Bab 33

474 72 34
                                    

Update




Berhubung hari ini ulang tahun Mimin jadi anggap aja ini sebagai hadiah dari Mimin ya , karena beberapa hari ini dikasih update cepet.





Happy reading ❤️

Beberapa hari ini Maheer dan Dalilah banyak mengahabiskan waktu di luar dengan kegiatan sosial mereka , selain mereka suka melakukannya juga meredam berita buruk yang terus saja muncul.

Ali sudah beberapa hari tidak muncul., Maheer tahu Ali sedang melaksanakan tugas yang ia berikan.

Siang ini Dalilah berada di penampungan dinas sosial, disana banyak anak-anak dan juga wanita. Para anak-anak ini kebanyakan melakukan pencurian ringan , mereka tidak akan masuk penjara karena mereka masih dibawah umur, mereka mendapat pembinaan disini. Begitu pula dengan para wanita disini , bermacam-macam masalah dari gelandangan yang terkena razia, pencurian ringan, bahkan perlindungan karena telah menjadi korban penjualan oleh orang tua mereka untuk membayar hutang. Dalilah sangat miris melihat mereka.

“ Maheer aku sangat prihatin melihat mereka semua. Bagaimana jika AHCF memabahkan masalah tentang para wanita, kita ubah menjadi A’H Children and Women Foundation menjadi AHCWF” pinta Dalilah

Maheer mengangguk setuju , apapun keinginan Dalilah Maheer akan mengiyakan walupun artinya pekerjaan mereka akan jadi lebih banyak karena aspeknya menjadi luas sekarang

AHCF atau AHCWF karena Dalilah telah menggantinya telah di hire oleh orang-orang profesional , Dalilah telah merekrut banyak orang untuk mengerjakan proyek mereka ini, bantuan pun banyak mengalir dari para bangsawan dan juga pengusaha di Hameera. Pendirian gedung AHCWF pun akan segera di laksanakan, Minggu depan adalah peresmian peletakan batu pertama untuk pembangunan AHCWF , dan ini diliput oleh semua media di Hameera bahkan internasional.

Dalilah dan Maheer masih berbincang-bincang dengan Kepala dinas sampai suara ponsel Maheer berbunyi , Maheer melihat call id di ponsel nya dan itu dari Maria

“ Permisi aku harus menjawab panggilan ini” sopan Maheer lalu menjauh dari mereka yang masih berbincang-bincang

Dalilah tidak melihat siapa yang menghubungi Maheer , sampai ia ingat sebuah nama yang selalu mengganggunya Maria

“ halo Maria ada apa kau meneloponku” tanya Maheer lembut “ apa ada masalah”

“ Maheer apa semua baik-baik saja” tanya Maria balik bertanya

“ ada apa?” tanya Maheer bingung

“ aku membaca banyak berita tentangmu Maheer, kau menggendong putri Dalilah di muka umum dan kau dihujat disana” ucap Maria

“ Itu pemberian sudah lama Maria , disini sudah lewat. Apa kakakku Omar membacanya atau dia berkata sesuatu” tanya Maheer

“ Aku tidak yakin , Omar sangat sibuk dan aku tak ingin bertanya kepadanya, lagipula aku senang melihatnya, sepertinya putri telah mengambil hatimu” berkata tentang hati , kali ini ia merasa biasa saja berbicara dengan Maria , tidak ada debaran atau apapun , Maheer pun tersenyum merasakan perasaannya “ aku senang jika kau bahagia Maheer. Aku tak sabar memiliki adik ipar, aku bosan tak ada teman wanita yang bisa aku ajak bicara tentang kalian”

“ ah kau berniat bergosip tentang aku dan Omar  hah” tawa Maheer terdengar oleh Dalilah

Dalilah berkata kepada kepala dinas ia perlu berbicara dengan Maheer dan ia pergi meninggalkan kepala dinas mendekat kearah Maheer , ia tepat berdiri di belakang Maheer mendengarkan pembicaraan mereka

“ Senang membicarakan ku hah” tanya Maheer

“ tidak .. bukan itu maksudnya, kau tahu aku baru beberapa tahun disini, aku butuh teman yang bisa memberitahu ku tentang adat istiadat atau hal semacamnya , atau mengajariku bahasa disini“ bela Maria

