Chapter 16 : Perseteruan

1.7K 258 22
                                    

Sepulang dari toko, Mikey dan Draken berjalan santai menuju cafe untuk makan malam. Perjalanan diisi dengan celotehan Mikey dan Draken tersenyum setiap kali kekasihnya itu begitu dengan antusias menceritakan sesuatu yang menurutnya menarik. Mereka sampai tidak sadar ada yang berlari kearah mereka dan langsung menghantamkan tongkat baseball kearah kepala Mikey.


Buaghh


Draken terkejut bukan main ketika kekasihnya langsung ambruk ke tanah karena pukulan keras tadi.


"MIKEYYY!!" Draken menghampiri tubuh Mikey, pemuda itu tampak meringis memegangi kepalanya yang sakit. Draken pun menatap tajam orang yang menyerang kekasihnya dan dari belakang orang itu muncul lagi beberapa orang yang siap menyerang mereka.



"Lama tidak bertemu ya, Draken." ucap orang itu seraya memamerkan seringaiannya.



"Osanai.." ucap Draken dengan geram. "Akan kuhabisi kau Osanai!" serunya kemudian mulai menyerang Osanai namun beberapa orang lainnya ikut menyerang, Draken jelas kalah jumlah.



"Urusanku adalah denganmu Mikey." ucap Osanai seraya mendekati tubuh Mikey yang terkapar di tanah. Baru saja ia akan menyentuhnya Mikey telah bergerak terlebih dulu.



Mikey menyeka darah yang mengalir dari kepalanya seraya memposisikan diri untuk duduk. Pukulan pria itu tidak main-main, Mikey bahkan bisa merasakan kepalanya pusing dan sakit.



"Akan kubunuh--"



Buaagghh


Belum selesai Osanai bicara Mikey sudah menendangnya dengan tendangan yang menjadi serangan andalan pemuda itu sampai Osanai langsung tak sadarkan diri.




Buaghh




Mikey yang tidak fokus karena rasa pusing di kepalanya tidak menyadari ada orang lain yang mendekat sehingga kepalanya kena pukul lagi. Darah yang mengalir dari kepalanya semakin banyak saja.



Draken sendiri kini melawan lebih dari 10 orang. Tempat ini sangat sepi karena Draken sengaja mengajak Mikey melewati jalur ini agar bisa sampai di cafe lebih cepat.



Ketika Draken tengah sibuk Mikey ternyata telah melumpuhkan enam orang sekaligus. Mikey melihat Draken, kesadarannya mulai menipis karena kena pukulan beberapa kali. Mikey dengan sisa tenaga yang ia punya pun membantu Draken. Total seluruh orang yang mencapai puluhan itu pun berhasil dikalahkan oleh mereka.



"Mikey!" Draken berlari kearah Mikey, memegangi kekasihnya yang bahkan tidak mampu menahan bobot tubuhnya sendiri. "Kita ke rumah sakit." Draken pun mengangkat tubuh Mikey di kedua lengannya dan berlari membawa tubuh kekasihnya itu ke rumah sakit.



.




Di rumah sakit Draken menunggu di depan sebuah ruangan. Beberapa saat kemudian Ran dan Sanzu muncul di waktu yang hampir bersamaan.


"Bagaimana Mikey?" tanya Sanzu dan Draken hanya menunjuk ruangan dimana Mikey berada dengan dagunya.


"Sanzu, adikku mana?" tanya Ran karena tidak mendapati ada adiknya disini bersama Sanzu.


"Rin bilang mau membeli sesuatu di minimarket dan menyuruhku menjemputnya sepuluh menit lagi." ucap Sanzu. Ketika ia mendapat kabar dari Draken bahwa Mikey masuk rumah sakit ia langsung kesini padahal ia berjanji akan menjemput Rin nanti yang katanya mau belanja dulu.


Drrrtt drrrttt drrrttt



Ponsel Sanzu bergetar. Ia pun beranjak menjauh sebentar dari Ran dan Draken untuk mengangkat telfon. Nama Rindou terpampang di layar ponsel Sanzu saat ini.


Best friend or Boyfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang