Begitu sambungan telepon dimatikan, raut wajah Seungcheol mendadak berubah. Alisnya mengernyit, sementara sudut bibirnya turun ke bawah.
"Siapa?" tanya Hyunsuk heran. Anak itu tak jadi masuk ke rumah. Dia lebih memilih diam di luar, menunggu jawaban Seungcheol.
"Penipu, katanya 'selamat Anda mendapatkan uang tunai 200 juta," balas Seungcheol sembari menggelengkan kepala.
Mendengar jawaban Seungcheol, Hyunsuk merotasikan mata. Dia menyesal telah berhenti berjalan masuk, hanya untuk mengetahui siapa yang menelpon.
Setelah Hyunsuk masuk ke rumah, Seungcheol menghela napas cemas. "Gue harus ngelakuin sesuatu."
"ARGHHHHH!!!!" Dino mengerang frustrasi. Dia mengacak-acak rambutnya, kesal karena video perbincangan Seungkwan dan 2 gadis menyebalkan tidak sengaja terhapus. "Padahal itu bisa dijadiin bukti!"
Melihat Dino yang kembali dirasuki bagian dirinya yang lain, Jeongwoo memasang wajah bosan. Dia kemudian menghampiri Dino yang ada di meja belajar. "Kak! Kak!"
"APA?!" geram Dino kesal, lalu berbalik ke samping.
"Biasa aja kali, gak usah ngegas segala," peringat Jeongwoo.
Dino masih kesal, dia memasang mata sinis menusuk kepada Jeongwoo. "Ngomong aja langsung! Gak usah manggil-manggil dulu!"
"Hehe, anu ... pinjem ponselnya dong, mau main game online nih. Ponsel gue abis baterai," ujar Jeongwoo.
Tanpa meminta 2 kali, Dino langsung menyerahkan ponselnya pada Jeongwoo. Terserah untuk besok mau apa, Dino sudah tak peduli.
Jeongwoo diam-diam tersenyum lebar, Kakaknya ini selalu menjadi andalan ketika ponselnya habis baterai. Dia lalu teringat sesuatu."Kak ...."
"Apa lagi?!"
"Comblangin gue sama anaknya Pak lurah Iksan dong," pinta Jeongwoo.
Dino mendengus, dia masih kesal dan sudah disuguhi permintaan comblang adiknya ini. "Ck, lo masih bocah ... masih bayi, gak boleh main cinta-cintaan. Fokus sekolah dulu!" pesan Dino.
"Mau gue aduin lo sama Mama hah?!" ancam Dino.
"Kan, biar semangat sekolahnya. Ceritanya biar ada yang nyemangatin gitu," balas Jeongwoo enteng.
"Biir idi ying nyimingitin, hilih," ledek Dino.
"Lo iri ya~" ucap Jeongwoo memanas manasi.
Dino hanya bisa tersenyum tak ikhlas. Iri? Apa itu iri? Selama ada uang di genggaman tangannya, sahabat yang setia mendapingi susah dan senang, keluarga pendukung ... untuk apa iri tak punya pacar. Lagi pula, Dino tak mempermasalahkan jika sekarang dia jomlo. Dia yakin, jika sudah waktunya ... jodohnya pasti akan muncul juga.
"Eh Kak, Kak bule yang ganteng itu nelepon lo," ujar Jeongwoo, lalu menyerahkan ponselnya pada Dino.
Dino segera mengambilnya. Raut wajahnya berubah-rubah seiring bertambahnya detik menuju menit. Kadang tersenyum lebar, kadang juga tersenyum kecut. "Gak mau!"
"Eh ... boleh-boleh."
"Asal bayarannya lebih."
"Kan gue juga udah bantu sebisa gue."
"Gak mau."
"Gak jadi."
"Oke! Setuju!"
Jeongwoo keheranan, dia bertanya,"Kenapa lo senyum-senyum gak jelas?"
· · • • • ✿ • • • · ·
Penikung:
A/N:
Kalo kemarin Vote, sekarang komen.
Challenge baru buat aku🙃:
Kalo komen Readernim gak sampe 100 [di kedua chapter potong ini], aku bakalan potong² chapter ke depannya jadi 3 bagian😚 Upnya jadi 2 hari sekali yeayyy!!🎉Gimana? Setuju ya!! Harus setuju, aku maksa👁👄👁
Readernim yang gabut bebas nyepam sepuasnya. Mau emoji, mau komenan ghaib, mau komenan pake bahasa alien, mau nyepam nama kapal fav kalian, mau nyebutin nama bias kalian di svt, mau ketik keluhan tentang cerita ini, dll ... Aku persilakan~
Ayo ayo~ berantakin notifku😏nanti aku berantakin balik😚
Without love
Akira Mata Voment-an🌞
KAMU SEDANG MEMBACA
🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]
Fanfic❝Gue itu Comblang, bukannya tim katak*n putus!❞- Lc ❝Kak Dino! Comblangin kedua Kakak kurang akhlak kita!!!❞ - Chs&Yjh ❝Ck, Dia itu cuman pacarnya doang! bukan istri! Biarin aja dia pacaran sama gebetan gue, tapi di akhir ... gue yang bakal jadi ist...