“ Aaah kau bohong” kekeh Maheer

“ nooooo... Aku tidak bohong “ jerit Maria ikut tertawa

“ aku bisa melihat wajahmu memerah dari sini” goda Maheer

“ kau selalu menggodaku Maheer, kau ada dimana?” Tanya Maria

Maheer berbalik “ aku diii” tapi tatapannya bertemu Dalilah

Wajah Dalilah datar dan sinis “ ku kira kau mencintaiku Maheer , tetap saja aku kalah dengan wanita itu, aku hanya sebagai pelampiasanmu saja, dan kau berbohong”

Maria mendengar seorang wanita berbicara tapi ia tak tahu apa yang wanita itu ucapkan ,ia hanya bertanya “ Maheer kau masih disitu” tanya Maria

“ ya Maria , maaf nanti aku akan menghubungimu lagi” lalu menutup ponselnya

“ ada apa Dalilah” tanya Maheer

“ jangan pura-pura Maheer , kau memang pria brengsek, ku pikir aku saja yang tulus disini” air mata Dalilah jatuh namun ia buru-buru mengahapusnya dengan kasar.

Dalilah berbalik hendak pergi tapi lengannya di cekal Maheer “ tunggu Dalilah kau salah paham”

Dalilah mendelik kearah Maheer , lalu ia menarik lepas lengannya , ia berjalan ke arah kepala dinas yang masih menunggu mereka tak jauh dari sana.

“ aku sangat senang dengan kunjungan ini, kami akan memberikan sumbangan untuk menambah fasilitas yang kurang disini. Tapi sepertinya aku tak bisa berlama-lama karena ada kunjungan ke tempat lainnya” ucap Dalilah merubah ekspresinya saat berbicara denga kepala dinas, dan Maheer hanya berdiri disamping Dalilah hanya memberi seyum kepada kepala dinas.

“ Terimakasih putri , pangeran saya sangat berterimakasih kepada kebaikan kalian” senang kepala dinas

“ baik jika begitu kami permisi” ucap Dalilah

“ Baik..baik.. aku akan mengantar kalian,, terimakasih “ senang kepala dinas

Dalilah memasuki mobil diikuti Maheer disebelahnya .

Dalilah menyilangkan lengan didadanya menahan amarah dan juga kesedihan

“ Dalilah , sayang” Dalilah mendengus mendengar kata sayang yang tak pernah Maheer ucapkan sebelumnya

“ dengar ini bukan seperti yang kau pikirkan “ lagi Maheer mencoba menjelaskan

“bukan aku pikirkan tapi aku dengar Maheer, Sangat jelas” ucap Dalilah

“ Kau jelas berhubungan dengan wanita lain , kenapa? kau mau menyangkalnya , apa..apa “ galak Dalilah memotong ucapan Maheer

“ aku kecewa padamu Maheer , tak kuasangka kau seberengsek itu, kau melukai hatiku Maheer dan tak Cuma diriku kau juga melukai hati wanita lain” kini kesedihan merasuki hati Dalilah

“ Baik ,,, biarlah aku yang mundur, aku tak bisa jika harus melukai perasaan wanita lain yang lebih dulu bersamamu” namun sebelum Dalilah berkata lagi ia sudah dibungkam dengan ciumannya

Mata Dalilah membelalak, dia langsung membeku karena ciuman itu.

“ apa kau sudah selesai” tanya Maheer anatara gemas dan lucu

“kau cemburu Dalilah, dan tentu saja aku senang jika kau cemburu padaku” seyum Maheer

“ tunggu “ ucap Maheer lalu dia mengambil ponselnya dan menghubungi sebuah nomer

“aku lagi, dan maafkan yang tadi..ada seseorang yang ingin berbicara denganmu” lalu Maheer menjejalkan ponselnya dikuping Dalilah dan menadapat pelototan dari Dalilah

“ Hallo , Sorry who I’m talking to “ tanya wanita di seberang telepon

“ ehmmm hai , aku Dalilah” canggung Dalilah

“ Dalilah!” ada nada senang dari wanita yang sedang berbicara dengan Dalilah “ akhirnya aku bisa berbicara denganmu”

“ Euuummm”

“ hahaha ..” ada tawa dari wanita itu “ maafkan aku, dimana kesopananku, perkenalkan aku Maria , kakak ipar Maheer “ kali ini mata Dalilah melebar

