Arjuna baru saja memarkirkan mobilnya di sebuah basemant di pusat perbelanjaan. Lalu keduanya melangkah keluar, memasuki pintu masuk, dan aroma manis dari panggangan roti menyeruak ke seantero ruangan.
Cowok yang memakai kaos hitam disambung dengan jeans hitam lengkap dengan topi hitamnya itu berjalan lebih dulu, dan pandangannya selalu mengarah ke arah ponsel, meninggalkan Zuney dibelakang yang kesulitan menyejajarkan langkah dengan cowok itu.
"Juna!"
Arjuna menoleh. "Apa, sih?"
"Kaki gue tuh gak sepanjang kaki lo!"
Arjuna berdecak lidah. Lalu berjalan mundur, ke sisi Zuney. Memperlambat langkah kakinya untuk menyesuaikan dengan langkah Zuney. "Kita beli apa dulu, sih? Bingung gue."
Zuney melihat list perlengkapan yang ada di ponselnya. "Pertama kita beli hanger dulu."
"Berarti ke mana?"
"Ke arah foodcourt! Ya ke perabot, lah!"
Arjuna menghembuskan nafas kesal. "Perlu ambil troli atau cukup bawa keranjang?"
"Troli. Soalnya semua yang gue beli harus gue kali tiga," jelas Zuney.
"Kenapa tiga? Kan cuma lo sama gue?"
Zuney memutar bola mata. "Adek lo, tuh!"
"Nana?" Arjuna mengerutkan kening. "Yaudah gue yang bayar." Lalu cowok itu mendorong troli.
"Nah, gitu dong!" Zuney menggaet lengan Arjuna yang sedang mendrong troli.
Arjuna mengekor kemana saja Zuney melangkah. Sesekali tanpa sengaja troli yang didorong oleh Arjuna menabrak kaki Zuney yang tanpa aba-aba menghentikkan langkah.
"Ssshhh!"
"Sori sori."
Zuney melihat-lihat jejeran hanger. "Selusin cukup, gak?"
"Kalau lo?" tanya balik Arjuna.
"Gue sih cukup. Lo mau bawa banyak baju, emangnya?"
"Gak tau. Gue belum packing."
"Yaudah selusin dulu, ya." Lalu Zuney memasukkan tiga lusin hanger ke dalam troli. "Abis ini beli ember. Lo perlu kan?"
"Kalau lo?"
"Gue enggak. Di kosan ada. Gue ambil dua aja ya? Buat lo sama Nana?"
Arjuna mengangguk. Lalu memasukkan dua ember ke dalam troli. "Abis ini apa lagi?"
"Peralatan mandi." Kali ini Zuney yang mendorong troli, karena Arjuna sudah terlihat antusias memerhatikan jejeran sikat gigi dengan berbagai macam warna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mel(ingkar) ✔
Teen FictionIni kisah tentang sepuluh orang yang mempunyai kebiasaan duduk melingkar, memecahkan berbagai masalah, dan menabung kenangan masa muda. Berikrar akan selalu berteman selamanya dan berharap tidak ada satu kata yang mampu mengubah lingkaran itu hanya...