Sihir?

7.3K 397 4
                                    

" Kalau saya salah, setidaknya bicara pak. jangan diam seperti ini! " Thea yang mulai frustasi. mulai mengeluarkan apa yang dia rasakan.

" Kenapa saya marah?" Adnan mulai merespon Thea, tetapi dia tidak menoleh kearah Thea sama sekali. Adnan tetap fokus menyetir.

Thea hanya menggelengkan kepalanya. karena memang dia tidak tahu, kenapa Adnan marah?

Ketegangan diantara mereka belum berakhir, Adnan memberhentikan mobilnya di depan restoran cepat saji. yang menjual burger. entah kenapa Adnan ingin memakan makanan itu.

Thea masih, tetap pada posisinya. dia tidak mau turun. Berkali-kali Adnan memberi isyarat.

" Turun" Adnan pun membuka suara. karena Thea tidak kunjung paham akan isyaratnya.

" Sebelum bapak jelaskan, kenapa bapak mendiamkan saya, saya tidak akan turun!" Tegas Thea.

" Memang saya tidak boleh diam?" Balas Adnan tidak kalah tegas.

" Bapak marah, tapi saya tidak tahu alasannya, saya tanya pun bapak tidak merespon!" Thea meninggikan suaranya.

" Turunkan nada bicaramu!" Adnan sangat tidak suka, jika ada orang yang meninggikan nada bicara didepannya.

" Kenapa? bapak tidak suka? Sama! saya juga tidak suka, jika saya bicara tapi diabaikan!" Thea makin menjadi-jadi, semua emosi di luapkannya didepan Adnan.

Adnan hanya diam, menarik nafas panjang.
" memang agak susah, menjinakkan manusia ini" Batin Adnan.

" Kenapa diam?! " Thea bertanya lagi. karena Adnan lagi lagi hanya diam.

" Sudah?" Balas Adnan balik bertanya.

Thea pun bingung, apa yang sudah?
" Maksudnya?"

Adnan tidak menjawab, dia meletakan tangan kanannya dikepala Thea. dan mengusap rambut thea beberapa kali.

" APA-APAAN INI?"

Batin Thea bergejolak. jantungnya semakin tidak teratur, bukan,  ini bukan perasaan takut atau emosi, ini semacam rasa malu.

" Turun" Adnan kembali memberi perintah kepada Thea untuk turun.

Thea pun turun, dia seketika lupa jika dia tadi meluapkan emosinya kepada Adnan. usapan lembut dirambutnya mampu meruntuhkan semua emosinya? Apa itu sihir?

Adnan pun langsung menuju kasir. untuk memesan makanan. Thea berdiri disamping Adnan.

Adnan pun menunjuk salah satu menu yang cukup menarik dimatanya, Burger dengan double chesse dan daging beef. 

" Oh iya kak, itu menu baru dari resto kami, ada promo khusus pasangan, apa kakak bersedia?"

Adnan pun hanya mengangguk. entah sadar atau tidak. yang ada di fikirannya dia ingin makan yang dia tunjuk itu.

Selesai membayar, Adnan pun mencari tempat duduk, diikuti Thea dibelakang. setelah menemukan tempat yang cocok. Adnan pun duduk dan Thea mengikuti duduk dihadapan Adnan.

" Pak, bapak sadar tidak?" Thea membuka percakapan.

" hmm?" Balas Adnan yang sedang sibuk membuka bungkus burger. 

" Promo pasangan, mbak kasir itu berfikir bahwa kita pasangan" Jelas thea. coba menyadarkan Adnan.mungkin saja Adnan tidak sadar.

" Terus?" Respon Adnan sungguh diluar dugaan.

" Bapak sadar?" Tanya Thea lagi memastikan kesadaran Adnan yang sedang asyik melahap makanannya.

" Sadar, Terus kenapa? harusnya kamu beruntung. kan tidak rugi. apalagi saya kan goodlooking" .

My Annoying Lecturer ( SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang