Prolog

26 4 1
                                    

Judul: From Body to Love
Author: Wanwanyixia
Tahun: 2018
Status: Completed (125 chapters)

---------- /// ----------

Lemah.
Ini rasanya seperti tubuhnya hancur.
Meng Fu berlahan mengangkat kepalanya ke langit yg gelap diatas kepalanya. Awan gelap  menyebar. Samar-samar mengungkapkan bulan yang redup.
Langit hitam seperti sebuah pertanda yang buruk.
Meng Fu menyeret langkah beratnya ke pintu. “Xiao Yi, aku kembali”.
Melihat keatas, tangannya terhenti sebentar. Gu Ze sedang duduk disofa, melihatnya dengan ekspresi datar. Meng Fu mengganti dengan sandal rumah dan meletakkan jaketnya dikursi, suaranya acuh tak acuh. “tolong tunggu sebentar, aku harus memasakkan mie untuk adikku”.
“Meng-Meng, kamu kembali!” ketika iklan muncul di TV, Meng Yi akhirnya sadar. Dimatanya menampakkan kepolosan.
“Kamu dapat terus menonton TV, aku akan membuatkanmu semangkok mie”. Meng Yi menunjuk kearah Gu Ze yang duduk disebelahnya dan berkata “ kakak, aku melihatmu datang beberapa kali untuk bertemu Meng-Meng, tapi aku masih belum tau namamu”.
“Tinggalkan hal itu, Xiao Yi” Meng Fu menghentikannya. “ Waktunya tidur, masuk kekamarmu”.
“Tapi aku belum selesai menonton TV” kata Meng Yi, terdengar sedikit tersinggung. “Lihat Meng-Meng, iklannya sudah selesai”, Meng Yi berkata, bersemangat ketika dia menunjuk acara yang ada di TV.
Gu Ze melihat Meng Fu dalam diam, matanya menunjukkan bahwa dia ingin membunuh lelaki ini dengan seribu sayatan. Dengan suara berat, dia berkata “Cepat mandi”.
Jantungnya berdebar.
Ini seperti perkataannya dapat melukai kulitnya, menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan namun membebaskankannya dari ribuan pisau.
“Xiao Yi, kembali kekamarmu. Aku akan membawakanmu kue yang enak untukmu besok” Meng Fu mencoba untuk berkompromi dengan Meng Yi.
“Okay”. Demi kue, Meng Yi kembali kekamarnya dengan malas. Tapi dia mengingat sesuatu, dia berbalik ketika sudah sampai pintu. “Apa yang kakak bawa tadi? Itu sangat enak, dimasa depan aku ingin Meng-Meng membelikannya untukku”.
“Itu cokelat, kesukaan istriku”.
“Oh, Meng-Meng bisakah kamu membelikannya untukku lain kali?”
Bagaimanapun cokelat akan selalu menjadi favorit istrinya. Setiap langkah, setiap hal kecil, dan setiap momen, lelaki ini selalu mengingatkan bahwa Meng Fu telah membunuh istrinya, dia pantas merasa bersalah, pantas untuk menderita, dan pantas untuk kesakitan.
“Baik, aku akan membelikammu lain kali” Meng Fu menjawab.
Dia lelah sepanjang hari dan dia masih harus berurusan dengan pria ini dimalam hari. Pengujung hari membuatnya merasakan nostalgia pada kehidupan penjaranya. Dulu dia tidak mempunyai kebebasan, tapi setidaknya itu tidak ditekan seperti sekarang.
“Meng Fu, berapa lama kau akan disitu?”. Sebuah ketukan datang dipintu sebelum suara berat Gu Ze muncul. Pria menakutkan itu tiba-tiba membuka pintu dan melihatnya dalam keadaan itu, dia menjawab “aku akan keluar”.
Meng Fu mengambil handuk dan membuka pintu. Cahaya redup diraut muka Gu Ze. Pria yang sedang istirahat disamping tempat tidur, memainkan game. Tidak ada sedikitpun nafsu yang terlihat dipenampilannya.
Jika dia dia tidak menyukai pria, kenapa dia menyiksanya seperti ini?.
Tentu saja. mungkin ini satu-satunya cara untuk melunturkan kebencian dihatinya, meskipun sedikit.
Bagaimapun, itu adalah salahnya menabrak istrinya dengan mobilnya, dan kesalahannya menyebabkab Gu Ze kehilangan istri dan anaknya yang belum lahir. Dia pantas untuk disiksa.
