Ino, Karin, dan Sakura duduk di sebuah restoran Italia. Beberapa loyang pizza dan cola ada dihadapan mereka. Senyum ketiganya mengembang menatap Ryuji dan Anastasya yang tampak lahap sekali makannya setelah pulang sekolah.Mereka sengaja janjian hari ini. Itu karena Ino dan Karin sudah sangat merindukan Sakura yang beberapa hari belakang ini memilih tinggal di apartemen yang hanya berjarak lima menit dari kantor Itachi.
Hari ini adalah hari Jumat, Sakura memutuskan pulang menemui kedua orangtuanya karena ia sudah sangat merindukannya. Disaat ia ingin pulang Anastasya malah ingin ikut dengannya bersama Ryuji. Kalau sudah seperti ini pasti anak itu minta menginap lagi.
Ino masih saja memandangnya dengan mata menyipit. Mungkin ia penasaran karena dirinya sangat dekat dengan anak dari Itachi padahal ia baru putus dari Sasuke.
" Ra, kamu bahagia banget kayanya " Tanya Ino penasaran. Sakura hanya bisa menarik senyum. Dilihat Anastasya yang kini menjadi sumber kebahagiaannya. Tidak disangka ia dan Tasya sangat klop sekali, seperti ibu dan anak sesungguhnya.
Setelah tahu ia putus dengan Sasuke , Tasya langsung memanggilnya Mama. Sakura tidak peduli dengan yang lain. Asalkan Tasya tidak sedih ia akan mengabulkannya.
" Hm, ternyata kerja itu menyenangkan. Sayang sekali aku cuma dikontrak empat bulan " Karin menatap Sakura, pasti bukan hanya pekerjaan. Tapi karena Itachi yang ikut andil.
" Suamiku juga bilang mereka berdua sering makan malam bersama sepulang kerja, No. Berdua , coba kamu bayangin " Sakura menatap keponakannya dan juga Anastasya. Bisa-bisanya Karin berbicara seperti itu didepan anak-anak. Mereka pasti sudah mengert
" Punya Itachi sama Sasuke masih panjang dan besar yang mana Ra? " Pertanyaan Ino sukses membuat Sakura melotot. Walaupun anak-anak masa bodo mereka masih bisa mendengar pembicaraan mereka kan?
" Mau mati kalian? " Keduanya sontak tertawa. Seandainya anak-anak tidak ikut mungkin mereka berdua sudah membully Sakura habis-habisan.
" Serius, udah ahh uhhh ohhh belum sama Itachi itu? Biasanya kan kalau sama Sasuke kamu gak pernah lewatin satu hari tanpa berkeringat " Sakura akui pernyataan Karin benar.
Sakura memang sering melakukannya dengan Sasuke, dan tidak disangka waktu berjalan begitu cepat. Kini mereka sudah putus dan Sasuke bahkan sudah pergi ke London untuk menjadi pembicara di sebuah universitas.
" Mama , Tasya mau cuci tangan " Kata Tasya pada Sakura. Ino tersenyum pada anak dari Itachi, bisa-bisanya ia tidak tahu kalau Sakura sudah sedekat itu dengan anaknya.
" Iya sayang hati-hati " Sahut Sakura sambil tersenyum manis. Ino dan Karin menggelengkan kepalanya karena tingkah Sakura. Jangan bilang kalau wanita itu berniat menerima pinangan Itachi, pikir Karin.
Setelah Sakura meminta izin untuk tinggal di apartemen. Kedua mertuanya sudah curiga kalau anaknya ada sesuatu dengan Itachi. Kalau mereka sekeluarga sebenarnya senang karena Sakura ingin mandiri.
Itachi adalah pria dewasa dan bertanggung jawab. Sasori pun sangat setuju dibandingkan Sasuke yang masih belum dewasa. Sakura sudah dua puluh tujuh tahun , sudah seharusnya Sasuke membicarakan perihal pernikahan.
" Aku antar mau gak Tasya? " Tanya Ryuji. Karin menatap anaknya, siapa yang mengajarkan Ryuji bersikap gentleman seperti itu.
" Boleh " Sahut Anastasya lembut. Keduanya pergi kearah kamar mandi bersamaan. Karin, Ino dan Sakura saling tatap. Pasti Ryuji belajar dari Sasori.
" Ra, Itachi gak ada tanya kamu gitu perihal pernikahan? " Tanya Ino penasaran. Karin menyetujui pertanyaan Ino, tidak mungkin kan kalau mereka tidak pacaran? Anastasya saja memanggil Sakura dengan panggilan Mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Husband (Itachi X Sakura) ✔️
Fanfiction(25+) Sakura Haruno berpaling pada Itachi ketika Sasuke pergi meninggalkannya. Apa yang akan dilakukan oleh Sasuke mengetahui keduanya hendak menikah? Disclaimer : @Masashi Kishimoto Picture from Pinterest