Di sebuah restoran yang cukup mewah terlihat dua insan yang sedang asyik mengobrol dengan menikmati makanan yang mereka pesan.
Ya Ayas menepati janjinya tadi pagi. Saat ini ia sedang makan malam bersama Rena dan melupakan Aira yang memasak untuk nya di rumah (Ayas emang gak ada akhlak banget ya).
"Akhir-akhir ini kamu jarang banget mas ada waktu buat aku" ucap Rena kala memasukan makanannya kedalam mulutnya.
"Aku sibuk, kamu kan tau sendiri" jawabnya
"Sibuk sama istri kamu itu, iya" sentak Rena dengan menekan kata istri.
"Ck" decaknya.
"Kamu jangan terlalu deket sama dia mas, aku gak suka"
"Iya" jawab Ayas singkat.
Ayas pun hanya diam walaupun Rena terus berbicara sesekali ia juga menjawab dengan anggukan atau dengan kata 'iya'. Sebenarnya Ayas bukanlah tipe laki-laki dingin yang ada di cerita wattpad tapi ia juga bisa menjadi orang dingin bahkan lebih dingin dari benua Antartika.
Sedangkan ditempat lain Aira sedang menunggu suaminya pulang. Tadi sore Ayas bilang kalo dirinya akan pergi keluar dan pulang malam jadi Ayas menyuruh Aira untuk tidak menunggunya tapi entah kenapa Aira ingin sekali menunggunya bahkan Aira sudah memasak berbagai jenis makanan untuk Ayas.
Ayas tak kunjung pulang hingga suara mesin mobil terdengar dari luar dan suara ketukan pintu pun terdengar. Aira yang sedari tadi duduk pun bergegas membuka pintu karna ia kira yang pulang adalah Ayas.
"Maaf cari siapa ya" tanya Aira kala membuka pintu dan menampilkan seseorang yang membelakanginya.
Seseorang itu berbalik dan menatap Aira dari atas sampai bawah. Aira yang merasa seperti diperhatikan pun sedikit menunduk malu.
"S-siapa ya" ucapnya menyadarkan orang di depannya.
"Ah maaf, saya Syaki sekertaris pribadi pak Ayas di kantor" ya yang datang itu Syaki bukan Ayas.
"Saya kesini ingin memberikan berkas yang belum di tanda tangani oleh pak Ayas" lanjutnya dengan menunjukan beberapa berkas.
"Tapi mas Ayas nya lagi keluar, apa mau ditunggu dulu" tawar Aira.
"Tidak usah, saya titipkan sama ibu boleh" ucap Syaki dengan menyodorkan berkas tersebut.
"Ohh iyah boleh" jawabnya dengan menerima berkas-berkas nya.
"Eu kalo boleh tau apa ibu ini istrinya bapak" tanya Syaki.
"Ah iyah saya istrinya, jangan panggil saya ibu ya panggil saya Aira aja" jawab Aira dengan sedikit tersenyum.
"Tak apa bu, kalo begitu saya permisi dulu, mari bu" pamit Syaki dengan berjalan menghampiri mobilnya.
Setelah kepergian Syaki, Aira pun masuk kedalam dan menyimpan berkas-berkas itu di ruangan kerja Ayas.
Syaki memang mengetahui soal pernikahan Ayas. Karna Ayas sendiri yang bercerita kepadanya.
Flashback on
"Jadi menurut lo gue harus gimana" ucap Ayas setalah menceritakan masalahnya.
"Kalo menurut saya mungkin bapak harus menerimanya" usul Syaki.
"Nggak gak mau gue, dia itu bukan tipikal gue dan lagi gue juga gak mau nyakitin hati Rena" tolak Ayas.
"Ya itu sih terserah bapak, saya hanya memberi usul saja"
"Hah bingung banget gue" ucap Ayas dengan menghela nafas kasar.
"Kalo lo sendiri yang ada di posisi gue lo bakal terima" tanya Ayas.
Syaki pun hanya menjawab dengan anggukan.
"Alasannya"
"Karna pilihan orang tua itu gak pernah salah pak, mungkin kita menganggap orang tua kita itu so tau dalam masalah percintaan anak muda tapi orang tua kita juga pengen yang terbaik buat kita anaknya, dan lagi orang tua kita juga gak bakal milih orang sembarang buat masa depan kita anaknya pak" terang Syaki.
"Omongan lo ada benarnya juga, tapi gue gak cinta sama dia gue cuma cinta sama Rena"
"Cinta bisa datang kapan aja pak, mungkin dengan selalu bersama rasa cinta itu akan mulai tumbuh, sama dengan kaya bapak dulu sama Rena, awalnya juga bapak gak cinta sama Rena kan tapi setelah selalu bersama walaupun dalam hal pekerjaan rasa cinta itu pun akhirnya muncul juga sampe sekarang" ucap Syaki dengan penuh penjelasan.
Flashback off
Ayas pulang larut malam ia langsung masuk ke dalam rumah dan melihat Aira yang tertidur di kursi ruang tamu dengan posisi duduk. Ayas pun mendekati Aira lalu tanpa aba-aba ia menggendongnya ala bridal style dan di pindahkan ke kamar Aira.
Ayas berpikir apakah Aira menunggunya padahal Ayas sendiri tidak menyuruh Aira untuk menunggunya. Setelah memindahkan Aira ia keluar dan masuk ke kamarnya untuk membersihkan badan.
Setelah membersihkan badan Ayas berniat ingin mengerjakan pekerjaannya yang di antar Syaki tadi. Ya tadi Syaki sempat mengabari Ayas kalo berkasnya sudah di titipkan pada Aira.
Ayas keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang kerjanya. Ia sudah tau pasti Aira menyimpan berkasnya itu di ruang kerjanya dan memulai menandatangi setiap berkasnya.
Setelah beberapa menit Ayas pun selesai dengan pekerjaannya dan beranjak dari tempat duduknya, ia berjalan keluar menuju dapur untuk mengambil air minum tapi saat ia menyicikan air, matanya tidak sengaja melihat ke arah meja makan dan melihat ada masakan disana. Ia menghampiri meja dan melihat ada makanan kesukaannya disana.
Kentang balado ya makanan kesukaan Ayas. Ketika makanan itu Ayas langsung mencicipi sedikit, dan ternyata kentang balado nya masih bagus belum basi jadi ia pun hanya perlu menghangatkannya.
Setalah menghangatkan kentangnya Ayas pun mengambil nasi dari rice cooker dan memakannya. Memang tadi saat makan malam bersama Rena ia tidak makan banyak jadi tidak apa jika ia makan lagi toh.
'enak, pinter masak juga tu anak' batinnya dengan terus mengunyah makanannya.
Yang tadinya mau ngambil minum doang jadi makan dong(dasar si Ayas 😂)
.
.
.
.
.
.
.
.
Typo bertebaran🙏
Semoga suka dengan part ini🤗
Untuk visual nya nanti ya masih belum dapet semuanya☺️Terimakasih buat yang selalu nunggu cerita nya dan yang udah vote, luv sekebon dari author❤️🤭
And see you 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Seorang Ustadzah
Teen FictionBanyak cerita yang awalnya tidak suka tapi setelah lama selalu bersama rasa suka dan cinta pun mulai tumbuh. Apakah cerita itu juga akan terjadi pada seorang pemuda yang menjabat sebagai CEO di perusahaan nya dengan seorang wanita anak dari salah s...