Favi comeback guys!
Ini aku cepet update karena dipart sebelumnya banyak yang vote. Jadi jika besok pada pengen Favi update maka jangan lupa vote ya wkwk
Happy Reading Readers termuah
Lopyu👑👑👑
Seorang pria bersurai perak berdiri di kamar miliknya dengan gagah. Bajunya yang berwarna putih membuatnya tak tersentuh. Surainya yang panjang berkibaran. Alisnya yang tajam bak pedang membuatnya semakin terlihat tegas. Ia berhadapan dengan pelayan pribadinya, Luke.
"Apakah dia memang orangnya?" Lieven menatap Luke.
"Iya tuan, dia adalah orang yang selama ini kita cari,"
"Pastikan dia tetap berada dikediamannya sampai acara ajang permaisuri dilakukan,"
"Tapi kenapa harus begitu tuan?"
"Bangsa penyihir bisa mencium aromanya. Jika dia berkeliaran diluar maka rencana kita sejak awal akan gagal,"
"Tapi sekarang dia sepertinya sudah tidak tertarik lagi pada tuan. Itu berarti rencana tuan sejak awal sudah gagal?" Luke menundukkan kepalanya dalam-dalam. Ia memang memilik badan yang sangat kekar. Tetapi nyalinya menciut ketika sudah berhadapan dengan tuannya. Tuannya adalah seorang pangeran yang sangat berbakat. Diusianya yang sepuluh tahun sudah menyusun strategi untuk perang. Berulang kali Lieven memimpin perang namun tak pernah kalah.
"Apakah kau meragukan rencana tuanmu ini?" Lieven menatap tajam Luke. Rasa dingin serta sesak menjalar ditubuh Luke. Sungguh tekanan yang diberikan Lieven kepada Luke sangat besar.
Luke masih menunduk.
"Sa-saya tidak pernah meragukan rencana tuan,""Bagus," Lieven mencengkram bahu milik Luke. "Lain kali jika kau masih meragukan rencanaku maka bahumu ini akan terpotong," Lieven melepaskan cengkramannya.
Luke meringis melirik bahunya yang baru saja dicengkram oleh tuannya. Jika ia membuka bajunya maka akan terlihat tanda merah dibahunya. Walaupun tak berdarah namun rasa nyerinya sangat sakit. Ini bukan pertama kalinya ia mengalaminya.
"Maafkan pelayan rendahan ini tuan, di masa depan saya tak akan pernah meragukan rencana tuan lagi,""Aku pegang kata-katamu. Sekarang kau lanjutkan tugas dariku," Lieven berjalan ke arah meja belajarnya.
Luke pamit undur diri. Setelah itu ia pergi dengan melaksanakan tugas dari tuannya.
Seusai Luke meninggalkan kamarnya, Lieven berjalan ke arah almari kayunya. Ia masuk ke dalam ruang rahasia. Pria bersurai perak itu mentap wajah Ilona yang ia lukis. Ilona memilik surai berwarna merah darah dengan bibir yang menggoda, seksi. Bola matanya berwarna dark grey. Ia nampak sangat anggun dan menggoda. Namun gadis itu sangat polos, tak seperti dengan tampilannya yang seksi.
Lieven menatap lukisan wajah mantan kekasihnya itu sangat lama. Entahlah apakah dia merindukan gadis itu atau hanya ingin melihatnya. Gadis itu tiada karena ulah dari ibu suri. Ia tak akan melupakan kejadian 5 tahun silam.
Flashback on
Malam itu telah direncanakan oleh Ibu Suri Helena. Helena telah menyuruh orangnya untuk menangkap Ilona putri dari pemimpin bangsa penyihir. Helena sudah tahu hubungan antara Lieven dan Ilona.
"Apakah kau tak tahu diri dengan menyukai seorang putra mahkota Kerajaan Steovia? Kau hanyalah seorang putri dari penghianat!" ucap Helena yang berhadapan dengan Ilona di tengah hutan.
"Aku... aku hanya-"
"Kau hanya merusak citra seorang putra mahkota. Apakah kau tahu apa yang akan terjadi jika raja dan para rakyat mengetahui hubunganmu dengan Lieven? Ya, mungkin kau bisa lari sejauhnya, namun tidak dengan Lieven. Dia akan dibenci oleh seluruh rakyat, bahkan raja akan menghukumnya dengan berat. Kau tau kan hukuman bagi seseorang yang berhubungan dengan bangsa penyihir?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Villainess
FantasyQuinza Evelin Adara adalah seorang gadis dari abad 21 yang bekerja di dunia acting. Ia selalu menjadi pemeran protagonis disetiap film ataupun layar lebar. Ketika Evelin terjatuh di kolam tiba-tiba ia terbangun di tubuh seorang putri yang antagonis...