NVJ Part 23

638 103 67
                                    

Happy reading all 🥰

          Jangan lupa vote + comen

Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧



     (Tandai kalo ada typo!)











Sosok Gadis Cantik yang menggunakan seragam Putih abu-abu tengah berjalan bersama dengan seorang Pemuda tampan yang juga mengenakan seragam putih abu-abu.

Kedua insan berbeda jenis tersebut, baru saja keluar dari ruang guru setelah mengantar buku tugas. Mereka berdua tampak berjalan beriringan sambil asik mengobrol.

Gadis cantik yang tak lain adalah Suci, melihat kanan dan kirinya untuk melihat keadaan koridor yang nampak sepi. Tidak seperti biasanya, jika Waktu istirahat akan sangat ramai.

"Kok Sepi?" Tanya Suci pada Mirza.

Mirza yang tengah membenarkan Dasi ikut melihat ke sekelilingnya. "Sekarang tanggal berapa?"

Bukannya menjawab, Mirza malah mengajukan sebuah pertanyaan.

"Huh? Oh, tanggal lima belas. Kenapa?"

"Pantesan sepi jam segini, orang tanggal lima belas." Jawab Mirza santai.

Suci berhenti dan menoleh kearah Mirza. "Emang ada apa sama tanggal lima belas?"

Lagi dan lagi bukannya menjawab pertanyaan Suci, Mirza malah berjalan cepat mendahului Suci. "Ayok ikut."

Suci yang tak paham hanya mengikuti Mirza dari belakang.

Saat sampai di sebuah koridor yang menghadap lapangan, kening Suci berkerut. "Lho?"

Disana, Suci melihat hampir seluruh siswa dan Siswi tengah berkumpul di lapangan dan dipinggiran lapangan. Suci benar-benar dibuat bingung dengan keadaan yang dilihatnya Sekarang.

"Kenapa mereka malah disini?" Tanyanya.

"Di sekolah ini, ada salah satu kegiatan yang menjadi rutinitas di setiap bulannya. Biasanya, di setiap tanggal lima belas pada setiap bulan, Siswa-siswi akan berkumpul di lapangan untuk menonton unjuk bakat ataupun melatih bakat. Bisa dibilang, kegiatan ini untuk mengasah bakat-bakat siswa dan siswinya."

"Kalo tanggal lima belas nya pas hari Minggu gimana?"

"Kalo dapat tanggal lima belas dihari Minggu, maka akan dilakukan pada tanggal enam belas nya."

Suci merasa tertarik dengan penjelasannya. Dia menyenderkan tubuhnya pada tiang penyangga di belakangnya.

"Ini emang jam segini mulainya?"

Mirza mengangguk. "Iya. Saat Isoma sampai jam tiga."

Suci melihat kedepan dimana salah satu siswa tengah usai bernyanyi dan banyak siswa dan siswi yang memberikan aplous.

"Sepertinya menyenangkan." Gumam Suci tanpa sengaja.

Mirza menoleh kemudian tersenyum tipis. Dia mencari sesuatu ke sekelilingnya yang bisa digunakan untuk mengandeng Suci.

Saat melihat Ranting kayu yang cukup panjang di taman kecil di depan kelas yang berada di sampingnya, Mirza langsung mengambilnya.

"Pegang." Titah Mirza

Suci mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Huh?"

"Udah pegang aja."

NANAS vs JAMBU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang