Gadis itu berjalan melewati lorong-lorong rumah sakit, menyusul para perawat yang sibuk mendorong bed beroda menuju ruang ICU. Kulitnya pucat seakan menjelaskan betapa terkejutnya ia saat ini, karena melihat tubuhnya sendiri penuh darah dan tak sadarkan diri.
Mulutnya terbuka lebar dengan mata yang memanas, melihat layar yang hanya menunjukkan sebuah garis lurus. Sebuah alasan yang membuatnya sadar kenapa Rohnya bisa terpisah dari tubuhnya yang kini terbaring tak berdaya, ia baru saja mati.
Kemudian disaat ia menangis tersedu karena kematiannya sendiri, seorang pria paruh baya dengan jas putih datang, menempelkan defribrilator ke dadanya, memacu jantungnya yang sudah berhenti.
"Bae Suzy" gadis berwajah pucat itu menoleh mengamati penampilan gadis yang tidak bisa ia lihat jelas wajahnya.
Sedari tadi, dimulai dari tempat ia celaka hingga memasuki ruangan ICU ia mencoba untuk berkomunikasi dengan orang-orang, tapi tidak ada yang melihatnya. Lalu disaat ia terkesima dengan detak jantungnya sendiri yang kini berhenti, seseorang menepuk pundaknya bahkan memanggil namanya.
"Selamat ulang tahun!" Wanita itu mengulurkan lengannya, memberikan setangkai mawar putih pada Suzy.
Sebuah sinar muncul di sekitaran lengan dan bunga mawar putih yang di pegang wanita berpakaian serba putih itu, membuat Suzy sadar kalau wanita itu bukanlah manusia dan mungkin yang bertanggung jawab atas kematiannya.
Tadi pagi ia berdandan seperti biasa, dengan bedak tipis dan riasan mata yang membuatnya tampak menawan dan elegan. Tepat ketika ia memoles bibirnya dengan lip tint merah jambu, ia mendapat sebuah pesan. Ponselnya berbunyi, hingga mau tak mau ia menghentikan aktivitas merias wajah.
Ini hari ulang tahunnya, tapi ia dikejutkan dengan sebuah video dewasa yang tersebar. Sialnya kekasih yang selalu ia bangga-banggakan menjadi pemeran utama pria dalam video berdurasi 27 detik persis dengan usianya saat ini.
Kemarahan menguasai Suzy. Tanpa peduli dengan warna bibir yang belum merata, Suzy mengambil tas dan kunci mobilnya, mengendara ugal-ugalan agar sampai lebih cepat di Apartemen kekasihnya.
Mereka memang memiliki janji untuk bertemu 1 jam lagi untuk merayakan ulang tahun Suzy, tapi gadis itu memutuskan untuk datang lebih awal, ia akan puas-puas memaki peselingkuh itu hingga kecelakaan lah yang justru terjadi.
Suzy mengulurkan lengan, meski merasa aneh, ia tetap mengambil bunganya. Hadiah pertama di ulang tahun yang ke 27 dan mungkin akan menjadi kado terakhirnya, ia tidak akan bisa lupa bahwa dirinya sudah mati.
"Seperti inilah takdirmu" ucap wanita itu menoleh menghadap tubuh tak bernyawa Suzy.
****
Suzy membuka matanya dalam ruangan serba putih, kamar dengan desain minimalis yang entah kenapa terkesan mewah. Ia terbangun sebelum kematiannya atau bisa dibilang sesungguhnya ia telah mati. Saat ini Roh Suzy di beri kesempatan untuk kembali ke 40 hari sebelum kematiannya.
Bae Suzy adalah seorang CEO Perusahaan yang bergerak di bidang properti, hiburan dan pariwisata. Kekayaannya mencapai 10 Milliar Dollar, membuatnya masuk dalam jajaran orang paling kaya di Korea.
Segala pencapaian itu ia peroleh di usianya yang belum genap 27 tahun, menjadikannya sosok yang egois dan arogan, tanpa belas kasihan dan emosional. Entah berapa banyak orang yang mengucapkan sumpah serapah karena sikap buruknya. Tapi mana Suzy peduli, ia merasa kalau dirinya layak bersikap angkuh.
"Jadi aku akan mati karena pria itu?" Suzy mencibir dirinya sendiri.
Suzy memiliki ingatan tentang hari ini, ia akan pergi bekerja seperti biasa. Di jam istirahat ia mengunjungi tempat kerja kekasihnya untuk makan siang bersama, tapi saat itu kekasihnya tidak ada di Kantor, sekretarisnya mengatakan kalau pria itu ada meeting mendadak.
KAMU SEDANG MEMBACA
40 Days (END)
FanfictionCast : Bae Suzy Jeon Jungkook Birthday spesial edition for Kookzy ❤️