hanya untuk menutupi aib keluarga pria tersebut. Julian bahkan tidak pernah berhungan atau dekat dengan wanita manapun.
"Kamu sudah tau jati diriku kan? Kita menikah karena apa? Malam pertama tidak akan terjadi." Ujar pria itu dengan senyuman nakalnya, lalu menjawil pipi Carena dengan gemas.
"Memang siapa yang mau? GR!" Caren menepis tangan suami dadakannya tersebut.
"Aku tahu dari tatapan matamu disepanjang pernikahan ini berjalan. Kamu terus saja menatapku dengan hawa ketertarikan." Julian kembali menggodanya lagi.
"Nggak!"
"Berani bintitan yang guede banget?" Ejek Julian sambil mengarahkan telunjuknya kepada jidat Caren.
Caren mengalihkan pandangan. Bintitan? Tidak, Caren tidak mau. Karena biasanya bintitan itu emang sering muncul saat kita berbohong atau mengintip.
"Nggak."
"Berarti kamu ngaku kalau kamu menginginkan malam pertama? Mengakui kegantenganku yang bak pangeran abad ke 21?" Alis Julian naik turun dengan tatapan menggoda. Sok ketampanan sekali. Untung tampan beneran, jadi Caren nggak muak-muak banget menghadapinya.
"Robot kali abad ke 21."
"Robot di resident evil ganteng-ganteng."
"Kamu ngejawab mulu! Cerewet banget kaya cewe! Harusnya kamu yang pakai gaun!"
"Lah, aku kan berperan sebagai cowok."
"Jijik! Dasarr...... "
Cup! Sebelum Caren mengomel panjang lebar dan menarik perhatian orang, Julian menciumnya lagi. Lagi... dan lagi. Membuat semua orang menatap keduanya penuh rasa haru.
Kini semua gosib gay tentang Julian telah dipatahkan. Memang tidak mungkin cowo gentleman seperti Julian itu gay! Gak make sense! Begitulah mungkin isi kepala semua orang saat ini.
Caren menutup bibirnya sambil berkedip beberapa kali menatap Julian. Pria ini gay beneran nggak sih? Pertanyaan itu terus muncul dikepalanya.
Julian tersenyum dalam hati. Papanya kali ini memilih partner hidup yang tepat untuknya. Caren sepertinya bukan tipe wanita matre dan bukan wanita yang ember. Caren juga tak caper dan banyak menuntut.
Jika begini, rahasianya akan aman.
"Kamu udah nyuri ciuman pertamaku selama dua kali."
"Salah siapa cerewet? Lagian kasian banget baru ngerasain ciuman. Nggak laku ya? Pantes." Julian memegang wajah Caren, lalu menggoyangkannya beberapa kali untuk menilik setiap jengkal wajah cantik tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
RomanceFull chap! Berawal dari hutang dan perjodohan sepihak dari orangtua, Caren terpaksa harus menikah dan tinggal dengan Julian. Pria yang ternyata adalah seorang gay, demi melunasi hutang keluarga dan menutupi aib putra konglomerat itu. Namun ternya...