Wajah Nyi Darsini bercucuran keringat, sebentar matanya melotot, sebentar terpejam membuat Murni jatuh kasihan. Sebenarnya apa yang terjadi pada wanita renta ini, kenapa dibalik tulang dibalut kulit itu masih tersimpan daya hidup yang kuat? Duh Gusti, kutukan ini terlalu kejam untuk wanita renta ini, ratap Murni sambil menutup hidung akibat bau kencing yang menguar.
Sosok itu masih terbaring lemah diatas dipan bambu tanpa alas.
"Lindu... Lindu aku tresno marang kowe, sigaraning nyowoku,... "
Lirih Nyi Darsini dengan mata terpejam. Berlanjut dengan kidung asmara yang menyayat hati.Diluar sana terdengar bentakan nyaring Sasrobahu sedang berlaga dengan Gagak Rimang dan prajuritnya. Murni terkesiap, ia takut kepala desa Bakor itu takluk di tangan Panglima Ratu Gondo Mayit itu, ia harus menyingkir bersama nenek ini ke tempat yang lebih aman.
Murni mulai memegang tengkuk nenek itu untuk mendudukkannya, terasa panas agaknya dia demam. Tiba-tiba wanita itu melotot dan mencekik batang leher Murni. Perawan itu terkejut dan berusaha melepas cengkeraman itu namun kedua tangan kurus itu keras seperti besi.
Wanita itu menyeringai seram,
"Pangaji-pangaji! Anakmu kowe gawe lacurr, mati kene bareng aku! Ha ha ha ha ha"Hkhhhh
Napas Murni hampir putus, tangan kanannya meraup muka Nyi Darsini berusaha menolak wajah nenek itu yang berbau busuk. tiba-tiba dari dalam tangan kanan Murni terasa ada angin yang bergerak dan kilatan cahaya keperakan terlihat menyerang Nenek itu, membuatnya terpental setengah tombak kebelakang.
Murni terkejut melihat tubuh ringkih melesak diantara dinding gedek bambu.
Wajah nenek itu terlihat sedikit bercahaya, darah hitam mengenang di sudut bibirnya.
"Nyi Darsini?"
"Siapa itu Darsini? Aku Melati! aku mencari anakku Lembayung" sahut si nenek lemah, nada suaranya seperti orang linglung.
Gadis itu terperangah melihat perubahan mendadak ini.
"Heh akhirnya datang orang beraliran lurus yang menyelamatkanku. Kemarilah nduk!"
Gadis itu menurut perintah orang tua itu dengan jantung berdesir kencang.
Murni melongo setelah mengetahui rahasia keturunan Ki Argo Lawu ternyata masih hidup. Bagaimana Nyi Melati jatuh sakit secara aneh tak mampu berbicara hanya terbaring saja sampai ratusan tahun lamanya.
"Setan Alas itu, meracuniku, istrinya sendiri! Secara sedikit demi sedikit, Jamu yang ia berikan ternyata racun yang menggerogoti tubuh dan kewarasanku. Rupanya keserakahan nya tak berhenti sampai dengan mencuri kitab. Tetapi ia ingin berkuasa melalui kitab Sembilan Kegelapan dengan menumbalkan anakku Lembayung!" Lirih Nyi Melati.
Hati Murni seperti diiris sembilu, ternyata masih ada orang yang lebih kejam dari iblis, mengumpankan anaknya untuk bersekutu dengan ratu demit.
"Dewata agung masih berbelas kasih padaku, rupanya tenaga murni aliran Cahaya yang diberikan untuk melindungimu membebaskan aku dari pengaruh racun dan kuasa hitam itu untuk sementara. Pelindungmu itu... Sangat memikirkan keselamatanmu"
Murni tertunduk mengingat bagaimana ia hampir menampar wajah Larantuka yang mencekal tangannya dulu. Ternyata pemuda itu hanya bermaksud melindungi.
Wanita tua itu terbatuk parah, darah segar kali ini berjatuhan dari mulut.
"Nini! Jangan bicara lagi, simpan tenagamu, kau harus selamat"
Nenek itu meringis dengan gigi merah penuh darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LARANTUKA PENDEKAR CACAT PEMBASMI IBLIS
МистикаPendekar misterius, utusan dari neraka untuk para iblis. Ketika namanya disebut akan membuat pucat para demit, jin, banaspati dan genderuwo. Kemana langkahnya pergi, hanya akan ada kepiluan dan tangis darah. Karena setiap yang ia sentuh, akan menj...