“ oh maafkan aku .. aku..” bingung Dalilah

Terdengar tawa halus di telinga Dalilah “ aku tau kau pasti merasa canggung mengobrol denganku, dan mungkin kau bingung dengar cara bicaraku, aku tidak bisa berbahasa kalian dan aksen Inggrisku juga aneh karena aku dari Indonesia” ada tangis di belakang Maria “ oh maaf Dalilah, Ahmad menangis . Nanti kita akan mengobrol kembali, senang berbicara denganmu Dalilah ” lalu sambungan itu terputus

Dalilah menyerahkan ponsel itu kepada Maheer

“ Jadi..” tanya Maheer

Dalilah menatap Maheer “ tunggu setahuku nama Ratu Sultan Omar Adalah Azizah “

Maheer menganggukan kepalanya “ Ratu Azizah sudah meninggal , dan sebelum beliau meninggal ia meminta Maria untuk menjadi penggantinya, Maria tidak bisa berbahasa kami” Maheer melihat raut wajah Dalilah “mereka saling mencintai Dalilah, dan hubungan mereka penuh dengan cobaan”

Dalilah terdiam jelas ia malu, sebuah kewajaran jika Maheer bersikap baik dan perhatian kepada Maria karena jelas ia adalah kakak ipar Maheer

Maheer menarik Dalilah dalam pelukannya “ tak usah merasa malu , aku memaafkanmu” kekeh Maheer, Dalilah mendelik kearah Maheer , pria ini memang sangat menjengkelkan.

Bagi Maheer apapun perasaannya terhadap Maria dahulu kini sudah hilang sama sekali, dunianya saat ini hanya berputar pada wanita yang ada di dalam pelukannya

“ Tak ingin meminta maaf kepadaku” seyum Maheer sambil menaik turunkan halisnya karena Dalilah sedang mentapnya

Dalilah mengerucutkan bibirnya , dan spontan Maheer mencubit bibir itu “ auuuwch Maheer “ 

“ Hukuman untukmu , karena kau tak mau meminta maaf kepadaku” kekeh Maheer

“ Ya aku tahu aku salah, maafkan aku, ini pun salahmu Maheer kau terdengar sangat mesra dengannya” protes Dalilah

“ Oh..ya” ucap Maheer pura-pura terkejut.

“ Dalilah tak ada wanita lain dihatiku selain dirimu, kau duniaku” kata-kata Maheer terasa gombal di telinga Dalilah “ aku serius Dalilah” lanjut Maheer karena tak ada reaksi dari Dalilah.

“ kau tahu aku mencintaimu Dalilah “ lanjut Maheer

Barulah seyum terbit diwajah Dalilah “ akupun mencintamu Maheer” ucap Dalilah malu-malu

“Kau sangat menggemaskan kau tahu” Maheer kini mengelus rambut Dalilah namun seperti mengacak-acak rambutnya .

Mereka sampai di istana dan ternyata Ali sudah menunggu mereka.

“ salam pangeran, salam putri” Ali membungkukkan badannya

“ Ali, kau baru kembali” tanya Dalilah

“ Iya putri , ada hal yang ingin aku sampaikan” ucap Ali

“ baik kita kekamarku saja,.kita bicara disana”

“ Apa yang kau dapatkan Ali “ tanya Maheer setelah mereka berada di dalam kamar Maheer

Ali memberikan berkas kepada Maheer dan juga menyalakan laptopnya

“ Nasir Abbas memiliki dua putra yang bernama Saddam Abbas dan Rami Malek Abbas, Rami Malek pria yang datang ke gudang tempat putri di sekap. Ternyata Rami selalu mentransfer uang secara berkala kepada Nasir Abbas” terang Ali

“ Nasir Abbas mempunyai trek record sangat panjang sebelum mencapai posisinya sekarang, diawali dengan preman jalanan dia merangkak naik keatas setara dengan mafia , dia cukup bersih dalam menghilangkan jejak kejahatannya dan aku tak bisa mendapatkan bukti kejahatannya.”

