Yahooo!! sebelum baca, ada baiknya kalian Vote dulu.. ehee
---------------------------------------------------------
Besok malam adalah puncak acara festival musim panas yang di selenggarakan di kuil Musashi. Kuil tua itu memang sudah ada dari lama, dan karena dekat dengan SMA maka di jadikan opsi tempat untuk acara festival ini.
Anggota OSIS sedang sibuk-sibuknya mengurus persiapan acara ini bahkan mereka tak segan untuk pulang malam. Persiapannya kurang 5%, mereka ingin segera menyelesaikan pekerjaan ini dan segera mempersiapkan hal lainya.
Suara teriakan panggilan dari (y/n) membuat seluruh anggota OSIS berkumpul. Mereka duduk membentuk lingkaran. Gadis itu menyampaikan beberapa hal.
"Aku sangat suka dengan kerja keras kalian. Tepuk tangan untuk diri kalian sendiri." Suara tepukan tangan dan wajah senang bercampur lelah itu membuahkan hasil yang maksimal.
"Pekerjaan hari ini sampai disini saja, aku tau kalian lelah. Besok kalian harus datang lebih awal, kalian sudah aku beri tugas sesuai kemampuan kalian, Jadi berusahalah semampu kalian. Terimakasih untuk hari ini, kalian bisa pulang."
(y/n) mengakhiri pertemuan, semua anggota OSIS mulai pulang ke rumah mereka sedangkan gadis itu akan mengecek satu hal lagi.
"Apa perlu aku temani (y/n)-san?"
"Ohh.. Haru, kau mengagetkanku." Laki-laki itu terkekeh kecil, dia mengambil beberapa dokumen yang di bawa (y/n).
"Ehh.. kau tak perlu membantuku, sebaiknya kau pulang. Aku tau kau lelah." (y/n) berniat mengambil dokumen yang di pegang Haru tapi laki-laki itu malah mengangkat dokumennya ke atas.
(y/n) yang sejak lahir pendek hanya berdecih kesal.
"Bukan hanya aku yang lelah, kau juga lelah. Tadi anak buahmu banyak yang takut."
"Takut kenapa?" (y/n) sedikit berjalan lambat karena dia mulai kelelahan, anggota OSIS memang tak banyak karena Sensei menginginkan siswa yang tekun untuk di jadikan anggota OSIS.
"Mata pandamu bodoh, kau terlihat mengerikan." Gadis itu meraba matanya, bibirnya mengerucut lucu.
Haru tertawa melihat ekspresi (y/n), gadis ini sangat unik karena sering menunjukkan ekspresi yang berbeda-beda.
"Ayo selesaikan, aku akan mengantarmu pulang."
"Ehhh.. ngga seperti biasanya, kau menyukaiku yaaa.." ucap gadis itu pede, Haru menyentil pelan dahi (y/n)
"Aku mengantarkanmu biar kau selamat! Bukan karena aku sukaa!" Heboh Haru. (y/n) tersenyum singkat melihat kepanikan laki-laki itu, jangan remehkan pengelihatan (y/n). dia memang pandai membaca situasi.
"Ayo!! Aku ingin segera tidur" dia menarik tangan Haru biar tidak terjadi kecanggungan.
Malam ini kuil Musashi sangat ramai, festival musim panas yang bertajuk tradisional Jepang itu terlihat kuno karena anggota OSIS menyarankan agar tidak terlalu memakai teknologi saat ini, mereka menggunakan cara manual agar terlihat tradisional.
Di lain tempat, (y/n) mendesis kesal karena salah satu anggota OSIS sedang membantu (y/n) memakai yukata. (y/n) lebih memilih memakai gaun yang simple daripada Yukata yang terlihat ribet ini.
"Apa sudah selesai!? Aku pakai baju formal biasa saja." Ucap (y/n) yang terlihat kesal, gadis itu sedari tadi mengoceh.
"Tenang saja kaicho, aku penerus butik Yukata milik nenek ku lohh.. Kaicho akan terlihat mengagumkan jika memakainya, lagian Kaicho yang menyarankan untuk memakai Yukata jadi Kaicho harus memakainya."
"Benar kata Oliv Senpai, sebentar lagi kan kaicho mau membuka acara ini." Gadis itu mengangguk karena kalah dengan kakak kelasnya.
"Kalian pandai menawar." Kekehan dari kakak kelasnya menggema memenuhi ruangan.
-----------------------------------------------------------
Setelah acara penyambutan selesai, gadis itu pergi menuju anggota OSIS yang menatap kagum (y/n). beberapa orang menyapa (y/n) karena malam ini gadis itu menjadi pusat perhatian. Yukata yang di pinjamkan kakak kelasnya memang terlihat indah tapi cara pemakaiannya saja yang ribet.
"kenapa kalian menatapku seperti itu?" Haru menepuk jidatnya karena sifat (y/n) masih menyebalkan, gadis itu menatap para anggotanya.
"Kaicho sangat mengagumkan!!" teriakan anggota OSIS berjenis kelamin laki-laki itu membuat (y/n) terkekeh.
"Arigato, kalian bisa menikmati festival ini." Setelah mendengar perkataan (y/n), semuanya bubar dan pergi kencan dengan pasangan mereka.
Tinggal Haru dan (y/n) saja disini, laki-laki berkacamata itu terlihat sedang menggaruk tengkuknya. Sebenarnya Haru ingin memuji (y/n) karena gadis itu terlihat sangat mengagumkan malam ini, aura wibawa dan kecantikannya terlihat mengeluar.
"K-kau sangat mengagumkan" (y/n) terkekeh pelan lalu memukul punggung Haru karena dia terlihat malu-malu, memang tipe tsun-tsun.
"Kau mau jalan bersamaku?" (y/n) mengajak Haru karena laki-laki itu seperti kesulitan untuk mengajaknya. Dia berdehem kecil lalu mengangguk.
"Aku akan meletakkan beberapa barang di kuil, tunggu sebentar yahh!" gadis itu berlari kecil.
(y/n) membuka pintu kuil pelan, dia meletakkan beberapa permohonan yang di titip kan oleh beberapa temannya. Gadis itu tersenyum dan berdoa sebentar.
Belum sempat membuka pintu keluar, (y/n) dikejutkan dengan adanya cahaya terang di depan pintu. Pandangannya mengabur lalu cahaya itu perlahan menghilang dengan cepat.
"Cahaya apa itu! Apa ada penyusup!" paniknya.
-----------------------------------------------------------
Yahoo.. udah segini aja dulu ehe
jangan lupa Vote dan Komentar
karena kalo kalian Vote dan Komentar, aku jadi makin semangat bikin lanjutan cerita ini!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To The Past • Tokyo Revengers
Fanfic(Y/N) kembali ke masalalu Kakek dan Neneknya!! Tokyo Revengers • Ken Wakui