Happy readingSetelah peristiwa di sekolah. Hwara kini dibawa pulang kerumah ditemani oleh Elara, teman-temannya yang lain juga ingin ikut menemani, namun pihak sekolah tidak mengijinkannya
Hwara terbaring lemah diranjangnya kini ia tengah diperiksa oleh dokter
Dering ponsel Elara berbunyi
"Assalamualaikum mah" ucapnya membuka suara
"Waalaikumsalam, sayang mamah sama ayah lagi diperjalanan pulang sebentar lagi sampai" ucapnya disebrang sana
" iya hati-hati mah" ucapnya menutup telponElara yang mendengar hal tersebut terkejut, jika orang tuanya mengetahui keadaan Hwara mereka pasti akan khawatir
Ia memutuskan akan memberitahu mereka nanti setelah sampai dirumahSetelah menutup telpon Elara kembali ke kamar Hwara dan menanyakan keaadaannya pada dokter
"Bagaimana dok?" Tanya Elara
"Keadaannya baik-baik saja, hanya terdapat beberapa luka memar saja beberapa hari juga sembuh" ucap sang dokter menjelaskan semuanyaLalu dokter tersebut pamit untuk pergi. Elara menatap saudarinya yang tengah terbaring lemah
"Maafin gue Ra, gue telat tolongin lo" lirihnyaaBeberapa saat terdengar suara dibawah sana ia beranjak berdiri untuk turun kebawah itu pasti orang tuanya pikirnya
Setelah sampai dilantai bawah ia melihat kedua orang tuanya ia pun menghampiri mereka dan berhambur kepelukan mereka
" mamah.. ayah" teriaknya senang
Mereka menyambut pelukan putrinya tak kalah senang beberapa minggu ini kedua orang tua Elara harus pergi menyelesaikan bisnisnya diluar negri"Ara mana sayang" tanya Bayu ayah Elara saat melepaskan pelukannya
"Ayah sama mamah ikut aku" ucapnya kemudian menuntun orang menuju kamar Hwara. Meski heran mereka tetap mengikuti putrinyaAlangkah terkejutnya mereka saat melihat Hwara yang terbaring lemas dikasurnya. Bayu kemudian menatap putrinya meminta penjelasan sedangkan Ratna menghampiri keponakannya dan menangis tersedu-sedu disana
- - - - - - - -
Hwara mengerjapkan matanya kini yang ia lihat adalah sebuah taman bermain telihat dua orang gadis, yang satu kira kira seusianya dan satu lagi berusia sekitar 7 tahun. sepertinya mereka kakak beradik, mereka tengah bermain bersama. Namun tunggu gadis itu bukankah itu teman sebangkunya tapi kali ini berbeda ia terlihat sangat cantik dengan rambut yang digerai dan tanpa menggunakan kacamatanya
Hwara terus memperhatikan gerak gerik kakak beradik itu sampai ia terlonjak kaget ketika melihat Sang kakak mengeluarkan sebuah pisau dari saku celananya tangannya terangkat untuk menusukan pisau tersebut pada adiknya
Ia berteriak berusaha menghentikan gadis itu namun seperti menonton sebuah film ia hanya bisa berkomentar tanpa bisa ikut serta disana
Dan jleb pisau tersebut sudah menancap dipunggung gadis kecil itu
"Eunghhhh" Ratna yang mendengar lenguhan dari Hwara terlonjak senang begitupun Bayu dan Elara
Mereka menghampiri Hwara"Sayang kamu udah sadar " ucap Ratna sambil mengelus sayang puncuk kepala Hwara
"Aku kenapa bisa ada disini?" tanyanya sambil berusaha mengingat apa yang telah terjadi
Ia merasa heran pasalnya tadi ia berada disekolah dan sekarang dikamarnya?Tiba-tiba datang Arkan dan teman-temannya dan juga Dami yang sekarang menjabat sebagai kekasih Hwara
"Assalamualaikum" ucap mereka memberi salam
"Waalaikumsalam" jawabnyaMereka pun menyalimi kedua orang tua Elara
Arkan yang melihat Hwara lemah tidak dapat menahan dirinya ia menghampiri Hwara dan mengelus kepalanya menyalurkan rasa hangat.
