= Venice , I'm in Love =
Seorang perempuan tampak berpatut diri di depan cermin besar. Ia tampak cantik dengan tanktop putih di balut kemeja denim dan celana panjang dengan aksen robek serta sneaker wedges blue light. Mencoba untuk tampil sesantai mungkin. Karena jadwal ia hari ini bukanlah berjalan di catwalk ataupun pergi ke pesta besar. hari ini dia akan masuk kuliah lagi setelah cuti panjang nya yang membawa ia ke negeri seberang untuk melepas cinta dan menemukan cinta baru yang lebih indah. Ini bukan bicara tentang pelarian ataupun player, tapi takdir lah yang memberi gadis ini kejutan-kejutan tak terduga. Klakson mobil menyudahkan segala keribetan gadis ini, ia pun mengambil tas channel nya dan berjalan menuruni tangga. Ketika sampai di ambang pintu senyum nya kian melebar menampilkan deretan gigi putihnya. Rambut hitam nya tersibak angin lembut menambah kecantikannya.
"Morning sayang" ucap seorang pria dengan suara baritonnya. Pria itu tampak berbeda dari hari kemarin yang memakai pakaian formal. Pria itu sekarang memakai kaos biru yang di balut dengan jaket. converse hitam serta celana panjang. Sangat kontras dengan tunggangannya, Mobil hitam mengkilat dengan logo kuda jingkrak itu sangat memukau.
"Morning sweetheart." ucap gadis itu sambil mengecup kilat pipi kekasihnya. Membuat pipi nya sendiri kian memanas, hal gila yang pernah ia lakukan. mencium terlebih dulu.
"ciyee blushing. " goda sang pria kian menambah semburat merah pada pipi gadis itu.
"padahal kamu sendiri yang cium. kok yang merah padam jadi pipi kamu" goda pria itu.
"Aliii.. stop. jangan bikin pipi aku tambah panas" ucap gadis itu sambil membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri. Kata yang tak ingin ucap, lolos dengan sendirinya. Dalam hati gadis itu terus merutuki kebodohannya.
"oh beneran blushing ternyata. ciye" ucap pria itu semakin gencar untuk membuat semburat merah.
"Tau ah" ucap gadis itu sambil berlalu menuju gerbang.
"eh. mau kemana? mobilnya kan disini" ucap pria itu.
"Bodo" jawab gadis itu masih berlenggang menjauhi pria itu. Belum sempat sampai gerbang pria itu mencekal tangan kekasihnya.
"kok ambekan sih. kan bercanda sayang. ayo balik ke mobil ,nanti telat" ucap pria itu. sambil mengerucutkan bibirnya gadis itu berjalan di belakang lelakinya.
"Silahkan masuk tuan putri" ucap pria itu sambil membukakan pintu penumpang dan sedikit membungkuk layaknya sopir pribadi. Gadis itu tampak tertawa kecil. sang pria pun memutari mobil dan duduk di bangku penumpang di dekat gadis mungilnya.
"Jalan pak" perintah pria itu pada pria paruh baya yang duduk di bangku kemudi. Mobil hitam itu mulai melaju meninggalkan pelataran rumah bergaya minimalis klasik itu. Di perjalanan tak ada henti nya pria bernama ali itu menatap lekat perempuannya. Memperhatikan tiap inchi wajah bidadari hatinya. Hal itu membuat gadis bernama prilly itu tampak kikuk, tak ada gerakkan dalam dirinya. Hanya sesekali berkutat dengan ponsel nya. Lain lagi dengan hatinya.setiap ali menatap lekat, jantungnya berdegup dengan cepat,desir darah nya menghangat,pipi nya memanas.
"Kamu kenapa sih?" tanya prilly dengan tiba-tiba .
"Kenapa apanya?"
"Dari tadi liatin aku mulu" ucap prilly sambil menatap pria itu lekat.
"Nggak boleh ya. Kan aku cuma pengen liat wajah kekasihku yang cantik ini. Kayaknya aku perlu berterimakasih banyak sama Tuhan karena udah ngirim kamu buat aku" ucap pria itu.
"udahan dong gombal nya" ucap prilly
Ali hanya terkekeh menanggapi hal itu.
****