Happy readingSetelah kepulangan teman-temannya. Hwara memejamkan matanya, mengistirahatkan dirinya agar tubuhnya kembali fit
Elara keluar dari kamar saudarinya tujuannya sekarang adalah dapur, ia hendak mengambilkan air minum agar nanti Hwara tidak perlu bersusah payah saat merasa haus
Kini diluar tengah hujan deras diiringi dengan suara petir membuat suasana malam menjadi lebih mencekam, waktu menunjukan pukul 11:56 WIB. Elara turun menyusuri tangga suasana ruangan gelap ia hanya mendapat penerangan dari luar
Samar-samar ia mendengar suara tangisan, ia mendekati sumber suara tersebut perlahan kakinya menuruni tangga dan suara itu semakin jelas kini ia melihat seseorang tengah duduk disalah satu anak tangga
Dengan ragu-ragu ia mendekati sosok tersebut dan setelah berada didekatnyaa sosok itu menoleh.
Alangkah terkejutnya Elara mendapati sosok gadis kecil yang sering mendatanginya. Wajah yang penuh cakaran leher yang menganga menampilkan organ dalam tubuhIa merapalkan doa-doa seperti biasanya dan sosok itu menghilang sekarang ia bisa bernafas lega dan menyelesaikan aktifitasnya yang sempat tertunda
- - - - - - - -
Hoaammm.....
Hwara menggeliat bangun dari tidurnya, tubuhnya sekarang terasa lebih baik. Ia sedikit malas berangkat kesekolah namun ia segera bergegas mengingat misinyaBerbeda dengar Hwara yang baru bangun tidur, Elara tengah sibuk membantu ibunya menyiapkan sarapan, tangannya dengan lihai memotong sayuran yang akan diolah menjadi sayur capcai
"Aku kangen banget deh sama masakan mamah" ucap Elara
"Maaf ya mamah harus nemenin papah" ucap Ibu Elara dengan nada sesal
Mendengar itu Elara merutuki dirinya mengapa ia berbicara demikian"Gak papa mah, yu ah kita lanjutin masaknya" ucap Elara mengalihkan pembicaraan
"Mending kamu duduk aja, seragam kamu nanti bau rempah-rempah dapur" Peringat Ratna"Gak papa" jawab Elara
Mereka pun melanjutkan acara masak mereka, setelah selesai langsung menyajikannya dimeja makan"Panggil Ara gih!" perintah Ratna pada putrinya
Elara pun langsung menjalankan perintahnya melangkahkan kakinya menuju kamar saudarinyaTok..tok..tok
"Ra...sarapan!!" Teriaknya dari luar pintu, merasa tidak mendapatkan jawaban ia hendak meraih knop pintu dan brukk"Aduh jidat gue" omelnya
Hal itu mengundang gelak tawa dari Hwara bagaimana tidak kini saudarinya tengah tersungkur dilantai dengan posisi mengenaskan
Bukannya membantu ia malah memegang perutnya yang kram akibat terlalu banyak tertawa"Hahaha..hahaha... gue tahu lo jomblo, tapi gak usah cium lantai juga kali hahaha..hahaha" ledeknya dengan tawa yang menggema
mendengar itu Elara bangun dan menjewer kuping saudarinya"Mentang-mentang udah punya pacar sombong ya sekarang hahh" ucapnya sambil menguatkan tarikannya pada kuping Hwara
"Aaaaah....Sakit woy lepas" ucap Hwara sambil meringis. Elara pun melepaskan tangannya dari kuping Hwara
"Makannya jangan sombong" ucapnya kemudian berlalu dari hadapan Hwara dan disusul olehnyaKini dimeja makan sudah lengkap mereka sarapan bersama diam-diam Hwara menyaksikan ketiga orang dihadapannya ini, mereka begitu harmonis berbeda dengan keluarganya
"Ara...motor digarasi punya kamu yah?" Tanya ibu Elara
Dirumahnya memang tidak ada yang pernah memakai motor apalagi Elara mana mereka ijinkan bahaya pikirnya"Iya tan" jawab Hwara
"Mulai sekarang kamu bareng Elara aja, jangan naik motor ya bahaya" perintah Ratna dan disetujui oleh Bayu
"Atau kamu bawa mobil saja kalau gak mau diantar supir" ucap Bayu
"Gak usah om, aku naik motor aja" tolaknya halus
KAMU SEDANG MEMBACA
Hwara & Elara
Teen Fictionmenceritakan tentang dua gadis bersaudara yang lahir dengan selisih waktu satu tahun, dengan kemampuan yang sama, kemampuan yang mengubah kehidupan mereka secara drastis yang membuat Elara berkecamuk dalam rasa takutnya dan yang membuat Hwara kehila...