Dami yang melihat itu menggeram kesal namun ia menahannya untuk menjaga kesopanan pada tuan rumahBegitu pula mawar hatinya begitu sakit menyaksikan hal tersebut namun ia harus tetap sabar, ia percaya suatu saat Arkan akan mencintainya
"Sekarang kalian jelaskan apa yang terjadi" ucap Bayu membuka suara
Tak ada yang berani membuka suara hanya keheningan yang menyelimuti mereka
"Arkan, jelaskan pada saya!!" Ucapnya tegasArkan yang sedari tadi menunduk kini mengangkat kepalanya menjelaskan apa yang terjadi tadi disekolah, setelah mendengar penjelasan dari Arkan. Bayu menghela nafas kasar sudah ia duga pikirnya
"Yasudah saya tinggal dulu, kalian jaga Ara ya" ucapnya lalu berlalu dari hadapan mereka disusul oleh sang istri
Setelah kepergian kedua orang tua Elara, Dami menghampiri Hwara ia menepis lengan Arkan dari kepala kekasihnya. Awalnya Arkan ingin marah namun ia urungkan saat melihat Mawar yang menatapnya dengan sendu, ia memilih menghampiri Mawar dan menggenggam tangan kekasihnya
Orang-orang disana yang melihat hal tersebut bersorak menggoda Arkan dan Mawar begitupun Hwara namun ada yang berbeda hatinya sedikit tidak rela melihat Arkan dekat dengan gadis lain
"Kalian jadian ya, pj pj" goda Risa
"iya nih ko jadian gak ngasih tahu si, takut ditagih pj yaa" ucap Elara ikut menggoda mereka
Mawar yang digoda seperti itupun merasa panas diarea pipinya ia yakini pasti pipinya sudah merah sekarangArkan yang melihat tingkah Mawar merasa gemas sendiri ia merangkul pinggang Mawar untuk semakin mendekat padanya Mawar yang diperlakukan seperti itupun tak dapat menahan rasa malunya
Ia menyembunyikan wajahnya didada tegap Arkan
"Ciee gemes banget si pasangan baru" goda Elara lagiKini Arkan menatap Hwara yang juga tengah menatapnya. Hwara tersenyum pada Arkan meski sedikit dipaksakan
"Selamat ya , langgeng ya kalian" ucap tulus Hwara dan dibalas senyuman oleh Arkan
Ia pikir ini memang langkah yang tepat untuk memulai semuanya"Guys gue butuh bantuan kalian" ucap Hwara dengan serius
Mereka yang mendengar nada bicara Hwara mulai menghentikan lelucon mereka
"Bantuan apa Ra" tanya Elara
"Jadi gue barusan mimpi...." ia pun menjelaskan apa yang ia lihat dimimpinya"Terus kita harus apa?" Tanya Mawar bingung dan diangguki oleh yang lain
"Tunggu" potong Dami, Hwara kini menatap kekasihnya menunggunya menyelesaikan ucapannya
"Kamu indigo?" Tanya Dami tak percayaHwara pun mengangguk mengiyakan pertanyaan Dami
"Iya, Elara juga, sedari kecil kita udah dikasih kemampuan itu" jelasnya
Kemudian Dami menatap Elara sekarang ia paham mengapa Elara sering bertingkah aneh disekolah"Aku siap bantuin kamu apapun itu" ucap dami serius sambil menggenggam tangan kekasihnya
Hwara pun tersenyum hangat pada Dami"Oke, El, Marvel, sama Risa cari informasi tentang teman sebangku gue yah" jelasnya dan dibalas anggukan oleh mereka berdua
" gue, Dami, Arkan sama Mawar bakal perhatiin gerak gerik dia " lanjutnya mereka pun mengangguk setuju kecuali Risa
"Tunggu!!! terus gue sama Marvel sama El gitu, Hwara pun mengangguk
"Gak mau gue, nanti gue jadi kambing conge" ucapnya tak terimaMendengar hal itu tawa mereka pecah memang tak berubah pikir mereka, disuasana seperti ini pun ia masih bisa bersikap seperti itu memang Risa cewek paling bar-bar
Obrolan mereka terhenti ketika ibunya Elara datang membawa senampan makanan dan minuman dibantu oleh bi Leni
"Ngobrolin apa sih kayanya seru banget " ucap Ratna
"Ini tante biasa Risa, sifat bar-barnya keluar " canda Mawar dan mendapat pelototan dari Risa
Mendengar hal itu ibu Elara tertawa ringan
"Lanjutin ngobrolnya ya, tante tinggal dulu...makanannya juga dimakan ya"
"Iya tan" jawab merekaKini mereka menikmati hidangan dengan susana hening sampai Hwara membuka suara
"Jadi kita mulai semuanya besok, kita harus selalu saling kasih kabar apapun itu" ucap Hwara mereka pun menganggukJangan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Hwara & Elara
Teen Fictionmenceritakan tentang dua gadis bersaudara yang lahir dengan selisih waktu satu tahun, dengan kemampuan yang sama, kemampuan yang mengubah kehidupan mereka secara drastis yang membuat Elara berkecamuk dalam rasa takutnya dan yang membuat Hwara kehila...