Berdiam diri dipintu, dia melihat Gu Ze sebelum dengan cepat mengalihkan pandanganya. Menundukkan kepalanya, menunggu instruksi Gu Ze selanjutnya.
Seperti domba menunggu disembelih, ia dibiarkan menjadi pembuangan orang ini.
“Lepas, tidak seperti kamu memakai apapun dibawah itu”. Gu Ze tetap memainkan permainannya diponselnya dan bahkan tidak mengangkat kepalanya, tapi ada nada mengejek disuaranya. “atau apa kamu ingin aku melakukan itu untukmu?"
Dengan kepala menunduk, dia melepas handuknya tanpa ragu dan berdiri tanpa alas kaki. Dia tidak dapat beripikir apa yang akan dilakukan selanjutnya. Kulitnya terkena angin, tapi pria ditempat tidur belum menyelesaikan permainannya, dan juga belum memberikan instruksi lagi.
Dia tidak bisa mengatakan untuk menghentikan permainannya dan segera menyelesaikan ini, karena dia berharap dihatinya mungkin pria ini bisa kehilangan suasana hati untuk menyiksanya jika dia bermain dengan ponselnya lebih lama. Dia hanya terlalu lelah- dia hanya ingin istirahat.
Kemarin malam dia begadang untuk belajar dan tadi pelanggan direstoran lebih banyak dari biasanya. Dia menghabiskan seluruh harinya membawa piring dan mengisi ulang gelas tanpa istirahat. Lembur sampai pukul 10 malam sebelum dia diijinkan untuk pulang, hanya untuk bertemu tamu yang datang sesekali. Kantuk menyerangnya. Dia hanya ingin berbaring ditempat tidur dan tidur, tidak berpikir tentang apapun, dan tidak melakukan apapun. Bahkan berdiri disini tanpa memakai apapun, dia hanya ingin memejamkan mata dan istirahat sebentar, tapi dia takut pria ini tiba-tiba akan berteriak padanya.
“kesini”
Pria itu akhirnya menyelesaikan permainannya. Menyeret kakinya yang berat, dia naik keatas pangkuan pria itu; posisi yang sangat mengganggu, tetapi dia terlalu mengantuk untuk merasa malu. Dengan menguburkan wajahnya dibantal, dia dapat memejamkan matanya sesaat dan beristirahat. Terimakasih tuhan dia memilikinya.
Tapi itu terlalu singkat.
Meng Fu berbaring lemas diatas tempat tidur, tidak membuat suara sedikitpun.
Ini sudah selesai. Hebat.
Setelah rasa sakit mereda, kantuk menyerangnya. Menutup matanya, dia benar-benar lupa tentang pria yang saat ini kembali ketempat tidur. Pikirannya sungguh pening, tapi seseorang tiba-tiba menekannya, kemudian ada rasa sakit dibawah rahangnya. Meng Fu membuka matanya dengan linglung hanya untuk menemukan Gu Ze melihatnya dengan tatapan yang penuh dengan kebencian, tangannya mengunci tenggorokannya seperti besi.
“bagaimana kamu bisa tidur?” Gu Ze berteriak dengan tajam “aku rasa kamu terlalu malu untuk mati, tapi aku meremehkan betapa tak tau malunya kau. Bagaimana kau bisa hidup dengan tenang setelah membunuh seseorang? Bagaimana kamu bisa tidur setelah dilecehkan oleh seorang pria? Siapa yang coba kamu bodohi dengan tatapan lembutmu?”
“aku… aku minta maaf” menahan sakit, rasa bersalah merasukinya.
“Jika kamu menyesal lalu kenapa kau tidak membunuh dirimu sendiri? Tulis surat bunuh diri juga agar polisi tidak salah paham. Pastikan kamu menulis betapa merasa bersalahnya dirimu atas kematian Manyu dan anakku”
“Hanya bunuh dirimu”
Itu adalah satu kalimat yang selalu dia dengar dari Gu Ze selama tujuh tahun. Ketika Gu Ze mengunjunginya dipenjara, ketika dia bebas, pertama kali Gu Ze melecehkannya… Gu Ze mengulangi itu terus menerus.
Dia masih punya adik dibawah umur dan cacat untuk dia jaga. Dia tidak bisa bunuh diri. Karena dia tidak bisa bunuh diri, dia hanya bisa menanggungnya.
“Aku tidak ingin mati”
“Betul, tentu saja kau tidak ingin” Gu Ze semakin mencengkramnya. “Bagaimana bisa seorang sampah sepertimu ingin mati? Kamu masih bertahan meski hidupmu lebih buruk dari anjing”
