Ketos

8.7K 480 244
                                    

Upacara bendera. Kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap hari Senin oleh berbagai jenjang pendidikan di Indonesia, mulai dari SD hingga SMA. Sama seperti SMA-SMA lain yang ada di Indonesia, SMA St. Louis tempat Jisoo bersekolah juga melaksanakan upacara bendera. Barisan para siswa berjejer rapi sesuai dengan kelas mereka masing-masing. Dimulai dari kelas 12 IPA 1 hingga kelas 10 IPS 2.

Namun keberadaan Jisoo tidak dapat ditemukan di atara barisan para murid itu. Bukan, dia bukan di barisan petugas paduan suara, bukan di barisan petugas upacara, bukan juga di barisan PMR yang sedang bertugas di belakang barisan para siswa.

Cewek cantik itu kini berada di depan barisan para siswa. Barisan yang berisikan para pelanggar tata tertib sekolah. Dia dihukum karena tidak memakai dasi dan memakai kaos kaki yang tidak sesuai dengan ketentuan sekolah. Alih-alih memakai kaos kaki putih sesuai peraturan sekolah, Jisoo malah mengenakan kaos kaki berwarna hitam. Alasannya sih salah lihat karena buru-buru.

Jisoo mengipasi dirinya dengan phone case yang dia copot dari ponselnya. Yah, walaupun tidak terlalu membantu meredakan kegerahannya, namun Jisoo dapat merasakan sayup-sayup angin menerpa lehernya yang berkeringat.

Cuaca terasa sangat panas. Padahal arloji yang melingkar di pergelangan tangan Jisoo masih menunjukkan pukul setengah delapan pagi. Di Surabaya, setengah delapan pagi bisa setara saat jam dua belas siang. Kondisinya diperburuk dengan sinar mentari yang terik menyoroti langsung wilayah tempat cewek bermarga Kim itu berbaris.

Jisoo menatap iri barisan para murid di depannya yang tidak melanggar peraturan. Mereka dapat berbaris dengan nyaman karena dibayangi oleh bayangan pohon-pohon yang rindang. Berbanding terbalik dengan barisannya yang terlihat mengenaskan. Sepertinya pihak sekolah memang sengaja menempatkan barisan para pelanggar di tempat mengerikan itu.

Setidaknya topi yang dikenakan Jisoo dapat melindungi kepalanya dari paparan sinar matahari yang terik. For your information, topi itu bukan miliknya. Jisoo menemukan topi itu di salah satu kolong meja kelasnya. Entah milik siapa Jisoo pun tidak peduli. Awalnya, cewek bermarga Kim itu ragu untuk mengenakan topi itu. Bagaimana tidak? Topi itu sangat bau. Umpatan-umpatan Jisoo tujukan kepada topi terkutuk itu. Namun mau tak mau dia harus mengenakan topi itu demi melindungi kepalanya. Dia berjanji akan langsung keramas dengan bunga tujuh rupa saat tiba di rumah nanti.

Ada yang membuat spesial upacara bendera pada Senin ini. Upacara bendera pada hari Senin ini merupakan sekaligus upacara pelantikan pengurus OSIS yang akan menjabat di periode selanjutnya. Setelah melakukan serah terima jabatan yang ditandai dengan penyerahan bendera dan penandatanganan, kepala sekolah mempersilahkan Ketua OSIS yang terpilih untuk berpidato secara singkat.

Roseanne Park, Ketua OSIS yang terpilih itu menaiki podium untuk berpidato. Suara tepuk tangan yang meriah mengiringi saat cewek jangkung itu menaiki tangga podium. Oh ya, jangan lupa teriakan heboh dari para penggemar Rosé yang mayoritas berisikan kaum Hawa.

Jisoo memandangi sosok jangkung yang dipuja-puja oleh seisi sekolah itu. Selempang bertuliskan Ketua OSIS dan jas OSIS yang dikenakan Rosé menambah wibawanya. Yah, Jisoo tidak bisa menyalahkan para penggemar Rosé yang sangat tergila-gila dengan si rambut pirang. Pesonanya memang luar biasa, ditambah segudang prestasi yang dimiliki Rosé membuat kagum siapa saja yang mengetahuinya.

Di tengah mendengar pidato yang Rosé sampaikan, telinga Jisoo menangkap suara bisik-bisik. Tentu saja membicarakan tentang Rosé.

"Nggak kaget sih kalo dia menang."

"Bener banget. Nggak usah coblosan kemarin juga gue yakin 100% doi bakal menang. Guru-guru juga pada dukung dia."

"I know right? Gue sih bakal langsung mundur kalo doi jadi lawan gue."

Ketos | ChaesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang