-26-

1.8K 179 6
                                    

Manisnya aroma kopi dan pastry di pagi hari membuat suasana hati Gemma yang acakadut beberapa hari ini berangsur membaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manisnya aroma kopi dan pastry di pagi hari membuat suasana hati Gemma yang acakadut beberapa hari ini berangsur membaik. Kehidupan pribadinya sungguh menyita perhatian, jadi ia berharap pekerjaannya berjalan lancar agar bisa mengurangi sakit kepala yang kerap muncul.

Ide untuk mengajukan kerja sama dengan seorang food blogger muncul saat meeting singkat yang tidak dihadiri Gemma karena sedang menemani Kim di rumah sakit. Adel yang menjadi leader pada saat itu membantu Gemma untuk menyampaikan perkembangan kafe terkini dan melakukan brainstorming untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dari situlah muncul usulan untuk mulai memperkenalkan kafe ini sebagai ikon kunjungan wisata. Adanya tren penurunan jumlah customer juga menjadi faktor pendorong yang membuat Gemma yakin hal ini akan meningkatkan eksistensi kafenya untuk beberapa tahun mendatang, selain penambahan menu-menu baru. Publikasi kafe ke jagad maya dengan sasaran ribuan pasang mata merupakan dobrakan yang layak dicoba.

Muncullah beberapa nama food blogger yang diusulkan mulai hari itu, namun dari rate card yang diberikan, tim Salsabilla ini adalah yang paling mendekati budget pemasaran BIB. Sejujurnya Gemma belum melakukan research terkait food blogger yang dimaksud (ini adalah tindakan paling sembrono yang pernah dilakukannya selama 3 tahun mendirikan kafe ini). Ia benar-benar memasrahkan operasional kafe beberapa hari terakhir ini kepada pegawainya dan membuatnya memikirkan nasihat Bapak beberapa waktu lalu. Rasanya dia memang membutuhkan manager untuk membantunya mengelola operasional kafe.

Di sudut dengan penerangan dan spot paling baik untuk menyorot interior kafe secara keseluruhan, duduk tiga orang di meja persegi. Dua orang duduk mengapit seorang perempuan necis yang membelakangi Gemma, berasumsi ia adalah food blogger yang dimaksud. Lighting dan kamera sudah terpasang pada tempatnya, siap untuk menyorot sang food blogger menikmati hidangan istimewa BIB.

Sementara sang food blogger dan perempuan di sebelah kanannya tengah berunding singkat, lelaki yang berada di sebelah kiri menyadari kedatangan Gemma dan berjalan beberapa langkah untuk memperkenalkan diri. Lelaki itu masih muda, dengan perawakan kecil dan pembawaan ramah.

"Kak Gemma, betul?" Gemma mengangguk mendengarkan pertanyaan lelaki itu, "Perkenalkan Kak, saya Aang salah satu tim Salsabilla."

"Gemma." jawabnya singkat seraya menyambut uluran tangannya.

Lelaki itu menggiring Gemma dengan sopan untuk duduk di kursi kosong di seberang sang food blogger yang masih sibuk berbincang. Saat Gemma duduk, pembicaraan itu berhenti. Gemma merasakan tatapan sang food blogger itu ke arahnya, meskipun ia tak dapat menatap balik karena wanita bercat kuku merah darah itu mengenakan sunglass sehitam jelaga. Bibirnya penuh, dipulas dengan lipstik ombre yang menawan. Rambutnya yang panjang bergelombang dicat balayage ash grey, menambah kesan metropolitan pada keseluruhan penampilannya.

"Kenalin ini Rena, manager Kak Salsabilla." kata Aang kepada perempuan yang baru saja berbincang dengan sang food blogger.

Berbeda dengan Aang, Rena berperawakan gemuk. Pipinya tembam dengan beberapa jerawat muncul di  dahinya. Rambutnya dikuncir kuda seadanya, kontras dengan penampilan sang food blogger. Ia tersenyum sekenanya, namun tetap mengulurkan tangan dan memperkenalkan diri secara singkat.

Silver Lining ✅ END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang