CHAPTER 41

230 41 77
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenya kirana itu menunjukkan kurva adiwarna yang super penuh harsa tatkala Taehyung menujukkan visualisasi diri setelah berjam-jam menghilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenya kirana itu menunjukkan kurva adiwarna yang super penuh harsa tatkala Taehyung menujukkan visualisasi diri setelah berjam-jam menghilang. Tetapi kendati demikian, Jiya malah menjatuhkan beberapa tetes likuid air mata hingga mati-matian beringsut bangun dengan lengan-lengan divergen pada tiap sisi ke depan. Rindu Taehyung.

Taehyung otomatis memberikan rengkuhan hangat yang absolut mengandung rasa-rasa komposur. Jiya memang sudah jauh dari kelikat munafik dan mutlak tidak malu-malu setan lagi. Jiya sekarang eksesif, mudah sekali terlibat perasaan gila yang diasmakan rindu. Sangat terfiksasi dengan Taehyung.

Barangkali sebab bosan juga. Jiya sendirian sejak tadi di hospital. Biasanya Yieun menemani, tetapi hari ini tidak lantaran katanya dia ada urusan dengan famili Jimin. Yieun bercerita kalau Jimin ingin terfiksasi dengan Yieun dalam pertunangan lagi. Agak eksentrik dan lucu sebetulnya karena mereka sudah bertunangan. Tetapi kata Jimin, ia ingin sesuatu yang baru, apalagi memang si perfeksionis itu sudah terlanjur membuang cincin pertunangan yang lama.

Jiya sendiri masih di hospital sebab masih suka merasakan influensi abortus pada daksanya sendiri dan masih memiliki syok. Sekalian memulihkan keadaan jiwa Jiya lagi. Sebenarnya bisa di rumah, tetapi Jiya lebih memilih untuk di hospital. Tidak tahu alasannya apa. Barangkali hanya ingin mendapatkan perawatan intensif.

"Rindu, Taehyung-ie."

Semerta-merta Taehyung melepas rengkuhan dan menyambungkan konektivitas netra satu sama lain dengan jemari membelai subtil jemala Jiya. "Aku juga, My Love, Your Majesty."

Taehyung menghilang beberapa jam sebab ada urusan krusial dengan bisnis di kantor Construczoid. Mesti menggantikan peran krusial Jimin sebab orang itu tidak tega untuk membatalkan pertemuannya dengan famili Yieun. Taehyung juga sebetulnya enggan meninggalkan Jiya, tetapi Jiya pribadi mengizinkan Taehyung untuk pergi. Kata Jiya, Jimin dan Yieun perlu waktu untuk membuat fiksasi. Jimin punya responsibilitas untuk menghargai pihak Yieun. Melihat kebiadaban Jimin sebelumnya, hal palamarta itu mesti dilakukan.

Lantas habis itu Taehyung menemui Jisa terlebih dahulu. Kebetulan anak itu memang sedang dititipkan ke kediaman orangtua Lim Seokjin.

"Keadaan Jisa bagaimana?" tanya Jiya.

𝐌ㅡ𝐒𝐢𝐧𝐚𝐭𝐫𝐚 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang