Ini friendzone, bukan?

156 23 5
                                    

Sungguh, Yeonjun tidak pernah berencana untuk menaruh hati pada temannya sendiri. Ia pun berkali-kali mencoba menepis rasa itu jauh-jauh, namun yang ada hanyalah dirinya yang semakin menyukai si lelaki Choi.

Kalian tahu apa yang paling Yeonjun takutkan dengan keadaannya yang biasa orang-orang sebut dengan 'friendzone' ini? Ia takut jika mengungkapkan perasaannya, Beomgyu akan menjauhinya kelak. Karena ia tahu pasti, Beomgyu memang hanya menganggapnya sebagai teman. Tapi di sisi lain, ia juga tidak bisa terus-terusan diam seperti ini. Terlalu sesak rasanya memendam perasaan yang setiap harinya seakan mau meluap.

"Emangnya kenapa lo bisa suka sama Beomgyu?"

Pertanyaan tersebut datang dari Soobin, satu-satunya teman yang ia percaya akan masalah percintaan ini.

Sebenarnya kalau boleh jujur Yeonjun sendiri bingung kenapa bisa jatuh hati dengan Beomgyu. Kesehariannya dengan Beomgyu hanyalah ribut, ribut, dan ribut.

"Ribut mulu lo berdua. Kalau besok jadian, gue ketawain paling kenceng."

Celetukan Taehyun tersebut sudah Yeonjun semoga-kan dalam hati. Ya, walaupun di realita Yeonjun harus bersikap seakan-akan itu hanya sebatas guyonan bagi dirinya.

"GAK LAH, YA KALI! MASA GUE SAMA KAK YEONJUN???"

"Duh, gue juga gak mau kali ya sama orang yang jarang mandi. Lo bau, Beomgyu."

"NGACO. GUE UDAH MANDI DAN GAK BAU. RIBUT AJA KITA, KAK!!"

Dan, ya, begitulah kira-kira keributan sehari-hari Yeonjun dan Beomgyu. Heran juga, kan? Dari rutinitas ribut-ribut mereka itu malah membuat Yeonjun sedikit demi sedikit menumbuhkan rasa kepada sang adik kelas.

Tidak hanya itu alasan kenapa Yeonjun bisa menyukai lelaki yang hobi bermain gitar tersebut. Semua orang tahu Beomgyu itu jahil, hobi sekali menganggu teman-temannya, termasuk Yeonjun. Yang kadang sampai membuat Yeonjun hanya bisa menghela nafas saking kesalnya. Tapi percaya atau tidak, ada kala seorang Choi Beomgyu menjadi menggemaskan.

Seperti sekarang, Beomgyu tiba-tiba menelpon Yeonjun pukul 11 malam. Yeonjun yang awalnya sudah mengantuk, langsung terbangun dari kasurnya dan buru-buru menjawab panggilan dari Beomgyu.

"Kok telepon gue diangkat sih, kak?"

"Hah? Terus gue harusnya ngapain?"

"Katanya lo lagi sakit? Kenapa belum tidur dan malah jawab telepon dari gue?"

"Tadi mau merem terus ada telepon dari lo.."

"Oh, gitu. Maaf, kak."

"Kenapa malah jadi minta maaf deh, Gyu. Ada hal genting apa emangnya sampai Choi Beomgyu telepon gue di jam 11 malam?"

"Ya minta maaf aja.. Gue merasa ganggu waktu istirahat lo. Padahal gue berharap lo gak jawab telepon gue buat mastiin lo udah tidur. Gitu."

"Cie... Khawatir ya lo sama gue?"

"Enggak. Kepedean lo."

"Iya deh, iya."

"Terus lo besok masuk sekolah?"

"Belum, masih harus istirahat. Kemungkinan baru masuk lagi lusa."

"Oh gitu. Sekarang lo udah merasa baikan belum, kak? Tadi udah makan kan? Minum obatnya?"

Bukannya menjawab, Yeonjun malah terkekeh. Menurutnya Beomgyu sangat menggemaskan saat ini. Mungkin orang lain mengenal Beomgyu sebagai sosok yang berisik dan tengil. Namun, Yeonjun tahu betul aslinya seorang Beomgyu itu payah dalam menunjukan perasaannya. Seperti saat ini, Beomgyu sedang khawatir akan dirinya tapi selalu ditampik. Ada suatu sebutan yang mungkin cocok dengan Beomgyu yaitu, tsundere? Seperti itu.

Ini Friendzone, bukan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang