13

4.3K 249 6
                                    

Hari-hari terus berlalu tidak ada yang banyak berubah bagi dua orang berlainan jenis itu hanya saja keduanya jadi lebih banyak waktu untuk mengobrol dan berinteraksi. Chanyeol masih sering pulang malam hanya untuk bermain jalang dengan berkedok lembur, dan Baekhyun yang masih sibuk mencari pekerjaan baru untuk dirinya.

Malam itu Baekhyun pulang dengan keadaan yang tidak baik-baik saja, memilih untuk langsung bergumul dengan selimut dan pakaian tebalnya setelah seharian berada di luar rumah mencari pekerjaan dengan cuaca yang sangat dingin untuk tubuhnya bisa mentolerir keadaan.

Chanyeol pulang lebih awal ia langsung menyusul Baekhyun tidur di ranjang namun satu hal yang membuat Chanyeol bingung Baekhyun terlihat sangat pucat dengan tubuh yang bergetar. Refleks ia mendekatkan diri memeriksa keadaan Baekhyun. Dingin adalah hal yang Chanyeol rasakan saat menyentuh permukaan kulit istrinya itu.

Chanyeol segera bangkit dan mengambil ponselnya, mencari seseorang yang bisa ia minta tolong.

"Hallo ada apa Park." Ucap seseorang di ujung panggilan.

"Wendy kau di mana?" Tanya Chanyeol pada seorang wanita yang bernama Wendy.

"Di rumah sakit baru akan keluar, ada apa?"

"Bisa ke rumahku sekarang, aku butuh bantuanmu." Pinta Chanyeol.

"Memangnya ada apa eoh?"

"Dia, aku tak tau dia kenapa tapi dia sangat dingin."

"Dia siapa kau jangan macam-macam ya Chanyeol."

"Dia, Baekhyun cepatlah aku tunggu." Ucap Chanyeol setelah itu mematikan panggilannya sepihak.

Butuh waktu 45 menit untuk Wendy bisa sampai di rumah Chanyeol mengingat ini musim dingin dan malam itu badai salju tengah turun membuat dirinya tidak bisa membawa mobilnya dengan cepat.

"Kenapa lama sekali sih?" Kesal Chanyeol saat mengajak Wendy ke kamarnya.

"Yakk kau tidak lihat sedang badai salju, kau mau aku terlibat kecelakaan."

"Periksalah, aku tidak tau dia kenapa tapi tubuhnya sangat dingin." Ucap Chanyeol.

Wendy pun duduk di tepi ranjang memeriksa denyut nadi Baekhyun serta jantungnya. 

"Bagaimana bisa dia seperti ini. Apa kau menguncinya di luar rumah?"

"Yakk kau gila, tentu saja tidak. Memangnya ada apa?"

"Dia hipotermia, kau harus menghangatkannya Chan."

"What? Memangnya tidak ada cara lain? kau bisa memberikannya obat atau apapun itu."

"Tidak bisa, kau tidak lihat tubuhnya sudah sangat dingin, pucat dan menggigil. Aku akan resepkan vitamin dan obat pusing untuk diminum saat sudah sadar. Besok aku akan memeriksanya lagi." Ucap Wendy dan pergi dari kamar Chanyeol.

Chanyeol masih setia mengekori Wendy dan sukses membuat Wendy muak. Langsung saja ia membalikan tubuhnya dan mulai meluapkan emosinya.

"Yakk mau apa kau terus mengikutiku eoh? Kau tidak tuli kan saat aku minta untuk menghangatkan Baekhyun?" Ucap Wendy.

"Menghangatkan bagaimana?"

"Kau tidak bodoh untuk sekedar tau arti dari menghangatkan Park Chanyeol, jadi tak usah pura-pura sok tidak tau."

"Aku tidak bisa." Ucap Chanyeol lirih sambil menundukan wajahnya.

"Maksudmu? kau belum menyentuhnya?" Tanya Wendy ragu.

"Ya sama sekali belum."

"Kenapa?"

"Kau tidak bodoh untuk tau kondisiku kan."

"Sudah sangat lama Chanyeol, atau jangan-jangan kau masih bermain jalang selama ini?" Tanya Wendy penuh selidik dan benar saja Chanyeol menganggukan kepalanya.

Melihat respon Chanyeol, tanpa pandang bulu dia langsung menampar pipi sepupunya itu.

"Kau gila?! kau itu sudah punya istri."

"Aku tidak bisa menyentuhnya, aku tidak ingin melukainya."

"Sudah sangat lama Chanyeol, bukankah kau sudah sembuh?"

"Tadinya sudah tapi datang lagi aku tidak bisa mengontrolnya. Satu-satunya hal yang bisa aku lakukan hanya dengan bermain jalang."

"Kau punya aku, aku sepupumu bukan orang lain. Kenapa kau menyembunyikannya selama ini."

"Aku tidak ingin merepotkanmu lagi."

"Sudahlah kita bahas lain waktu sekarang kembali ke kamar mu dan selamatkan istrimu dia sudah sekarat jika kau terus saja menunda untuk menghangatkannya. Besok aku ke sini sebelum ke rumah sakit. Aku pamit."

Sepeninggal Wendy kini Chanyeol sudah berada di dalam kamarnya menatap lurus ke arah Baekhyun yang semakin pucat, Chanyeol memang sangat paham apa yang sepupunya itu ucapkan. Namun ada hal yang membuat Chanyeol ragu untuk melakukannya, dirinya masih terus berperang dengan perasaannya sendiri masih terus menimang apa yang harus ia lakukan untuk menyelamatkan Baekhyun.

Setelah sekian lama berperang dengan pikirannya, kini ia melangkah mendekati Baekhyun hanya terus mengucapkan Untuk menyelamatkannya perlahan Chanyeol mengangkat tubuh Baekhyun menuju kamar mandi, menidurkannya di bathtube dan mengisinya dengan air yang sedikit lebih panas untuk menghangatkan Baekhyun. 

Chanyeol masih setia duduk di samping tubuh Baekhyun sambil mengelus surai Baekhyun dan tangan satunya menggenggam tangan dingin Baekhyun yang tak kunjung menghangat. Hatinya terus berdoa agar suhu tubuh istrinya itu segera kembali normal.

Hampir satu jam suhu tubuh Baekhyun tak kunjung normal membuat Chanyeol dibuat frustrasi ia menjambak kasar rambutnya mengucapkan kata Maaf. Setelah itu Chanyeol membuka seluruh pakaian basah Baekhyun mengangkatnya dan membawanya kembali ke ranjang menidurkannya.

Chanyeol terus memandang tubuh Baekhyun yang sangat sexy, Chanyeol menyadari bahwa tubuh Baekhyun yang kini tengah polos adalah tipe body idealnya yakni berisi, Chanyeol benar-benar diuji hasratnya saat ini ia hanya mampu meneguk ludahnya kasar setelah itu ia melepaskan seluruh pakaiannya juga dan tidur di samping Baekhyun, membawanya kedalam pelukannya dan menaikan selimut untuk menutup tubuh polos keduanya. Chanyeol terus mengusap punggung polos istrinya itu.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud menyentuhmu tanpa izinmu tapi sungguh aku hanya ingin menyelamatkanmu. Semoga kau tidak salah paham jika kau bangun lebih dulu nanti." Ucap Chanyeol yang masih setia mengelus punggung Baekhyun.

Semakin malam kantuknya pun tak tertahankan ia akhirnya memejamkan matanya dan berharap bahwa besok istrinya sudah baik-baik saja.

TBC.
Selamat membaca, jangan lupa vote ya.

The Hot Bastard [CHANBAEK] [GS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang