Bahkan malam yang gelap pun akan berakhir dan matahari akan kembali bersinar.
♡♡♡
"Lo tau? Bahkan kaka lo aja buang lo,ngapain lo masih idup?" Tanya seseorang yang taklain adalah adik dari bunda Dilara.
"Karena saya punya tujuan,jika anda tidak ingin melihat saya silahkan keluar karena rumah ini milik saya" jawab Dila sinis.
Jessy tidak terima dengan jawaba dari Dila,segera ia menampar pipi mulus nan putih milik Dila.
"BERANI KAMU SAMA SAYA? HAH!!" Teriak jessy sambil menampar pipi milik Dila yang kedua kalinya.
"Anda pikir dengan anda memukul saya,meneriaki saya sambil memarahi saya,saya akan takut sama anda?" Jawab Dila sambil berjalan maju agar lebih dekat dengan tubuh Jessy."gak sama sekali" lanjut Dila lalu mendorong tubuh Jessy.
"DASAR ANAK ANJING LO YA!!" Teriak Jessy marah.
"Jika menurut anda saya anak anjing,ANDA APA? MONYET?" Jawab Dila masih santai." Bahkan Monyet pun masih terlalu bagus buat anda" lanjut Dila lau pergi keluar dari rumah tersebut.
Sebelum Dilara benar benar keluar dari rumah nya ia mendengar Jessy menelepon suami nya sambil mengadu bahwa ia telah di siksa oleh Dila.
Dila tidak mempersulit itu,ia lebih memilih langsung berangkat sekolah dari pada harus berurusan dengan tante juga om nya.
●♡♡♡●
Dilara sampai di sebuah gedung sekolah yang begitu megah,ia berjalan menuju kelasnya yaitu kelas X IPA 1.
Saat sampai di kelas nya tak butuh waktu lama Dila segera berlari menuju tempat miliknya di pojok dan melipat tangan nya untuk ia jadikan bantal lalu tertidur.
Dila merasakan badan nya tengah di guncang oleh seseorang,Dila yakin itu Egit lelaki yang sering mengganggu Dila.
"Egit diem lo anjing" sinis Dila sambil menepis tangan seseorang yang tengah mengguncang tubuhnya.
Namun bukan nya berhenti guncangan itu semakin kuat,sampai akhirnya Dila kehabisan kesabaran dan memilih menarik tangan orang tersebut dan memutarnya.
"Aduduh sakit" rintih orang tersebut.
"Lah kok suara lo beda git?" Tanya Dila sambil membuka matanya dengan perlahan.
"Loh pak joko? Aduh maaf pak" ujar Dila saat matanya telah terbuka sempurna.
Orang yang di panggil pak joko tersebut menatap Dila sinis."LARI KELILING LAPANGAN!!" Perintahnya.
Lalu dengan segera Dila berlari menuju lapangan namun di tengah ambang pintu ia kembali menemui pak joko.
"Berapa puteran pak?" Tanya Dilara polos.
"Tidur di kelas 5,puterin tangan saya 5 jadi sepuluh puteran" jelas pak joko.
Dila langsung berlari menuju lapangan namun saat di ambang pintu lagi lagi ia kembali menemui pak joko.
"Mau apa lagi Dila?" Tanya pak joko prustasi.
"Bapak bisa lari?" Tanya Dila.
KAMU SEDANG MEMBACA
J&D (ON GOING)
RandomMenceritakan kisah Juan juga Dilara yang mempunyai kisah hidup yang hampir sama,di paksa dewasa oleh keadaan. Pertemuan mereka berawal dari isak tangis juga malam,apakah mereka juga akan berpisah lewat isak tangis juga malam? Atau akan bersama selam...