Dan semua rasa kantuknya telah menghilang.
Meng Fu diam. Gu Ze tentu tidak akan mencekiknya sampai mati. Siapapun tidak ingin masuk penjara. Nyatanya, dia bisa menuntut Gu Ze karena telah melecehkannya dan mengirimkannya ketempat seperti penjara. Tapi dia tidak, karena Meng Fu merasa bersalah padanya.
Keduanya terdiam.
Cengkraman disekitar lehernya melonggar, lalu terdengar suara bantingan pintu.
Meng Fu terbaring ditempat tidur, tidak lagi merasa kantuk. Waktu berlalu sebelum dia berdiri dan menggosok pinggangnya lalu dengan pelan memasuki kamar mandi.
Air mengalir dengan deras,membasuh jejak putih yang ditinggalkan Gu Ze.
Tidak ada alasan untuk tetap hidup.
Jika dia punya pilihan lain…
Waktu berlalu dengan diam, siksaan panjang mengaburkan rasa sakit ditubuhnya, mematikan rasa sakit dihatinya. Semua tanda ditubuhnya hilang setelah mandi.
Lalu sebuah ide muncul. kematian mungkin akan mudah juga.
Memakai handuk, dia mengambil ponselnya dan menelpon Gu Ze. “Jika aku membunuh diriku, bisakah kamu merawat adikku?”
“Dan kenapa aku harus merawat adik musuhku? Apakah kaubmencoba membuat kesepakatan denganku? Apakah hidupmu terlalu berantakan sehingga tidak ada seorangpun keluarga untuk merawatnya?” ketika dia mendengar suara kekhawatiran diujung katanya, Gu Ze tidak lupa menambahkan, “Kamu harus membunuh dirimu lebih cepat jika hidupmu sangat menyedihkan”
Perkataannya yang dingin merasuk ketulang sumsum Meng Fu.
“Tuan Gu, aku tidak punya keluarga lagi untuk merawat Xiao Yi. Siapa yang bersedia merawat adik dari seorang pembunuh?” dia menertawakan dirinya sendiri dan berkata “adikku sangat polos dan kekanakkan. Aku dapat memberimu uang untuk merawatnya, cukup selama kau dapat menjamin dia tumbuh dengan aman dan sehat. Tapi aku akan membuat kontrak denganmu dan disahkan oleh pengacara. Aku tidak ingin Xiao Yi menjadi gelandangan ketika aku mati. Jika kamu menyetujuinya, aku akan membunuh diriku sendiri”. Tangannya bergetar dan begitu pula bibirnya, tapi itu adalah reaksi yang tidak disengaja.
Dia bersumpah untuk mengakhiri hidupnya dan dia bahkan tidak tau apakah dia bisa memaksa dirinya untuk melakukannya.
“Baik” sebuah dengusan sederhana. Tapi kata selanjutnya datang dari Gu Ze dengan gigi terkatup “Jangan mengecewakanku Meng Fu”.
“Aku Tidak”
Dia telah meletakkan pisau dan menempatkanya dipergelangan tangannya, dia menemukan dirinya begitu tenang, seakan-akan dia hanya melakukan hal yang sepele.
Dia menggerakkan ujung pisau bolak balik kepergelangan tangannya, tetapi dia tidak menemukan arteri bahkan setelah mencari beberapa saat. Terserah, selama dia memotongnya cukup dalam, siapapun akan mati jika darah mereka mengering.
Air terus mengalir ke bathtub dan meluap, mengisi kamar mandi yang kecil dengan hamparan merah yang luas. Meng Fu dapat merasakan kesadarannya yang mulai mengabur.
Dunia orang hidup hilang dihadapanynya dan dunia kematian menyambutnya.

--------- /// ---------

Setelah sekian lama cuma jadi pembaca akhirnya nyoba buat translate novel. Maaf kalo ada kesalahan translate, aku gak pro english cuma modal mbah gugel wkwk. Kritik dan saran dipersilahkan tolong dgn bahasa yg sopan ya😁. Awas kesandung typo bye bye kita akan bertemu lagi di chapter depan❤

Ps. Aku translate karena suka sama ceritanya dan aku ga ambil keuntungan buat nerjemahin cerita ini ya😃

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

From Body to LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang