Adaptasi Tobio di Miyagi tidak terlalu sulit seperti bayangannya. Dia masih menjalani aktivitas biasa seperti sehari-hari saat di Tokyo. Main, makan, tidur, olah raga dan hal yang normal lainnya. Tapi disini ada yang berbeda, yaitu keberadaan kakeknya.
Jika Tobio biasanya berlatih voli sendirian. Kini ada sang Kakek yang menemani. Yah.. ini membuatnya menjadi lebih mudah melupakan masalah yang belum lama menimpa dirinya.
Meskipun Miwa juga tinggal bersama. Tapi karena masalah sekolah, ia harus bolak-balik dari Tokyo ke Miyagi. Bisa dibilang, dia jarang berada di rumah.
Tobio sudah terbiasa dengan kesendirian. Jadi tak masalah jika kakaknya jarang berada di rumah.
Yang penting, Kazuyo bersamanya. Selama sang kakek ada, maka Tobio akan baik-baik saja. Setidaknya, dia masih memiliki orang yang sangat mencintainya.
Yah.. seperti itulah yang ia pikirkan.
"Kazuyo-san!" Panggil Tobio sembari menuruni tangga dengan cepat.
Sesampainya dibawah, ia langsung berlari kecil menuju dapur dimana Kazuyo berada.
"Ohayo Kazuyo-san!"
Kazuyo menoleh melihat dimana keluarnya Tobio. Raut wajah yang sudah keriput itu kemudian cerah, bibirnya melengkung ke bawah menatap cucunya berlari. "Oh gaki! Kau sudah bangun?" Ucapnya lalu meletakkan panci berisi soup yang telah ia masak.
Tobio mengangguk. Duduk di kursi depan sang kakek, lalu tersenyum manis.
"Hehe.."
Kazuyo menaikkan satu alis. "Kenapa?"
Tobio menggeleng, "hanya bersemangat."
Kazuyo terkekeh. Ia lalu duduk, dan mengambil mangkuk untuk wadah soup. Tak lupa, ia juga menuangkan untuk Tobio.
"Arigato.." ucap Tobio pelan yang dibalas anggukan.
Setelah menyiapkan semua yang dimakan untuk sarapan pagi. Mereka berdua lalu menyatukan tangan, dan mengucapkan, "itadakimasu."
"Apa Miwa-nee belum pulang?" Tanya Tobio dengan mulut penuh menguyah makanan.
Kazuyo menggeleng, "mungkin dia menginap lagi di asrama kampus."
Pergerakan sendok Tobio berhenti. Tatapan matanya jatuh pada mangkok soup, lalu mengangguk. "Oh.."
Tobio mengigit bibirnya. Memang sudah semestinya Miwa harus seperti itu. Tidak ada yang bisa menyalahkannya jika dia tidak betah untuk tinggal di rumah.
"Jangan melamun Tobi, ayo makan."
Tobio sedikit tersentak lalu mulai makan.
_____
Tidak ada yang bisa ia kerjakan. Merasa bosan, Tobio hanya mampu bergelantungan di sofa. Kepala berada dibawah, lalu kaki di atas. Yap, seperti itu. Mulutnya bersenandung kecil sembari melihat acara tv yang menurutnya tidak ada yang bagus.
Sebenarnya dia bisa saja bermain voli. Tapi... Ya kali voli terus..
Aneh kan untuk seorang Tobio mempunyai pemikiran seperti itu? Yah.. dia juga sama terkejutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raven's Sibling || Fem!Kageyama
Fiksi PenggemarRaven's Sibling. Siapa yang tidak mengenal mereka? Semua orang kenal akan mereka. Anak dari keluarga Kambe kaya raya yang semua anaknya mempunyai bakat yang menjanjikan. Tidak hanya itu saja, mereka semua juga mempunyai penampilan yang mempesona. Ke...