KH 15: Suara Kaki

161 26 6
                                    

.








👑

Di Klik Bintangnya 🌟 & Follow dulu ya, sekalian tambahin si list biar masuk saat ada update terbaru..

👑











~Selamat Membaca~






.

Mohon Bijak Dalam Membaca.


Cerita mengandung sedikit kata-kata kekerasan dan dewasa, karena hanya haluan semata dan cerita fiksi.

Bagian-bagian tertentu tidak cocok untuk anak-anak, jadi mohon yang di bawah umur baca cerita lain aja yah hehe..

😇

.











👑






















Keduanya tertidur cukup lama hingga hari mulai gelap.

Buk buk buk buk...

Suara aneh seperti suara kaki membangunkan keduanya.

Yeji yang panik mau memeriksa dengan senternya tapi Minjun dengan cepat menahan tangan wanita itu saat mau membuka tenda dan mengambil senternya.

Minjun menggeleng menandakan untuk jangan keluar.

Buk buk...buk buk...

Suara kaki terdengar berjalan di sekitar air mancur membuat jantung keduanya berdebar kencang.

Ketakutan jika itu adalah tentara lawan atau mungkin penjahat hutan.

Minjun terus menggeleng ke arah Yeji agar jangan bersuara. Yejipun mengerti untuk selalu waspada.

Suara itu kini mendekat tapi sepertinya berada di atas rerumputan hingga terdengar seperti menyeret rumput kering.

Tanpa sadar Minjun memeluk Yeji dan merebahkan wanita itu ke dalam dekapannya.

Mereka teringat tenda mereka untunglah tadi sore seperti yang disarankan Yeji untuk di bangun di pinggir goa yang terhalangi pepohonan dan beberapa batu. Membuat tenda itu tidak bisa dilihat dengan jelas ketika malam karena kontras warna tenda dan dedaunan di atapnya yang terlihat sama.

Ciiiiittt cittttt....buk!!

"Shit!"sebuah umpatan akhirnya terdengar bahwa benar keduanya mendengar suara seseorang yaitu dari seorang pria

Terdengar lagi seseorang yang suarannya berbeda.

"Kau berhasil menangkapnya?"tanya seorang pria lain

"Babi hutan itu kabur. Lihatlah, anaknya saja yang tertangkap."keluh pria lainnya

"Kita lihat lagi perangkap di tempat lain siapa tahu berhasil menangkap yang lebih besar."ujar pria lain

Suara langkah kakipun menjauh seiring ringisan suara bayi babi hutan yang mereka tangkap tadi.

Kedua sejoli itu mengerti, bahwa mereka sedang mendengar suara pria-pria pemburu ilegal, karena hutan itu adalah hutan yang melarang warganya untuk berburu sembarangan.

Berbeda jika di hutan lainnya, mereka bebas berburu, dikarenakan banyaknya jebakan militer di daerah itu yang bisa membahayakan penduduk yang seenaknya masuk.

"Kurasa sudah aman."bisik Minjun

"Ya sudah tidur saja. Menyingkirlah!"bisik Yeji dengan mata melotot

Minjun tersenyum lalu menutup mata tanpa melepas pelukan.

King's Heart 👑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang