~ Enam Puluh Tiga ~

6.8K 709 175
                                    



= Selamat Membaca =
__________________________








Semesta kadang selucu itu.

Bagaimana bisa langit yang awal nya menenangkan, kini berubah mencekam karena hujan yang turun tanpa peringatan.

Yang awal nya hangat,
kini dingin yang amat sangat.

Yang awal nya penuh canda,
Kini berderai air mata.




||







Suara Sirine dari beberapa mobil polisi mulai memekakkan telinga, semakin dekat lalu berhenti tak jauh dari tempat kejadian perkara.

Warga sekitar mulai berkerumun ingin menyaksikan apa yang terjadi. Tetap menjaga jarak aman, karena mungkin bisa saja terjadi ledakan.

Tak lama suara sirine Ambulance ikut menggema membelah jalan raya. Segera menuju lokasi dimana kecelakaan terjadi.

Sebuah mobil mewah kini sedang di evakuasi. Para petugas terlihat kesulitan mengingat kondisi mobil yang hancur mengenaskan. Sempat menghantam pembatas jalan, lalu terbalik beberapa kali sebelum akhirnya di hantam sebuah mobil yang lebih besar. Hancur, hingga beberapa puing nya berserakan.

Petugas tetap bekerja sekuat tenaga, berusaha secepat mungkin menyelamatkan para korban yang hingga kini belum bisa di pastikan kondisi nya.

Hujan semakin menjadi. Mengguyur bumi deras sekali. Jarak pandang semakin berkurang, hingga terjadi kemacetan yang cukup panjang.

Para petugas yang semakin kesulitan, tetap bertahan. Beberapa warga terlihat membantu, mengeluarkan satu persatu korban kecelakaan, yang kini terlihat menghawatirkan.

Tetesan darah mulai terlihat, mengalir di beberapa tempat.

Cukup lama.. hingga akhirnya 3 orang berhasil di evakuasi dan segera dibawa menuju rumah sakit terdekat.

__

Anin terlihat gelisah di tempat duduk nya. Beberapa kali ia menoleh kanan kiri, mencari keberadaan Gracia dan Angel yang hingga detik ini belum terlihat sama sekali.

"Kok mereka lama sih Nik?"
Tanya Anin yang sudah sangat tidak nyaman berada di tempat ini. Kepala nya sudah pusing akibat bau minuman yang sangat menyengat, di tambah dentuman musik yang cukup membuat telinga Anin berdengung hebat.

Anin sebenarnya heran mengapa Gracia dan Angel mau datang ke pesta ini, biasanya mereka akan menolak mentah-mentah karena tak mau berbaur dengan hal-hal seperti ini.

Kalo kata Gracia, takut pengen nyoba terus ketagihan. Kan repot kalo sudah candu.

Tapi Niko meyakinkan Anin bahwa Gracia dan Angel akan datang dan mereka akan membahas mengenai simulasi pembatalan perjodohan Anin nanti.

"Sabar dulu, mungkin macet" ucap Niko singkat "Nih mending minum dulu" lanjut Niko sambil menyodorkan satu gelas sloki, berisi minuman dengan warna mirip teh sisri.

"GAK!!" tolak Anin "Gue gak pernah dan gak mau minum minuman kek gitu"

Niko tertawa mengejek "Cupu banget loe, masa gak pernah minum sih!?"

"Gak lah, gue gak mau sampe mabuk. Bisa-bisa di gampar bokap abis-abisan!"

Niko tersenyum licik, semakin mengikis jarak dengan Anin "Cobain dulu, gue tau loe lagi banyak masalah. Gue tau loe pusing mikirin perjodohan kita, karena gue juga sama. Jadi mending loe nikmatin malam ini, biar otak loe ada pencerahan dikit"

Bukan Pacar Idaman (?) ~ END ~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang