Kali ini aku di rumah , duduk di atas bangku belajar ku yang langsung menghadap ke jendela. Bisa kulihat di luar sana pak mamat sedang mencabuti rumput yang sudah panjang-panjang
Pikiran ku melayang pada kejadian tempo lalu, tentang bagaimana bintang lapangan tumbang setelah meraih kemenangannya. Cukup dramatis seperti di film-film, tapi sekarang bukan waktunya memikirkan film bangsat. Sungguh aku masih khawatir dengan kak taehyung.
Apa dia punya penyakit dalam sehingga tumbang?
Oh atau dia tidak sarapan pagi tadi?
Aish apa-apaan pikiran bodoh ku itu. Pasti kak taehyung tumbang karena kecapean, aku tahu dia punya ambisius yang tinggi. Pasti dia berlatih dan mengepush dirinya mati-matian sebelum pertandingan.
Aku meraih pena dan buku harian yang terletak di atas meja ku. Jemari ku bergerak menulis di sana
" Hari ini sang kapten tumbang setelah meraih kemenangan tim nya. Aku khawatir , khawatir takut terjadi apa-apa pada kapten. Terlebih lagi aku tidak melihat keadaan nya langsung. Kuharap anak vogos dapat menjaga kak taehyung baik-baik"
-penguntit ingusan kak taehyung
" Yuju!!"
Cepat-cepat aku menyimpan pena dan buku harian ku di laci saat mendengar suara eunha yang berteriak dari ruang tengah.
Lihat! Pasti anak itu ingin menceritakan apa yang terjadi di lapangan. Aku sudah tahu semuanya eunha.
Duarr
Aku berjengit dari kursi tepat saat eunha membanting pintu kamar ku , lalu anak itu berlari ke arah aku duduk.
" Yuju!! Lo harus tahu berita, fiks harus tahu!"
Aku memutar bola mata malas.
" Apa?"
" Vogos menang yuju!!! Akhhhhhh"
Aku segera menutup mulut rempong eunha yang akan berteriak. Demi nenek tapasya suara nya akan kedengaran sampai rumah tetangga. Aku takut bisa merobohkan atap-atap mereka. Mungkin.
" Mphhhh, yuju!! Bangsat lo belum cuci tangan yah!"
Aku mencium telapak tangan ku sendiri, setelahnya menyengir pada eunha.
" Hehe biasa tadi habis makan terasi buatan bi ami."
" Masih ada ngga?"
Aku berfikir sejenak.
" Ada tuh kayaknya , cobain kuy"
Eunha memunculkan wajah senangnya, lalu setelah itu ia menaruh tas nya di atas tempat tidur ku dan berlari keluar kamar.
Lihat, karena terasi pasti anak itu lupa untuk menceritakan tentang tumbangnya kak taehyung. Lebih bagus sih, karena aku juga tidak ingin mendengar.
Aku merebahkan diriku di kasur , memperhatikan langit-langit kamar. Sembari mengingat kesan kesan ku pada kak taehyung waktu mpls pertama kemarin.
Awalnya ia mendapat bagian mengawasi kelas sementara ku. Pertama kali dia melewati pintu kelas, kesan yang kudapat adalah " paras yang mengagumkan"
Kak taehyung memperkenalkan dirinya sebagai anggota osis yang akan mengawasi kami selama mpls. Dia memperlakukan junior-juniornya dengan baik. Ia bercerita konyol saat kelas sedang lenggang, ia bersikap serius ketika tengah menjelaskan aturan-aturan yang ada di sekolah. Ia ramah saat ada junior yang bertanya , dan ia menitipkan kata-kata motivasi yang sangat keren, katanya "semoga titipan kakak dapat berbuah di kemudian hari" Pasti kak pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
kak taehyung
Teen Fiction"kak taehyung berhenti lari-larian di pikiran aku bisa? cape Lihat nya.."