“ namun namanya di dunia hitam cukup terkenal, mempunyai pengikut yang sangat banyak”

“ uang hasil kejahatannya dia cuci dengan mendirikan usaha legal, seperti beberapa club’ malam, Restoran dan juga dealer otomotif dan menyimpan beberapa asetnya diluar negri”

“ Rami Malek anak tertualah yang kini mengelola semua bisnisnya ,.karena Nasir Abbas terjun ke dunia politik dan berhasil masuk dalam anggota khaif , selama lima tahun berada disana dan sekarang menjadi ketua organisasi khaif”

“ Saddam Abbas hanya menikmati hasil kerja keras dari ayah dan kakaknya , aku belum mendapatkan hal lain dari pria ini, aku hanya melihatnya seperti anak kaya pada umumnya , berpoya-poya dan juga bersenang-senang”

Ali menunjukan tiga foto pria Nasir Abbas, Rami Malek Abbas dan Saddam Abbas kepada Maheer yang mendengarkan sambil membaca berkas yang di berikan Ali

“ aliran dana dari mana ini “ tanya Maheer “ ini jumlah yang sangat besar “

“ saat aku meretas rekening Nasir Abbas , aku juga mengecek rekening ini , ada tiga kali transaksi dari nomer yang sama dengan jumlah yang sangat besar dan saat saya mencarinya ini dari tuan Jafar “ Dalilah terkesiap mendengar perkataan Ali

“ Ini rekaman selama pengintaian pangeran” Ali memutar dalam laptop bagaiman situasi gudang, juga Rami Malek , dan juga kedua pria lainnya.

Maheer menggosok-gosok dagunya berpikir “ ini bisa jadi bukti jika tuan Jafar dan Nasir Abbas melakukan kesepakatan , namun kita harus tahu apa yang di rencanakan tuan Jafar dengan melibatkan Nasir Abbas , apa mungkin tuan Jafar tahu bisnis ilegal Nasir Abbas”

“ aku tidak yakin pangeran karena Nasir Abbas masuk kedalam Anggota khaif dengan bersih , tak ada dokumen kejahatan yang bisa aku temukan, catatan kepolisian pun bersih. Dan visi misi khaif yang menjunjung adat istiadat dan juga norma, sangat selektif dalam memilih keanggotaan nya terutama untuk posisi tertinggi dalam jajarannya” jawab Ali

“ mengapa harus khaif?” tanya Maheer

“ Khaif adalah salah satu dari tiga organisasi terbesar dalam anggota dewan , aku sempat membaca berita jika khaif ingin melakukan koalisi dengan salah satu anggota dewan lainnya, dan entah mengapa dia mau melakukannya, karena ini aneh biasanya para anggota dewan tak pernah ikut campur atau bergabung dengan anggota dewan yang lain” ucap Dalilah

“menarik” jawab Maheer  “ jelas sekali ia ingin mendapatkan banyak dukungan tapi mengapa pamanmu mentransfer uang dengan jumlah yang besar untuk Nasir Abbas”

“ mungkinkah tuan Jafar mencari dukungan untuk mendapatkan tahta Hameera” tanya Ali

“ Kemungkinan itu yang terjadi, kerja bagus Ali dan bila ada pergerakan yang mencurigakan segera laporkan” ucap Maheer

“ Tak kusangka pamanku bisa berbuat hal seperti itu , aku harus bagaimana Maheer dan apa yang harus kita lakukan. Maaf aku menyeretmu dalam masalah sebesar ini” sedih Dalilah, dan Maheer menggenggam jemari Dalilah, meremasnya

“ jangan meminta maaf Dalilah , kita akan melewati ini bersama-sama, aku akan selalu melindungi mu “ hibur Maheer

Mereka saling berpandangan penuh arti, dan Ali merasa jika dirinya melewatkan sesuatu dan seperti obat nyamuk diantara mereka berdua. Jangan-jangan , Ali tersenyum.

❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️

Done ya bab ini






Yeeeeay Maheer udah move on dari Maria , berkat siapa lagi klo bukan Dalilah tapi Maheer ko gak jujur ya pernah suka sama Maria , gpp kali ya Dalilah gak usah tau yang penting kan you belong to me. Tapi mereka klop ya sekarakter cemburuan dan to the poin 😂😂😂😂








Clear ya jadi Maheer udah gak ada apa2 sama Maria dan Dalilah udah tahu siapa maria..next step sabar yaaaa...









Salam sejutasatupena
28 Agustus 2021







Destiny ( the story of prince maheer) Tamat ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang