"Oka no" bantah Rexi. "Please Rex, please" tangan Oka menahan tubuh Rexi yang akan menjauh darinya. "Tapi Ka..." "Percaya sama gue Rex. Gue sayang lo."
Rexi hanya bisa pasrah, kekuatan Oka lebih besar darinya. Ciuman yang awalnya dianggap Rexi hanya tanda ketulusan Oka sekarang sudah berganti menjadi liar. Ia tak menyangka Oka bisa seperti ini.
Oka mengangkat tubuh Rexi ke kamar gadis itu. Oka benar-benar kacau, ia sadar ia tak bisa menahan nafsunya jika sudah berada didekat gadis itu. Gadis yang sangat sabar kepadanya, yang selalu mengucapkan kata maaf walaupun bukan salahnya, yang selalu lebih mementingkan Oka daripada dirinya sendiri, Oka tau ia sangat keterlaluan saat ini, tapi ia sudah tak bisa mengendalikan dirinya sendiri.
Tangan Oka mencoba melepaskan kancing baju gadis itu, ya walaupun gadis itu menolak, tapi kekuatan Oka lebih besar dibanding dirinya. Kini tangan Oka dengan bebas meraba tubuh gadis itu. Keduanya sudah tak memakai sehelai kain kecuali celana dalam yang masih melekat ditubuh mereka.
Rexi yang tak tau harus berbuat apa hanya bisa menutup mata, ia takut, sangat takut kali ini. Tapi Oka tiap kali berusaha meyakinkan dirinya.
"Buka matamu sayang" Oka mengelus pipi gadis itu. Mau tidak mau Rexi mencoba membuka matanya. "Nah begitu terlihat lebih cantik." Oka terkekeh melihat kelakuan gadisnya. "Apa lo bilang? Ah Oka" tiba-tiba Oka kembali meremas kedua bagian milik Rexi. "Lagi Rex, ucapkan lagi, gue suka dengernya." lagi-lagi Oka terkekeh dan dibalas dengan bibir Rexi yang mengkerucut. Oka yang tak tahan melihatnya langsung menempelkan bibirnya ke bibir Rexi, dan melumatnya dengan lembut, Rexi pun membalasnya. "Lo belajar dengan cepat." Oka tersenyum disela-sela ciuman mereka dan Rexi hanya berusaha menyembunyikan rasa malunya. Tiba-tiba tangan Oka berpindah ke bawah dan membuka perlahan celana dalam gadisnya, ia mengusap dengan halus dan perlahan, dan jarinya mulai bermain didalam sana. "Okaa..." setelah Rexi mengucapkan namanya, Oka malah bertambah liar, ia mencium gadis itu lalu menggigit bagian bibir bawah gadis itu, lalu miliknya ia tempelkan kemilik gadis itu, Rexi merasa sangat lemas kala itu. "I love you so much Rexi" kata Oka dengan tegas.
--------------------
Please readers jangan menghujatku:') aku sangat geli sekaligus hampir menjambak-jambak rambutku ketika membuat part ini. Oh God, maafkan aku:'( Vote and comment readers. Sorry kalo fulgar gini. Thank you and Love you readers.
Ichasa-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Gift
Fanfiction- Rexi Emeralda - Oka Geraldy - Alvando Denatra - Janetha Westhon - Masa SMA yang penuh keindahan, kebahagiaan, dan juga tantangan. 17 tahun dan hamil, bagaimana kehidupanmu? Dibenci? Dicaci? Atau bertambah indah? 17 tahun dan mengemban tugas berat...