Irresistible

552 71 8
                                    

"IRRESISTIBLE"by jiyeonsquad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"IRRESISTIBLE"
by jiyeonsquad

Park Jiyeon featuring Cha Eunwoo

Oneshot

Happy reading! Leave comment and vote after you reads this story!

Xx

***

Untuk kesekian kalinya Mr. Cha membuatku terkesan. Hasil pidatonya di acara kuliah umum hari ini membuat bulu kudukku berdiri serempak sampai membuatku merinding. Bagaimana tidak merinding? Dia berbicara selayaknya seorang proklamator yang mempunyai jiwa yang berwibawa sampai membuat aku menganga seperti orang bodoh. Untung saja, di sini ada ratusan mahasiswa yang berkumpul di auditorium sehingga Mr. Cha tidak akan menyadari wajah konyolku ini.

Ini adalah tahun ketigaku di Universitas Oxford. Aku menempuh sarjanaku di sini karena 'diusir' oleh orang tuaku karena aku terlalu lama menjadi NEET selama di Korea. Padahal aku hanya gap-year satu tahun, mereka sudah kalang kabut seolah aku ini tidak punya masa depan.

Ayolah, mereka terlalu berlebihan! Aku hanya ingin menikmati masa-masa senggangku setelah muak berjibaku dengan dunia sekolah dari TK sampai SMA dan belum lagi les tambahan sampai malam hari. Ck, mereka ini tidak tahu kalau aku sudah membuat rencana hidupku selama satu tahun menganggur. Semuanya sudah sempurna—sangat sempurna—sampai membuatku begitu yakin dan bersemangat.

Aku berencana membuat bisnis sendiri dan tidak berniat melanjutkan pendidikanku dalam waktu dekat, mungkin nanti kalau sudah benar-benar bosan dengan bisnisku itu. Tapi, sialannya mereka malah mengusirku dari Korea ke Inggris dan tiba-tiba dalam sekejap mata aku menjadi mahasiswi di sana yang menjadi pusat perhatian orang-orang karena wajah Asiaku ini.

Dan di sinilah aku sekarang, berada di antara ratusan mahasiswa yang memiliki otak cerdas serta berambisius untuk mendapatkan IPK di atas batas aman. Namun, aku lebih tertarik dengan wajah tampan Mr. Cha yang menjadi pembicaraan orang-orang. Aku akui, dia tampan—haaa tentu saja—kaya raya, cerdas—sudah pasti—dan mempunyai bentuk rahang yang tegas. Uh! Aku jadi ingin mencium rahangnya saat ini juga, tapi itu tidak mungkin terjadi kecuali jika aku ingin menjadi bahan omongan orang-orang ini.

Setelah selesai berpidato, kami semua memberikannya tepuk tangan yang meriah sampai membuat tangan kami sakit. Tapi tidak apa-apa, demi Mr. Cha aku rela tanganku nyeri dan memerah karena bersemangat untuk bertepuk tangan untuknya.

"Mau taruhan?"

Aku melirik pada Mary yang berbisik tepat di telingaku sampai membuatku geli. "Taruhan lagi?"

"Setelah acara ini selesai, kita cari tahu apa Mr. Cha masih single atau sudah punya tunangan atau sudah menikah."

"No way! Malu tahu!"

It's All About HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang