Hal yang paling tidak aku sukai dari sebuah kedatangan adalah kepergian.Sesuatu yang tidak bisa kulerai hingga harus ku lerakan.
Seorang gadis baru saja pulang dari sebuah minimarket 24 jam,ia berjalan sambil menikmati angin malam.
Saat gadis tersebut melewati taman ia mendengar suara tangisan seseorang,tak butuh pikir panjang segera gadis tersebut menemui orang yang tengah menangis di salah satu kursi taman.
"Maaf,lo kenapa malem-malem nangis?" Tanya gadis tersebut sambil memegang pundak orang yang tengah menangis.
Orang tersebut yang taklain adalah seorang lelaki dengan mata yang begitu sembab,ia menatap gadis di depan nya amat dalam.
"Hey? Jangan nangis lagi yaa" ujar gadis tersebut menepuk nepuk pundak lelaki di depan nya."Gua tau lu cape,tapi jangan nangis lagi dunia bakal sedih kalo elu terus terusan nangis" lanjut gadis tersebut.
"Thnks" jawab lelaki tersebut sambil menghapus air mata yang terus berjatuhan.
Gadis tersebut duduk di pinggir lelaki yang bisa di sebut seumuran dengan nya.
"Kenalin Dilara" ujar gadis tersebut sambil mengulurkan tangan nya.
"Juan" jawab lelaki tersebut dengan nada yang bergetar.
Gadis tersebut mengambil sebuah peremen dari kantong belanjaan nya."Nih makan,gak usah nangis lagi" ujar gadis yang bernama Dila.
"Sory gua gak suka makanan manis" jawab Juan masih dengan nada yang bergetar.
Dila menyimpan paksa premen ke telapak tangan milik Juan."Cobain dulu,terkadang rasa manis bisa menghilangkan kesedihan" ujar Dila di akhiri senyum yang begitu mengembang.
"Sekali lagi Thnks" jawab Juan lalu membuka bungkus premen dan segera memakan nya.
"Lo gak makan?" Tanya Juan sambil menaikan sebelah halis nya.
"Bisa tolong bukain?" Ujar Dila balik bertanya.
Segera Juan membuka bungkus premen tersebut dan memasukan premen tersebut ke mulut Dila.
Saat keduanya tengah menatap bulan sambil mengemut sebuah premen,Dila membuka suara.
"Hidup itu berat,dunia ini terlalu kejam buat kita" ujar Dila sambil menatap lekat langit malam."Tapi kita juga harus ingat setelah ada hujan pasti ada pelangi" lanjut Dila.
"Gua gak tau harus jawab apa" jawab Juan jujur.
"Gak usah di jawab" ujar Dila sambil kembali tersenyum."gua pulang duluan,udah hampir setengah satu" lanjut Dila lalu berdiri.
"Biar gua anter" jawab Juan sambil berdiri.
Saat Juan berdiri sebuah cater jatuh dari sakunya,segera Juan mengambilnya lalu memasukan kembali ke dalam sakunya.
"Tunggu,itu apa?" Tanya Dila.
"Gak,bukan apa-apa" jawab Juan cepat.
Dila berdiri langsung memegang pundak Juan."Jangan bilang lo punya pikiran buat akhirin ini semua?" Tanya Dila.
Juan tidak menjawab ia hanya menatap lekat mata coklat milik Dilara dengan begitu dalam.
"Jangan lagi punya pikiran gitu ya? Masih banyak yang sayang sama lo" ujar Dilara sambil mengacak rambut milik Juan.
Juan hanya mengangguk walau ia merasakan sedikit kehangatan di hatinya yang baru ia rasakan seumur hidupnya.
"Yok,katanya mau anterin gua?" Ujar Dila.
"Oh iya,yok" jawab Juan sambil menyuruh Dila berjalan duluan.
Keduanya berjalan menuju sebuah rumah dengan cat berwarna putih juga hijau telor asin,tidak lupa dengan tiga mobil yang menjejer rapi.
"Ini rumah lo?" Tanya Juan.
Dila mengangguk sambil tersenyum."Emang kenapa?" Ujar Dilara balik bertanya.
"Itu rumah gua" jawab Juan menunjuk sebuah rumah yang tepat berada di sebelah kiri rumah Dilara.
"Oyah?" Tanya Dila."Tetanggan dong?" Lanjutnya.
Juan mengangguk sambil tersenyum."Baru pindah kemarin" jawab nya.
"Ohh,yaudah besok gua maen,sekarang gua pulang dulu" ujar Dilara lalu membuka gerbang rumahnya dan melambaikan tangan.
●♡♡♡●
03:45
"Hikss...Hiks...Sakit.." lirih seorang gadis yang taklain adalah Dilara.
"Ya Allah_" Dila menggantungkan ucapannya."Cape" lanjutnya begitu pelan.
Dila kembali menangis,entah mengapa jika tangisan nya ia tahan malah rasa ini semakin sesak.
"WOY!!" Teriak seseorang menghentikan tangisan Dila.
Segera Dila berdiri dan membuka gorden kamarnya agar semakin luas."Lo kenapa harus liat gua pas nangis si?" Lirih Dila.
Saat gorden sudah terbuka sempurna,terpampanglah wajah seseorang di sebrang sana yang tengah tersenyum.
"ADA SEORANG GADIS CANTIK YANG BICARA SAMA GUA KALO 'SETELAH ADA HUJAN PASTI AKAN ADA PELANGI' JADI GUA MOHON SAMA ELU JANGAN NANGIS LAGI,SUATU SAAT KEBAHAGIAN PASTI AKAN MENGHAMPIRI!!" Teriak seorang lelaki yang tak lain adalah Juan.
Dila tersenyum kecut,sedetik kemudian Dila kembali berteriak.
"ADA COWOK JLEK YANG MEMOHON SAMA GUA BIAR GUA GAK NANGIS,TAPI DIA SENDIRI SANGAT SUSAH UNTUK DI SURUH BERHENTI MENANGIS" jawab Dila kembali berteriak dan di akhiri dengan lidah yang ia keluarkan.
Juan tersenyum sambil mengeluarkan jari tengah nya lalu menjulurlan lidahnya.
"Thnks" lirih Dila.
"Pertemuan yang berawal dari isak tangis ini membawa ku menuju sebuah senyuman,tapi kumohon jangan sampai tangis juga yang akan memisahkan kami" batin Dila di sela sela senyum manis nya.
TBC
Gimana?
Oh biasa aja,yaudah gpp,btw jangan lupa vote gess biar aku semangat.
NEXT PART SELANJUTNYAA❤
KAMU SEDANG MEMBACA
J&D (ON GOING)
RandomMenceritakan kisah Juan juga Dilara yang mempunyai kisah hidup yang hampir sama,di paksa dewasa oleh keadaan. Pertemuan mereka berawal dari isak tangis juga malam,apakah mereka juga akan berpisah lewat isak tangis juga malam? Atau akan bersama selam...