secarik tentang kakak

105 30 8
                                    

Aku selalu berdiri di sana, menganggumi paras tampan kakak setiap saat... Memperhatikan raga kakak dari kejauhan...

Memperhatikan bagaimana cara kakak berbicara pada teman-teman kakak di lorong sekolah

memperhatikan bagaimana cara kakak tertawa lepas atas kemenangan tim basketnya kakak

memperhatikan bagaimana cara kakak memberikan senyuman-senyuman ramah pada junior-junior ketika mpls pertama dan terakhir.

Memperhatikan bagaimana cara kakak meneguk satu kaleng soda di kantin ketika jam istirahat.

Lalu aku memperhatikan bagaimana cara kakak mengaitkan helm untuk kak jisoo lalu membonceng nya pulang kala petang hari itu

Aku memperhatikan semuanya. Tak terlewat

Kak taehyung, maaf. tapi kenapa mencintai kakak harus semenyakitkan ini?

-Penguntit ingusan kak taehyung

--------

Kali ini aku berdiri di depan mading sekolah , mata ku terpaku pada secarik kertas yang tertempel di sana, tanpa sadar senyuman tipis muncul di bibir ku. Kak taehyung... Akhirnya

" Kita harus nonton!"

Aku berjengit kaget mendapati teman seperbabangsatan ku sudah ada di samping, jung Eunha

Aish mengacaukan suasana hati ku yang lagi senang saja.

" Ini menarik, vogos lawan satelit. Kapan lagi kedua bintang lapangan di satukan kayak gini, duarrrr! ngga kebayang sekeren apa dua tim itu." mulut ricuh teman ku itu berkicau lagi. Aku menghela nafas kasar.

" Nggak bisa, urusan gue lebih penting daripada nonton bola pantul" bohong ku

" bola pantul mata lo, This is basket."

" Yes i know , and i dont care"

Kudengar eunha mendengus kesal, lalu segera menarik bahu ku menghadap nya. Aku tersentak kaget, dasar kebiasaan

" emang seorang yuju punya urusan sepenting apa sih? Gua lihat hidup lo santuy santuy aja tuh."

" Banyak"

" Sok-sokan sibuk lo, paling nyabutin rumput depan rumah lo "

" Nah iya itu!! Gua mau nyabut rumput "

Eunha menunjukkan muka tak percaya nya. Dia menganga

" Buset anjing gua cuman bercanda"

" Tapi gua gak bercanda, rumput rumah gua memang udh panjang-panjang, mana hijau-hijau lagi. Mantap tuh buat di sayur. jadi byee eunha sayang muachh"

Aku meninggalkan eunha yang masih mencerna ucapan ku tak menyangka, lalu Setelahnya kudengar anak itu berteriak kesal dari belakang.

" Woii anjir yuju, lo kan punya tukang kebun sendiri! Lagian lo kebo apa makan rumput"

Hahaha memang siapa juga yang serius ingin mencabutin rumput. Aku mengatakan itu semata-mata agar bisa mengelak dari ajakan eunha untuk menonton pertandingan basket bersama nya.

Karena aku akan menontonnya sendiri, sendiri tanpa diketahui orang lain. Mana mungkin aku melewatkan momen-momen ganteng kak taehyung.

**********

Seperti yang di katakan eunha tadi , pertandingan antara vogos dan satelit benar-benar duarrrrrrr. Kedua tim itu sangat handal , dan saling bunuh membunuh di lapangan. Skornya bahkan beda tipis membuat ku panik Sendiri takut tim vogos tidak menang.

Teriakan riuh dari penonton memenuhi stadion, meneriaki tim jagoan mereka masing-masing. Jujur aku juga ingin berteriak, berteriak untuk kak taehyung dan tim nya. Tapi mana mungkin, ngga pantas.

Dari pinggir sini bisa kulihat kak taehyung Tengah mendribble bolanya dengan gesit, seperti sudah profesional. Ia juga mengelak dari musuhnya yang ingin menghalangi jalannya di depan. Sangat tampan demi tuhan , jadi ovt kalo kak taehyung sudah ada pacar. Mana mungkin orang sekeren dia jomblo.

Pritttttttt

Wasit meniup peluit, bola yang di bawa kak taehyung berhasil masuk ke ring dengan mulus dalam seperkian detik.  Orang-orang di stadion berteriak kegirangan. Spontan aku diam tertegun, masih speechless melihat yang barusan  terjadi

Apa ini?! 3 untuk vogos dan 2 untuk satelit.

Kak taehyung berlari , memeluk anggota nya satu persatu. Sumpah aku merasa senang tak terhingga. Mau nangis aja anjing.

" Yes menang!!!! Fireeee eoeoeoe" aku berloncat kegirangan di sudut ruangan yang tidak ada orang. Karena semuanya berada di kursi penonton

Namun seketika suaraku Langsung memelan , ketika kulihat di tengah sana kak taehyung tumbang. Mataku melotot, ingin rasanya berlari ke lapangan untuk mengecek keadaan kak taehyung.

Aku panik, terlebih lagi ketika beberapa kerumunan palang merah membawa nya pergi memakai brankar. Entahlah mungkin ke ruangan uks sekolah.

Ya tuhan, mau di samping kak taehyung saja serius....

Tapi gak bisa...

Hai bawa cerita taeju, karena agy suka sama taehyung hehe.

Makasih sudah mampir

kak taehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang