~Problem~

568 43 9
                                    

"Hakken,,!,lepas,,,please,,"Pintaku memohon dengan suara parau yang kian melirih.Aku benar-benar tidak sanggup untuk menatapnya.Mataku sudah berkaca-kaca sedari tadi dan genangan air bening ini hampir tak dapat kutahan lagi untuk tidak mengalir.

Hakken tidak menghiraukan ucapanku.Dengan erat kedua tangannya mencengkram pergelangan tanganku dan menyudutkanku dibalik pintu.

"Kenapa,,??!!! Kenapa kamu seperti ini,,??!!"tanya hakken dengan suara yang sangat dalam.
Ada kekecewaan yang terdengar jelas dari nadanya.

"Lihat aku Rhe,,"pintanya tegas
"Rhe,,,,?!!!"

Tidak.
Aku benar-benar tak bisa lagi untuk sekedar mengangkat wajahku.
Aku hanya bisa memejamkan mata  hingga bulir-bulir bening berguguran dari kedua sudut mata ini.Aku terisak lirih.

Beberapa saat kemudian hakken melepaskan cengkraman tangannya.
Aku masih menunduk.Lalu menutup muka dengan kedua telapak tanganku berharap air mata ini akan berhenti mengalir.
Atau setidaknya aku tidak ingin memperlihatkan diriku dalam keadaan seperti ini dihadapannya.

Ada begitu banyak kata yang ingin ku ucapkan tapi jangankan untuk bicara,bahkan sekarang aku hanya bisa terisak dan menahan segalanya dilubuk hati terdalam.
Segala luka akan sebuah perasaan dan harapan yang tak terdeskripsikan.

Ku rasakan sentuhan lembut hakken pada kedua sisi pundakku.Dia menunduk kemudian menyibakkan rambut bagian depanku yang tergerai menutupi sebagian wajah yang tengah bersembunyi di balik kedua telapak tangan nan basah.

Lembut,hakken mencoba menarik telapak tanganku.
"Ayolah,,jangan seperti ini Rhe.,,Aku minta maaf jika aku punya salah,,
Tapi jangan bersikap seperti ini,.setidaknya kita perlu bicara,."
Ucapnya penuh kelembutan seraya mengelap lembut kedua sisi pipiku, menghapus air mata yang berjatuhan.

Hakken menunduk hingga wajahnya begitu dekat dengan wajahku.
Aku bahkan dapat merasakan deru nafasnya.

Sekuat hati,ku paksakan diri untuk menatap matanya.Dua pasang mata bertemu bertatap dalam diam seolah mencoba menjelaskan rasa tanpa sepatah kata.

Sejurus kemudian secara tiba-tiba hakken mendekapku erat.

Aku terkesiap untuk sesaat hingga pikiranku terasa kosong.

Dekapan ini,Pelukan ini adalah suatu hal yang selalu aku mimpikan sepanjang waktu.Suatu hal yang hanya bisa aku bayangkan dalam kehaluan.

Tapi hari ini tanpa pernah kuduga hakken mewujudkan khayalanku.Memberiku sebuah pelukan yang begitu erat.

Tubuhnya begitu hangat.Benar-benar tak ada celah yang memisahkan.
Aroma tubuhnya yang wangi segar nan maskulin serasa menyelimuti seluruh tubuhku.

Harusnya aku bahagia,harusnya aku balas memeluknya dengan erat lalu bercanda ria dan tertawa bersamanya.itulah yang kerap kali ku khayalkan setiap aku menulis fanfic tentangnya dan yang selalu aku bayangkan setiap malam.

Tapi kenapa,?!! Kenapa justru perasaanku semakin terluka seolah sebilah pisau tipis mengiris-iris hati ini.Bahkan air matapun semakin mengalir deras.

Entah apa yang hakken pikirkan.
Dia terus memelukku sembari mengelus lembut punggungku,
mencoba menenangkanku tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.
Seakan-akan dia memahami bahwa yang aku butuhkan saat ini adalah ketenangan.

Hubunganku dengan hakken sangat baik.Kami dekat satu sama lain dan sering menghabiskan hari libur bersama.Di mulai dari hal kecil seperti memasak bersama,ke supermarket hingga menonton film.

Dia juga kerap mengajakku hangout bersama teman-teman sesama cosplayernya dan aku selalu mengajukan diri menjadi fotografer mereka.

Aku merasa bahagia saat melihatnya tersenyum dan tertawa dengan teman-temannya.Dia Ceria dan terkadang juga bertingkah kocak. Bahkan pada beberapa kesempatan dia akan bersikap sangat manja.
Membuatku tak dapat menahan diri untuk tidak senyum-senyum sendiri saat mengingat kelakuannya. Benar-benar Candu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SUNSHINE IN MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang